Share This Article
Flu adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan terkadang paru-paru.
Flu dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Virus flu sangat mudah menyebar, terutama melalui droplet kecil yang keluar ketika penderitanya batuk, flu, bersin, atau berbicara. Droplet ini akan masuk ke mulut atau hidung orang-orang yang ada di sekitarnya, sehingga mudah menular. Seseorang juga dapat tertular flu dengan menyentuh permukaan atau benda yang terdapat virus flu dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka.
Perbedaan Flu dan Pilek
Flu dan pilek adalah penyakit yang berbeda. Flu disebabkan oleh virus influenza atau virus penyebab gangguan pernapasan lainnya. Sedangkan pilek disebabkan oleh adenovirus atau corona virus.
Gejala yang muncul pada flu dan pilek juga memiliki perbedaan.
Badan panas
Saat terkena flu, seseorang akan merasakan badan panas atau meriang, badan menggigil, hingga tubuh terasa sakit. Sementara pada penderita pilek, tidak selalu merasa disertai badan badan atau menggigil.
Sakit kepala
Penderita flu cenderung merasakan sakit kepala yang berat, sedangkan penderita pilek merasakan sakit kepala yang lebih ringan.
Bersin
Penderita flu jarang mengalami bersin-bersin. Sementara orang yang pilek sering mengeluh bersin berulang kali yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Rasa Lelah atau tidak bertenaga
Saat mengalami flu, penderitanya merasakan badan lelah atau tidak bertenaga, sehingga tidak bersemangat beraktivitas. Sedangkan orang yang pilek jarang merasa lelah, lemah, dan lesu.
Nyeri dada
Pada penderita flu, keluhan nyeri dada sering dirasakan. Bahkan beberapa orang menganggap nyeri dada ini kemungkinan disebabkan oleh adanya sakit jantung, padahal nyeri dada ini muncul akibat batuk berulang yang menyebabkan otot pernapasan dada tegang atau kontraksi.
Sakit tenggorokan
Nyeri tenggorokan seperti menelan duri ikan juga sering dikeluhkan oleh penderita flu. Hal ini terjadi karena adanya peradangan atau luka di tenggorokan. Sedangkan penderita pilek tidak mengalami ini.
Hidung tersumbat
Penderita flu tidak selalu merasakan hidung tersumbat. Sementara orang yang mengamali pilek sering mengeluhkan gejala ini.
Karyawan Bisa Absen sampai Tiga Hari karena Flu
Pada akhirnya, influenza adalah masalah kesehatan masyarakat yang terus-menerus dan memberikan beban yang signifikan baik bagi pasien, pengusaha, maupun masyarakat.
Dalam penelitian yang diterbitkan oleh Springer pada 2022, menemukan sekitar 20-75 persen karyawan tidak masuk kerja karena sakit di seluruh lingkungan studi dan populasi.
Waktu absensi karyawan yang sakit cukup bervariasi, berkisar dari satu hingga 10 hari, dengan rata-rata dua sampai tiga hari.
Dalam review oleh F. Hoffman-La Roche Ltd di Swiss terhadap 63 penelitian pada 2007-2022, menyimpulkan bahwa 75 persen karyawan tidak masuk kerja karena flu. Sementara 60-80 persen karyawan memilih tetap kerja meski sedang mengalami gejala flu.
Absensi Karyawan Bikin Perusahaan Keluarkan Biaya Besar
Ketidakhadiran karyawan akibat sakit membuat perusahaan mengeluarkan biaya yang lebih banyak. Studi yang dilakukan oleh APSS Trento di perusahaan PT Komatsu Italia Manufacturing selama musim flu 2017-2018 menemukan, biaya akibat tidak masuk kerja karyawan yang tidak divaksin flu mencapai sekitar Rp2,2 juta per bulan, ketimbang terhadap mereka yang divaksin yakni sekitar Rp913 ribu per bulan.
Sementara itu, dalam penelitian oleh F. Hoffman-La Roche Ltd di Swiss, dilaporkan bahwa biaya tahunan yang harus ditanggung perusahaan untuk ketidakhadiran terkait influenza mencapai Rp655 miliar per 100 ribu karyawan.
Cara Mencegah Flu
Melansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran flu.
1. Mendapatkan vaksin flu
2. Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit
3. Saat terkena flu, jangan keluar rumah setidaknya selama 24 jam atau hingga gejala membaik
4. Tutup hidung dan mulut Ketika bersin atau batuk
5. Menggunakan masker
6. Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air atau dengan cairan pembersih tangan berbahan dasar alcohol
7. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.
Vaksinasi Flu Efektif Mencegah Flu
Cara terbaik untuk mencegah flu adalah dengan vaksinasi flu. Vaksin flu juga dapat mengurangi keparahan penyakit pada orang yang divaksinasi saat sedang sakit flu, mengurangi risiko rawat inap, juga berguna untuk melindungi orang di sekitarnya.
Khusus untuk usia produktif seperti pekerja atau karyawan (18-64 tahun), efektivitas vaksin terhadap semua jenis influenza berkisar antara 36 persen -55 persen.
Berdasarkan studi yang diterbitkan Springer menemukan, secara keseluruhan, ketidakhadiran orang yang mendapatkan vaksinasi flu lebih sedikit dibandikan dengan karyawan lain yang tidak divaksinasi. Studi ini juga menunjukkan bahwa flu memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan seseorang untuk bekerja, yang juga berdampak pada perusahaan tempat mereka bekerja dan masyarakat.
Yuk jangan ragu, segera hubungi Good Doctor Indonesia untuk mendapatkan penawaran menarik program vaksinasi flu untuk karyawan Anda!
Referensi :
– CDC.gov, About Influenza, https://www.cdc.gov/flu/about/?CDC_AAref_Val=https://www.cdc.gov/flu/about/keyfacts.htm, Publish 2024
– National Institute of Health, Impact of Influenza and Influenza-Like Illness on Work Productivity Outcomes: A Systematic Literature Review, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9748403/. Publish 2022
– Good Doctor, Ini Perbedaan Pilek dan Flu yang Perlu Kamu Tahu, https://www.gooddoctor.co.id/hidup-sehat/info-sehat/perbedaan-pilek-dan-flu/. Publish 2020
– National Institute of Health, Influenza vaccination and absenteeism among healthy working adults: a cost-benefit analysis, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32266361/. Publish 2020
– CDC.giv, Preventing Seasonal Flu, https://www.cdc.gov/flu/prevention/?CDC_AAref_Val=https://www.cdc.gov/flu/prevent/index.html. Publish 2024
– National Institute of Health, Interim 2023/2024 Season Influenza Vaccine Effectiveness in Primary and Secondary Care in the United Kingdom, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC11109477/. Publish 2024.
