Share This Article
Banyak orang mengira bahwa asam urat hanya menyerang lansia, padahal kenyataannya kondisi ini juga sering ditemukan pada karyawan aktif yang masih berada di usia produktif.. Di mana umumnya karyawan mulai mengalami gangguan sendi akibat kadar asam urat yang tinggi. Salah satu pemicu utama asam urat adalah lingkungan kerja yang menuntut stres sehingga berdampak pada gaya hidupnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas tuntas penyebab asam urat pada karyawan, gejalanya, serta langkah-langkah sederhana untuk mencegahnya sebelum mengganggu produktivitas.
Apa Itu Asam Urat dan Bagaimana Cara Terbentuknya?
Dilansir dari Kemkes, asam urat adalah zat sisa yang dihasilkan dari metabolisme purin. Di mana sebagian besar disaring oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urine. Apabila tubuh memproduksi asam urat dengan jumlah yang berlebihan atau ginjal tidak mampu lagi untuk mengeluarkannya secara efektif, maka hal ini akan memicu kadar asam urat dalam darah terus meningkat. Seseorang yang mengalami kondisi itu disebut hiperurisemia.
Apabila tidak segera mendapatkan perawatan yang tepat, maka bisa menyebabkan terbentuknya kristal asam urat tajam di sendi, jaringan, dan organ lainnya. Hal ini akan membuat penderitanya mengalami peradangan dan nyeri dan pembengkakan, terutama pada jempol kaki, lutut, serta pergelangan kaki.
Penyebab Asam Urat pada Karyawan
Berikut ini adalah beberapa faktor utama penyebab asam urat pada karyawan yang sering ditemukan dalam gaya hidup mereka sehari-hari:
1. Terbiasa dengan Pola Makan Tidak Seimbang
Seperti yang kita ketahui bersama penyebab asam urat pada karyawan, bisa karena pola makan. Padatnya waktu bekerja saat ini membuat banyak sekali karyawan tentu lebih memilih makanan cepat saji karena dianggap praktis dan menghemat waktu. Namun sayangnya, makanan cepat saji tersebut umumnya sangat tinggi kalori, lemak jenuh, dan rendah serat. Hal itu membuat kandungan nutrisinya yang tidak seimbang membuat tubuh kekurangan asupan vitamin dan mineral, padahal keduanya justru memiliki peran penting dalam metabolisme purin.
Selain itu, beberapa jenis makanan seperti jeroan (hati, ginjal, usus), daging merah, dan seafood (udang, kerang, cumi) mengandung purin tinggi yang nantinya jika dikonsumsi akan dipecah menjadi asam urat dalam tubuh. Apabila mengonsumsi makanan-makanan ini secara berlebihan tanpa diimbangi dengan makanan sehat lain, maka bisa memperbesar kemungkinan terjadinya penumpukan asam urat di dalam darah.
Kemudian, perlu diingat juga bahwa tidak hanya makanan padat, beberapa jenis minuman manis seperti soda, teh manis, serta konsumsi alkohol juga memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kadar asam urat.
Menurut National Library of Medicine (BMJ Research), diketahui melalui sebuah analisis bahwa adanya hubungan yang kuat antara minuman ringan yang manis mengandung fruktosa dengan asam urat. Mengonsumsi sebanyak dua porsi minuman manis dalam sehari ternyata dapat meningkatkan risiko terkena asam urat hingga 85 persen. Di sisi lain, alkohol menghambat proses pembuangan asam urat oleh ginjal, sehingga membuatnya menumpuk dan menyebabkan peradangan sendi.
2. Kurang Aktivitas Fisik
Selanjutnya, penyebab asam urat pada karyawan adalah kurangnya aktivitas fisik. Memiliki gaya hidup kurang gerak memang sangat umum terjadi di kalangan pekerja kantoran. Di mana mereka diharuskan untuk duduk selama 8 jam atau bahkan lebih setiap harinya tanpa banyak bergerak dan di ruangan ber-AC. Hal itu tentunya tidak hanya membuat otot-otot tubuh menjadi kaku, tapi juga memperlambat sistem metabolisme, termasuk proses pengeluaran zat limbah seperti asam urat.
Tubuh yang jarang bergerak cenderung lebih sulit mengelola kadar asam urat secara optimal.
Ketika aktivitas fisik minim terjadi, maka energi yang tidak digunakan tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak. Lalu, akumulasi lemak dalam tubuh itulah yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan risiko berbagai penyakit metabolik termasuk asam urat. Obesitas pun juga menjadi salah satu faktor risiko utama dari penyakit ini. Alasannya karena saat kondisi tubuh obesitas maka terjadi resistensi insulin yang turut memengaruhi kemampuan ginjal dalam membuang zat asam urat.
Selain itu, kurang olahraga juga membuat tubuh kehilangan kesempatan untuk mengatur tekanan darah, gula darah, dan fungsi ginjal secara efisien. Oleh sebab itu, karyawan sangat dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik ringan secara rutin, seperti berjalan kaki, stretching, atau olahraga singkat di sela-sela jam kerja.
3. Stres Kerja Berlebih
Tekanan kerja yang tinggi juga dapat memicu lonjakan hormon kortisol, yaitu hormon stres yang memiliki dampak besar terhadap berbagai sistem tubuh, termasuk sistem metabolisme. Menurut sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam jurnal BMC seperti dilansir dari GOUTBYE! Foundation, stres psikologis sebenarnya tidak secara langsung menyebabkan asam urat. Akan tetapi, studi tersebut menemukan bahwa stres secara tidak langsung dapat menyebabkan asam urat dengan memengaruhi beberapa faktor seperti pilihan gaya hidup.
Misalnya, mengonsumsi makanan berlemak, tinggi gula, atau makanan cepat saji sebagai bentuk “pelarian” dari tekanan psikologis. Kebiasaan ini tanpa disadari memperburuk risiko terjadinya hiperurisemia atau peningkatan kadar asam urat.
4. Kurang Tidur dan Kebiasaan Begadang
Karyawan yang bekerja lembur atau memiliki jam tidur kurang dari 6 jam per hari, memiliki risiko lebih tinggi terkena asam urat. Tidur yang cukup sangat penting untuk proses detoksifikasi alami tubuh melalui ginjal.
5. Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Terakhir penyebab asam urat pada karyawan adalah mengonsumsi beberapa obat tertentu seperti diuretik (untuk tekanan darah tinggi) atau aspirin dosis rendah juga dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Bagi karyawan yang memiliki penyakit penyerta, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai risiko ini.
Gejala Asam Urat yang Harus Diwaspadai Karyawan
Setelah mengetahui beberapa penyebab asam urat pada karyawan, kenali juga gejalanya sejak dini agar bisa membantu mencegah komplikasi jangka panjang:
- Nyeri mendadak dan terasa sangat tajam pada bagian sendi, khususnya terletak di jempol kaki.
- Sendi terasa panas, bengkak, dan kemerahan.
- Nyeri akan terjadi di malam hari atau setelah makan.
- Pada kasus kronis, benjolan berisi kristal asam urat (tofi) bisa muncul di sekitar sendi.
Jika gejala ini muncul berulang, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter dan lakukan pemeriksaan kadar asam urat dalam darah.
Baca Juga Article Terkait Lainnya : Asam Urat pada Pekerja Kantoran Meningkat, Apa Penyebabnya?
Tips Mencegah Asam Urat di Kalangan Karyawan
Berikut beberapa langkah praktis yang bisa diterapkan oleh karyawan untuk mencegah peningkatan kadar asam urat:
- Upayakan untuk membawa bekal sehat: hindari konsumsi atau jajan makanan di luar setiap hari. Ada baiknya untuk mulai menerapkan membawa bekal sayur, buah, dan protein rendah purin seperti ayam atau telur adalah pilihan sehat.
- Pastikan minum air putih yang cukup: setidaknya 2–3 liter per hari untuk membantu ginjal mengeluarkan limbah tubuh.
- Lakukan stretching atau jalan ringan setiap jam: gerakan sederhana di sela-sela bekerja membantu sirkulasi darah dan metabolisme.
- Batasi makanan tinggi purin dan gula: kurangi konsumsi jeroan, seafood, dan minuman manis berlebihan.
- Tidur cukup dan kelola stres: tidur minimal 7 jam per malam, selain itu pastikan untuk memaksimalkan waktu istirahat selama bekerja.
- Periksa kesehatan secara rutin: lakukan cek darah untuk memantau kadar asam urat dan fungsi ginjal, terutama jika ada riwayat keluarga dengan gangguan serupa.
Asam urat bukan hanya penyakit orang tua, tapi bisa menyerang siapa saja, termasuk karyawan aktif yang tampak sehat. Gaya hidup modern yang serba cepat seperti sekarang ini jadi salah satu jadi penyebab asam urat pada karyawan. Padatnya pekerjaan memang seringkali membuat kita mengabaikan pola makan, waktu istirahat, dan olahraga. Namun, jika lebih memahami penyebab asam urat pada karyawan lebih awal, tentu dapat mengambil langkah pencegahan sederhana, sehingga Anda bisa tetap produktif tanpa terganggu oleh nyeri sendi.
Kini Anda tidak perlu bingung mencari solusi kesehatan karyawan yang komprehensif. Good Doctor hadir dengan layanan kesehatan terpadu yang dapat membantu mencegah dan mengelola risiko asam urat di lingkungan kerja. Kami mendukung Anda menciptakan tempat kerja yang lebih sehat dan produktif melalui tim medis profesional, akses konsultasi yang mudah, serta program kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Setelah membaca secara lengkap artikel penyebab asam urat pada karyawan di atas, kini saat yang tepat untuk segera mengambil langkah pencegahan. Yuk, hubungi Good Doctor sekarang juga di sini untuk mendapatkan informasi lengkap dan jadwalkan program pemeriksaan kesehatan karyawan bersama Good Doctor. Pastikan kesehatan sendi dan metabolisme tetap optimal, agar karyawan bisa bekerja tanpa gangguan nyeri asam urat!
Referensi: