Share This Article
- Long COVID-19 adalah kondisi dimana gejala COVID-19 masih dirasakan secara berkelanjutan meskipun seseorang sudah dinyatakan sembuh.
- Gejala Long COVID-19 termasuk termasuk sesak napas, kelelahan ekstrem, serta gangguan jantung dan neurologis.
- Kondisi mental penderita Long COVID-19 juga rentan terpengaruh dikarenakan gejala penyakit yang terus-menerus muncul.
Jakarta, 11 September 2021 – Hari ini, Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) kembali mengadakan acara Good Talk sebagai bagian dari rangkaian Good Talk Series, berkolaborasi dengan Hippindo, Sentra Vaksinasi Serviam, dan Personal Growth. Dalam acara ini, para ahli di bidangnya akan memberikan informasi, edukasi, serta tips dan trik yang relevan dengan isu kesehatan yang sedang marak diperbincangkan. Diselenggarakan lewat platform Instagram Live, acara Good Talk hari ini membahas mengenai Long COVID-19 serta tips dan trik untuk mengatasi dampak fisik dan mental yang diakibatkannya. Untuk membahas hal tersebut, Good Doctor telah mengundang para ahli di bidangnya, di antaranya dr. Jeffri Aloys Gunawan, Sp.PD atau akrab disapa dr. Jeff, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Good Doctor, Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis, CEO & Founder Personal Growth, dan Svida Alisjahbana CEO GCM Group sekaligus perwakilan dari HIPPINDO dan juga Sentra Vaksinasi Serviam sebagai moderator.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kebanyakan kasus infeksi COVID-19 akan pulih dan kembali sehat dalam jangka waktu beberapa minggu. Beberapa kasus dapat menunjukkan gejala yang berlangsung lebih lama atau bahkan berbulan-bulan setelah dinyatakan negatif, dan kondisi ini disebut sebagai Long COVID-19. Sebanyak 5-20% pasien COVID-19 mengalami Long COVID-19 lebih dari 4 minggu, diperkirakan 1 tiap 10 pasien COVID-19 dapat mengalaminya hingga lebih dari 12 minggu.[1] Walaupun penderita tidak menularkan virus pada tahap ini, beberapa pasien mengalami komplikasi medis yang mungkin mengakibatkan efek kesehatan yang berkepanjangan.
dr. Jeffri Aloys Gunawan, Sp.PD mengatakan, “Long COVID-19 adalah apabila setelah empat pekan sejak mulai merasakan gejala COVID-19 sampai dinyatakan negatif, masih timbul gejala sisa. Gejala ini dapat berupa sesak napas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, diare, kehilangan penciuman, dan pengecapan. Meskipun gejala Long COVID-19 ini bisa diatasi secara medis, pasien COVID-19 perlu tetap selalu waspada. Apabila mengalami Long COVID-19, pasien harus lebih hati-hati dalam melakukan kegiatan sehari-hari, namun bukan berarti berhenti sepenuhnya. Pasien harus mengatur kegiatan mereka agar tidak terlalu kelelahan, melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan, dan lakukan kegiatan fisik dengan teratur agar otot-otot tetap bekerja. Apabila gejala semakin memburuk, segera hubungi dokter.”
Tidak bisa dipungkiri bahwa Long COVID-19 ini juga dapat mempengaruhi keadaan psikologis penderitanya, terutama karena mereka merasa frustasi tidak dapat kembali ke keadaan sehat seperti semula dalam waktu yang singkat. Beberapa penderita mungkin saja mengalami kesulitan dalam melakukan hal-hal yang dulu sangat mudah mereka lakukan, seperti naik tangga, berjalan jauh, atau berolahraga. Sebuah studi yang dipublikasikan di The Lancet pada April 2021 menemukan bahwa sepertiga pasien COVID-19 telah didiagnosis dengan gejala neurologis atau psikologis, termasuk kecemasan, depresi, gangguan stres pascatrauma (PTSD), dan psikosis, dalam 6 bulan setelah mereka tertular COVID-19.[2]
Menjelaskan lebih jauh mengenai hal ini, Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis, CEO & Founder Personal Growth dan Sahabat Sentra Vaksinasi Serviam mengatakan, “Kesehatan mental perlu diperhatikan apabila seseorang mengalami Long COVID-19, apalagi karena mereka akan merasakan frustasi karena gejala penyakit masih dirasakan walaupun mereka sudah dinyatakan sembuh. Dalam perjalanan untuk sembuh dari Long COVID-19, para pasien harus mengerti bahwa ini merupakan sebuah proses. Akan ada hari-hari dimana gejala terasa lebih berat dibandingkan hari lainnya. Dalam kondisi seperti ini, support system dari keluarga dan teman dapat membantu. Selain itu, dengan menciptakan rutinitas yang baik dan tetap aktif, dapat memicu endorfin dan juga meningkatkan mood.”
Bagi para penderita Long COVID-19, konsultasi dengan ahli akan dapat membantu pemulihan fisik dan mental. Dalam platform Good Doctor, telah disediakan layanan untuk konsultasi dengan dokter dan juga psikolog secara online, maka pasien tidak perlu ke luar rumah dan kembali terekspos risiko paparan virus.
dr. Adhiatma Gunawan, Head of Medical Good Doctor mengatakan, “Good Doctor selalu berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 melalui berbagai inovasi dan program kami. Para pasien Long COVID-19 bisa berkonsultasi seputar kesehatan fisik dan mental dengan mitra dokter dan psikolog Good Doctor melalui Klinik Lawan Covid-19 dan dapatkan juga informasi lengkap seputar COVID-19 mulai dari artikel Kesehatan terkini, vaksinasi COVID-19, tes COVID-19, vitamin dan obat, serta konsultasi dengan dokter di COVID-19 Care Center, melalui Aplikasi Good Doctor. Untuk mereka yang belum melakukan vaksinasi juga dapat mendaftarkan diri melalui aplikasi Good Doctor.” tutupnya.
***
Tentang Good Doctor Technology Indonesia
Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) adalah penyedia layanan kesehatan terpadu berbasis teknologi yang memiliki visi ‘Satu Dokter untuk Setiap Keluarga di Indonesia’. Good Doctor bekerja sama dengan Grab untuk menyediakan layanan telemedis terpadu, yaitu GrabHealth powered by Good Doctor dengan misi memberikan akses akan layanan kesehatan berkualitas untuk para pengguna di Indonesia. Dengan didukung oleh lebih dari 10.000 dokter siaga di 70 kota dan 2.000 apotek resmi terpercaya, Good Doctor siap untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat. Good Doctor adalah mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam usaha percepatan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia sejak tahun 2020 lalu. Setelah sukses bermitra dengan Grab
Indonesia dalam menghadirkan solusi layanan kesehatan, Good Doctor meluncurkan aplikasinya pada Maret 2021 sebagai wujud komitmen berkelanjutan untuk memajukan layanan kesehatan berbasis aplikasi dan membangun ekosistem digital di bidang kesehatan. Layanan Good Doctor memberikan solusi perawatan kesehatan 24 jam yang lengkap melalui fitur Konsultasi Medis, layanan e-commerce Obat dan Produk Kesehatan untuk pembelian dan pengiriman mitra dengan lebih dari 2.000 apotek, serta Appointment Booking, yang telah bekerjasama dengan lebih dari 1.000 rumah sakit, klinik, dan laboratorium, dan Artikel Kesehatan, konten tentang kesehatan, tip, dan gaya hidup yang dikurasi oleh tim dokter. Sebagai platform penyedia layanan kesehatan online terkemuka, Good Doctor memiliki lebih dari 600 spesialis medis dalam platformnya dari 26 departemen spesialisasi klinis yang berbeda, serta ribuan dokter umum.
Good Doctor juga telah meluncurkan aplikasi Good Doctor yang dapat diunduh secara gratis di Google PlayStore maupun iOS App Store. Kunjungi kami di www.gooddoctor.co.id.
Kontak Media:
Tim Media Relation GDTI: media@gooddoctor.co.id
Prasanti Dhewi, Revi Renita
Weber Shandwick Indonesia for Good Doctor
ws.gooddoctor@webershandwick.com