Share This Article
Saat ingin membeli asuransi kesehatan, apakah kamu lebih memilih asuransi kesehatan murni atau sekaligus bisa sebagai investasi? Memiliki asuransi kesehatan dan investasi, ibarat peribahasa ‘sekali mendayung satu dua pulau terlampaui‘, artinya dalam melakukan satu pekerjaan, bisa mencapai beberapa hasil.
BACA JUGA: Cara Menghubungkan Asuransi Kantor ke GoodDoctor, Mudah Cuma 4 Langkah!
Apa Itu Asuransi Kesehatan dan Investasi?
Sebelum bicara soal asuransi kesehatan dan investasi, kamu harus kenali dulu apa itu asuransi investasi. Kerap disebut juga asuransi unit link, yakni salah satu produk asuransi yang juga memberikan manfaat investasi. Sehingga asuransi kesehatan sekaligus investasi bisa diartikan produk asuransi yang tidak hanya memberikan manfaat pertanggungan biaya pengobatan, tapi juga sekaligus memberi manfaat investasi.
Namun, penggabungan produk asuransi kesehatan dan investasi masih terbilang jarang. Umumnya, unit link lebih banyak digabungkan bersama asuransi jiwa.
Karena sebenarnya terdiri dari dua produk yakni asuransi kesehatan dan unit link, maka premi yang dibayarkan pun akan dipecah pengalokasiannya. Yakni untuk proteksi kesehatan dan diinvestasikan melalui manajer investasi perusahaan asuransi, agar nilai asetnya terus berkembang.
Komponen biayanya terdiri dari:
- Biaya asuransi, dibayarkan setiap bulan agar polis tetap aktif alias tidak lapse
- Biaya akuisisi, dibayarkan di awal polis (umumnya baru akan lunas setelah 5 tahun pertama).
Apa Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Kesehatan dan Investasi?
Membeli asuransi kesehatan unit link tentu ada kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Karena preminya dialokasikan untuk dua manfaat, yakni manfaat proteksi kesehatan dan manfaat investasi, maka kamu tidak akan mendapatkan manfaat pertanggungan yang maksimal, dibanding manfaat yang diberikan oleh asuransi kesehatan murni.
Misalnya, alokasi sebanyak 60 persen untuk investasi dan 40 persen untuk asuransi kesehatan. Sehingga manfaat asuransi kesehatan dan investasi tidak bisa 100 persen dirasakan, ini yang menjadi kekurangannya.
Sementara kelebihannya, tentu kamu akan merasakan keuntungan nilai tunai dari berinvestasi setelah beberapa tahun kemudian. Biasanya setelah lima tahun begitu biaya akuisisi lunas ditunaikan.
Kelebihan lainnya, asuransi yang juga menyertakan unit link memiliki premi yang lebih murah untuk jangka panjangnya. Ilustrasinya, premi tahunan untuk asuransi kesehatan murni sebesar Rp20 juta per tahun dengan limit pertanggungan Rp4 miliar setahun, sementara pada asuransi unit link sebesar Rp40 juta.
Maka di tahun ke-15 kepesertaan asuransi tradisional (kesehatan murni) besaran premi yang dibayar bisa mencapai Rp75 jutaan dengan perhitungan premi mengalami kenaikan sebesar 10 persen tiap tahunnya. Sedangkan pada asuransi unit link premi yang dibayarkan tetap berada di angka kisaran Rp40 jutaan.
Apa Saja Risiko Asuransi Unit Link?
Sebelum memutuskan untuk membeli asuransi kesehatan yang juga menggabungkan investasi, baiknya kamu kenali dulu apa saja risiko yang ditimbulkan dari investasi.
- Risiko penurunan nilai investasi, yakni manfaat investasi yang diperoleh akan lebih sedikit ketimbang nilai manfaat investasi yang tertulis di lembar ilustrasi.
- Nasabah tidak bisa melacak ke mana uangnya diinvestasikan dan biaya apa saja yang harus dibayarkan untuk kebutuhan investasi.
- Nasabah menjadi tidak leluasa untuk menghentikan investasinya, khususnya jika sedang sulit secara finansial.
Ketika memilih asuransi unit link pun diingatkan untuk tidak berharap menikmati hasil investasi di lima tahun pertama. Pasalnya, selama lima tahun pertama hasil investasi akan dikurangi dengan biaya akusisi. Biaya akusisi bervariasi, bahkan ada perusahaan asuransi yang membebankan hingga 41 persen dari setoran premi.
Selain Premi Asuransi, Ini Biaya-Biaya Lain dalam Asuransi Investasi
Memilih asuransi kesehatan dan investasi, berarti kamu tidak hanya akan membayar premi asuransi untuk mendapatkan manfaat pertanggungan tapi juga sejumlah biaya lainnya untuk kebutuhan investasi.
Berikut komponen biayanya:
1.Biaya akuisisi, yakni biaya pelayanan dari perusahaan asuransi, mencakup biaya operasional, biaya pemasaran serta biaya lainnya. Biasanya harus dibayarkan pada lima tahun pertama, nilainya bervariasi misalnya dengan persentase tahun pertama 50-100 persen, tahun kedua 40-75 persen dan tahun ketiga hingga kelima sebesar 5-15 persen.
2.Biaya asuransi, biaya ini untuk membayarkan manfaat pertanggungan kesehatan seperti rawat inap, penyakit kritis, dan lainnya sesuai pilihan nasabah.
3.Biaya Administrasi, yakni untuk layanan operasional bulanan, seperti pengiriman notifikasi tagihan jatuh tempo atau penerimaan premi dan laporan perkembangan dana investasi serta transaksi finansial nasabah.
4.Biaya pengelolaan investasi, biaya ini dikenakan dari nilai tunai.
BACA JUGA: Lindungi Orang Tercinta dengan Asuransi Kesehatan Keluarga, Pilih yang Terbaik!
Memilih jenis asuransi tentu merupakan hak masing-masing calon nasabah, tapi alangkah baiknya jika mempertimbangkan sesuai kebutuhan, keuangan dan apa saja untung dan ruginya memilih jenis asuransi tertentu.
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.