Share This Article
Jakarta, 22 April 2022 – Generasi muda di Indonesia semakin menyadari pentingnya memahami kondisi kesehatan. Adalah kehadiran telemedisin yang membuat informasi serta pelayanan kesehatan yang berkualitas jadi lebih mudah diakses oleh semua masyarakat, termasuk generasi muda.
Kehadiran telemedisin yang juga diperkuat dengan program edukasi yang diselenggarakan secara berkelanjutan inilah yang kemudian membentuk literasi kesehatan di generasi muda. Hal ini terbukti melalui program edukasi kesehatan Good Doctor Technology Indonesia (GDTI) yang berkolaborasi dengan The London School of Public Relation (LSPR) Communication & Business Institute.
Program edukasi bertajuk “Good Knowledge, Good Health” yang berlangsung dari Oktober 2021 dan berakhir pada April 2022. Topik yang dibahas meliputi hidup sehat sebelum dan sesudah vaksinasi, kesehatan mental, diabetes, aktivitas fisik yang sehat, dan pola makan yang sehat. Berdasarkan survei pasca kampanye oleh 95% peserta, sebanyak 82,7% dari mereka menyatakan sangat puas dengan rangkaian webinar kesehatan yang diadakan. Bahkan, 99,5% peserta juga bersedia untuk terus menghadiri pembicaraan kesehatan serupa di masa mendatang.
Antusiasme atas keberhasilan dari program kolaborasi ini pun disampaikan oleh Emilya Setyaningtyas, Head of Communication Reputation Department, LSPR. Berdasarkan survei yang dilakukan kepada peserta program edukasi, ternyata ada sebanyak 82,.7% peserta yang sangat puas dengan rangkaian webinar kesehatan yang dilakukan. Bahkan 99,.5% peserta tetap ingin berpratisipasi jika nantinya diadakan lagi seminar kesehatan sejenis.
“Semangat para generasi muda ini untuk memilih sumber informasi terpercaya dan mengakses layanan kesehatan secara berdaya merupakan bagian dari budaya literasi yang ada di kampus. Karena itu, kami
sebagai lembaga pendidikan tentu akan selalu konsisten ambil bagian dalam menciptakan generasi muda yang sehat.”
“Kami harapkan melalui kolaborasi seri webinar dengan Good Doctor, seluruh Civitas Academica LSPR yang mengikuti kampanye ini mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan bisa menerapkan ilmu kesehatan
yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari,” lanjut Emilya.
Head of Medical, PT Good Doctor Technology Indonesia, dr. Adhiatma Gunawan, menyebutkan program edukasi kepada masyarakat adalah komitmen Good Doctor untuk menciptakan literasi kesehatan pada setiap orang, termasuk generasi muda. “Dari rangkaian pendidikan kesehatan yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 rata-rata 99,7% dari peserta merasa bahwa webinar memenuhi harapan mereka termasuk peningkatan kesehatan literasi.”
Melihat capaian keberhasilan dari program edukasi ini, dr. Adhiatma pun optimis akan semakin tercipta masyarakat yang sehat karena generasi mudanya sudah memiliki bekal literasi kesehatan yang mumpuni.
GDTI pun membuka ruang kerjasama dengan para lembaga publik atau sosial yang ingin sama-sama memberdayakan generasi muda untuk membuat keputusan tepat akan kesehatan mereka secara jangka panjang.
“Dan untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat, Good Doctor sebagai penyedia layanan kesehatan berbasis teknologi berkomitmen untuk mencapai misinya dalam menyediakan Satu Dokter untuk Setiap Keluarga,” ujar dr. Adhiatma antusias.
Merayakan Idul Fitri dengan tetap memberikan manfaat baik bagi tubuh
Kesadaran menjalani hidup sehat juga harus dilakukan secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari kebiasaan makan, olahraga, dan istirahat yang cukup setiap hari, tidak terkecuali saat bulan
Ramadan dan Idul Fitri.
Bahkan menurut menurut dr. Vikie Nouvrisia Anandaputri, M.Gizi, Sp.GK., bulan Ramadan sebenarnya bisa menjadi cara untuk kembali berkomitmen menjalani gaya hidup sehat dan seimbang. “Karena di
bulan Suci ini, kita diajar untuk memiliki kesadaran untuk mengendalikan diri secara menyeluruh, baik dengan cara mengatur kebiasaan makan hingga mengatur emosi. Ini mengapa puasa bermanfaat langsung untuk kesehatan fisik dan mental.”
Beberapa penelitian, sambung dr. Vikie, menjabarkan bagaimana puasa yang dilakukan secara rutin bisa mengontrol kadar gula darah sehingga menekan risiko terjadinya resistensi insulin. Tak hanya itu, puasa
secara rutin juga memberikan waktu istirahat untuk sistem pencernaan.
Pada saat berpuasa juga terjadi pembakaran kalori, bahkan penurunan massa lemak sehingga dengan berpuasa dapat mencegah obesitas. Alhasil metabolisme tubuh jadi lebih efisien untuk membakar kalori
dalam tubuh.
“Jangan mau hanya menikmati manfaat kesehatan ini hanya di bulan Ramadan, tapi lakukan juga secara konsisten setelahnya,” dr. Vikie pun mengingatkan. Dan khusus di momen hari Raya Idul Fitri, dr. Vikie
pun memberikan tips agar tetap mampu mengendalikan diri. “Karena hari kemenangan ini seharusnya dirayakan dengan secara berkelanjutan sukacita dan memberikan manfaat baik bagi tubuh.”
● Makanlah sesuai jam makan, kebiasaan ini akan mengontrol asupan kalori. “Meski Idul Fitri hari special, tapi tetaplah makan sesuai jam makan dengan makan besar tetap tiga kali yaitu sarapan, makan siang dan makan malam.”
● Pilihlah makanan berserat tinggi sebagai makanan pembuka. Makanan berserat tinggi dijelaskan dr. Vikie dapat memperlambat pencernaan makanan, sehingga Anda akan merasa kenyang lebih lama.
● Batasilah porsi makan. Di hari Idul Fitri membatasi porsi makan bisa menjadi tantangan tersendiri. Jika sebelum mengunjungi rumah kerabat, kamu baru saja makan besar maka sebaiknya pilihlah camilan atau makanan yang mengandung serat tinggi seperti puding buah atau es buah. Atau makanlah dengan porsi kecil agar kadar gula darah tetap stabil.
● Tetap cari cara untuk membakar kalori. Dengan lebih aktif bergerak maka pembakaran kalori pun meningkat. Misalnya ketika silahturahmi ke rumah keluarga, sengaja parkir kendaraan agak jauh agar memberi kesempatan tubuh membakar kalori dengan berjalan
kaki.”
● Jangan kelelahan. “Kenali kemampuan tubuh. Beristirahatlah kalau sudah merasa lelah dan beri tubuh tidur yang cukup agar stamina dan imun tubuh tetap terjaga.”
Berakhirnya kampanye tentang pentingnya literasi kesehatan antara Good Doctor dan LSPR menumbuhkan harapan baru. Baik GDTI maupun LSPR berharap, akan semakin banyak masyarakat terutama generasi muda, yang tertular dan terinspirasi untuk menerapkan gaya hidup sehat. Perubahan perilaku bisa dimulai dengan mengajak seluruh anggota keluarga untuk menjaga pola makan sehat di momen hari raya Idul Fitri bersama keluarga.