Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Telehealth untuk Manajemen Penyakit Kronis

Kiat untuk menangani penyakit kronis umum dari jarak jauh dan bagaimana SDM dapat mendukung karyawan dalam menghadapi kondisi kesehatan jangka panjang.

Perkenalan

Di Indonesia, prevalensi penyakit tidak menular (PTM), yang seringkali dikaitkan dengan pilihan gaya hidup, menimbulkan tantangan kesehatan yang signifikan. Namun, melalui intervensi medis profesional dan konseling gaya hidup, penyakit ini dapat ditangani secara efektif. Artikel ini menawarkan wawasan dalam mengelola kondisi kronis dari jarak jauh melalui telehealth, yang dirancang khusus untuk manajer SDM yang bertanggung jawab mengawasi kesehatan dan kesejahteraan sejumlah besar karyawan.

1. Memahami Dampak PTM di Tempat Kerja

PTM seperti penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi, yang seringkali disebabkan oleh faktor gaya hidup, merupakan salah satu risiko kesehatan utama di Indonesia. Di tempat kerja, kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan ketidakhadiran dan penurunan produktivitas. Mengenali dan mengatasi masalah kesehatan ini secara proaktif sangat penting bagi manajer SDM.

2. Memanfaatkan Telehealth untuk Pengelolaan Penyakit Kronis

Telehealth menyediakan platform yang nyaman untuk mengelola kondisi kronis. Perusahaan ini menawarkan karyawan akses rahasia ke profesional kesehatan yang dapat memantau kesehatan mereka, memberikan konseling, dan menyarankan perubahan gaya hidup. Pendekatan ini sangat bermanfaat dalam mengelola penyakit dimana pengawasan berkelanjutan dan perubahan gaya hidup memainkan peran penting.

3. Peran SDM dalam Memfasilitasi Layanan Telehealth

Manajer SDM dapat memainkan peran penting dengan mengintegrasikan layanan telehealth ke dalam rencana kesehatan perusahaan. Dengan mendidik karyawan tentang ketersediaan layanan ini dan mendorong penggunaannya, SDM dapat menumbuhkan budaya manajemen kesehatan yang proaktif. Hal ini termasuk mengatur sesi kesadaran telehealth, menyederhanakan akses ke platform telehealth, dan memastikan kerahasiaan dalam komunikasi terkait kesehatan.

4. Menyesuaikan Program Kesehatan untuk Beragam Kebutuhan

Memahami bahwa perjalanan kesehatan setiap karyawan adalah unik, SDM dapat berkolaborasi dengan penyedia telehealth untuk menawarkan program yang disesuaikan. Program-program ini dapat mengatasi penyakit tidak menular tertentu yang umum terjadi di kalangan karyawan, dengan fokus pada tindakan pencegahan, pemeriksaan rutin, dan konseling yang dipersonalisasi.

5. Pemberdayaan Karyawan Melalui Pendidikan dan Dukungan

Lokakarya rutin dan sesi informasi mengenai PTM dan manfaat telehealth dapat memberdayakan karyawan untuk bertanggung jawab atas kesehatan mereka. SDM dapat memfasilitasi sesi ini, menawarkan sumber daya dan dukungan bagi karyawan untuk memahami dan mengelola kondisi mereka secara efektif.

Kesimpulan

Telehealth adalah alat yang ampuh dalam pengelolaan penyakit kronis, khususnya pada angkatan kerja yang beragam. Bagi manajer SDM di Indonesia, penerapan telehealth tidak hanya membantu memitigasi dampak PTM namun juga menunjukkan komitmen terhadap kesehatan dan kesejahteraan karyawan dalam jangka panjang. Dengan mengadopsi telehealth, perusahaan dapat memastikan bahwa tenaga kerjanya tetap sehat, produktif, dan mendapat informasi tentang cara mengelola kondisi kesehatan terkait gaya hidup.