Jakarta, April 2023 – Digitalisasi dalam bidang kesehatan memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan yang berkualitas dalam kondisi apa pun. Di satu sisi, Orang dengan HIV (ODHIV) membutuhkan obat antiretroviral (ARV) seumur hidup. Di sisi lain, ODHIV khawatir tertular COVID-19 apabila sering mengunjungi rumah sakit. Padahal, penghentian obat ARV akan mengakibatkan penyakit tidak terkontrol, melemahkan daya tahan tubuh, menularkan ke orang lain bahkan bisa berkembang menjadi AIDS. Selain itu, dilansir dari gooddoctor.co.id, orang yang tidak memakai pengobatan HIV secara efektif seperti tidak menjalani terapi antiretroviral berisiko tinggi terinfeksi COVID-19. Sebaliknya, klien HIV yang rutin menjalani pengobatan antiretroviral tidak memiliki potensi lebih tinggi untuk terkena COVID-19. Risiko terpapar COVID-19 sama besarnya dengan orang sehat.
Untuk memastikan ODHIV tetap berobat di masa pandemi dan mengurangi jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan, sejak April 2020 diluncurkanlah program Jak-Anter oleh USAID EpiC Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Jak-Anter merupakan layanan pengiriman obat ARV ke ODHIV yang tidak dapat mengunjungi fasilitas kesehatan. Kemitraan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, EpiC Indonesia dan Good Doctor akan memperkuat program ini sehingga semakin dikenal dan dimanfaatkan oleh klien HIV-AIDS di DKI Jakarta. Kemitraan ini juga sebagai salah satu cara untuk menyukseskan program Pemerintah dalam mengeliminasi HIV-AIDS “95-95-95” pada tahun 2030 yang berarti 95% ODHIV mengetahui status HIV-nya, 95% yang mengetahui statusnya mendapat ARV, dan 95% yang mendapat ARV mengalami supresi virus sehingga mengurangi kemungkinan menularkan virus ke orang lain.
Sebagai telemedicine pertama yang bekerja sama dengan EpiC Indonesia dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan berbasis teknologi digital, PT Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) dan USAID EpiC Indonesia telah menandatangani perjanjian kerja sama tentang penyediaan lini tambahan dalam pelayanan kesehatan untuk klien HIV/AIDS (ODHIV) melalui penggunaan aplikasi Good Doctor dan GrabHealth powered by Good Doctor.
Dalam pembukaan, Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI, drg. Ani Ruspitawati, M.M. menyampaikan, “Terima kasih kepada mitra-mitra kami dan tim kami di bidang P2P dan Datin yang bekerja keras beberapa bulan ini untuk memastikan layanan pengantaran ARV ini dapat dikembangkan secara kolaboratif sehingga memenuhi kebutuhan klien HIV yang kita layani di DKI Jakarta. Pada awalnya Jak-Anter adalah sebuah layanan yang merupakan respons saat pandemi agar klien HIV tetap dapat melanjutkan pengobatan, semua proses harus dilakukan secara manual. Saat ini, kita meneruskan
praktik pengantaran yang dilaksanakan saat pandemi untuk klien yang membutuhkan dan memenuhi syarat. Sangat bersyukur saat ini proses pemesanan sudah dapat diakomodir dengan platform digital dan akan segera dimulai di 12 layanan. Semoga ke depannya lebih banyak lagi layanan HIV yang dapat disediakan dalam bentuk digital dengan kerahasiaan terjaga, agar upaya pengobatan maupun pencegahan dapat dilaksanakan secara optimal.”
“USAID bangga bahwa dukungan AS untuk program pengiriman ARV ke rumah pengguna selama pandemi telah sukses dan diterima dengan baik. Kemitraan antara USAID EpiC Indonesia dan Good Doctor yang diaktivasi hari ini akan memperluas dan memajukan praktik terbaik layanan HIV berkualitas di mana pengguna dapat langsung mendapatkan pengobatan yang menyelamatkan nyawa dengan nyaman di rumah. Kami berharap kerja sama ini akan sukses dan kami dapat memperluas cakupan layanan terbaik ini,” kata Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia, Enilda Martin.
Dalam acara yang sama, Project Director USAID EpiC Indonesia, Erlian Aditya mengatakan, “Kerja sama dengan Good Doctor merupakan inovasi untuk menguatkan program HIV terutama di tingkat puskesmas di DKI Jakarta. Penguatan program ini merupakan kombinasi layanan pengiriman obat ARV yang sudah ada, yaitu Jak-Anter dengan layanan telekonsultasi yang keduanya dapat diakses klien HIV/AIDS melalui aplikasi Good Doctor. Kemudahan dan kenyamanan ini sebagai upaya agar klien tidak berhenti melakukan pengobatan dengan alasan apa pun. Keamanan dan kerahasiaan data mereka juga terjamin.”
Dalam acara penandatanganan itu, Head of Medical PT Good Doctor Technology Indonesia, dr. Adhiatma Gunawan mengatakan, “Kami mengapresiasi kepercayaan yang diberikan USAID EpiC Indonesia kepada kami untuk memperkuat program HIV bagi masyarakat di DKI Jakarta. Kami yakin bahwa telemedicine dapat meningkatkan ketersediaan dan kualitas layanan untuk pencegahan dan pengobatan HIV sehingga semua klien terlayani dengan cepat, aman, dan nyaman. Kerja sama ini sekaligus menunjukkan bahwa sebagai bisnis kami sudah melaksanakan tanggung jawab kami untuk turut mengakhiri AIDS di Indonesia. Tanpa kesetaraan dalam menyediakan layanan pengobatan HIV/AIDS yang berkualitas untuk semua orang, target untuk mengakhiri AIDS pada 2030 akan sulit tercapai.”
Dengan penandatanganan kerja sama ini, klien HIV/AIDS di DKI Jakarta dapat melakukan telekonsultasi dan menerima obat di rumah mereka melalui aplikasi Good Doctor atau GrabHealth powered by Good Doctor. Telekonsultasi merupakan layanan baru yang disediakan untuk para klien HIV/AIDS karena sebelum penandatanganan kerja sama ini, klien tidak dapat melakukan telekonsultasi secara langsung dengan dokter.
Kerja sama ini akan melibatkan 11 puskesmas dan 1 klinik swasta yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Para dokter yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta diverifikasi terlebih dulu oleh Good Doctor sebelum mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Good Doctor untuk
meningkatkan kemampuan para dokter dalam melakukan telekonsultasi. Dengan demikian, kualitas layanan
telekonsultasi yang diberikan mengikuti standar medis tertinggi yang selalu dijunjung oleh Good Doctor sejak awal beroperasi.
Klien yang sudah terdaftar di salah satu puskesmas atau klinik swasta dalam kerja sama ini jika ingin melakukan telekonsultasi dapat memilih jalur berbayar atau tidak berbayar. Pilihan ini tidak memengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan. Semua klien akan memperoleh layanan kesehatan yang sama kualitasnya, hanya berbeda dari sisi fleksibilitas waktu. Selesai telekonsultasi, dokter akan meresepkan obat ARV sesuai dengan kebutuhan klien dan obat akan langsung diantar ke rumah klien. Apabila klien memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter akan merujuk klien ke fasilitas kesehatan offline.
Selain kerja sama ini, Good Doctor telah menyumbangkan 50.000 masker bedah kepada EpiC Indonesia karena Good Doctor menyadari bahwa klien HIV/AIDS termasuk kelompok rentan yang perlu dilindungi dari COVID-19 dan berbagai penyakit lainnya. Pendistribusian masker akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta kepada klien HIV/AIDS yang terdaftar di puskesmas dan klinik yang bekerja sama dalam program ini.
Kontak Media:
Aulia Human | ahuman@fhi360.org | 0821-6565-4465
Rahmat Aji Pramono | monomon21@gmail.com | 0819-32952547
FORUM NGOBRAS | ayuliastanti2@gmail.com | 0822-25607961
Revi Renita | revi.renita@gooddoctor.co.id | 0815-8083748
Prasanti Dhewi | prasanti.dhewi@gooddoctor.co.id | 0822-99712737
#Epicindonesia#Jak-Anter#USAID
Referensi
Good Doctor Technology Indonesia. (2022). Perjanjian kerja sama antara PT Good Doctor Technology Indonesia dan USAID EpiC tentang penyediaan lini tambahan dalam pelayanan kesehatan untuk pasien HIV/AIDS (ODHA) melalui penggunaan aplikasi Good Doctor.
USAID EpiC. (2022). Proposal kerja sama USAID EpiC dengan PT Good Doctor Technology Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022, November 29). Cegah HIV-AIDS, Kemenkes perluas akses pencegahan pada perempuan, anak dan remaja. Sehatnegeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20221129/5041895/cegah-hiv-aids-kemenkes-perluas-akses-pencegahan-pada-perempuan-anak-dan-remaja/
Khairina, Arianti. (2020, Desember 3). Benarkah penderita HIV/AIDS lebih berisiko terinfeksi COVID-19? Gooddoctor.co.id. https://www.gooddoctor.co.id/hidup-sehat/covid-19/benarkah-penderita-hiv-aids-lebih-berisiko-terinfeksi-covid-19/
Muhammad. (2020, Desember 1). HIV/AIDS: Prevalensi terbaru, mitos & fakta, hingga keterkaitan dengan COVID-19. Gooddoctor.co.id. https://www.gooddoctor.co.id/hidup-sehat/info-sehat/hiv-aids-prevalensi-terbaru-mitos-fakta-hingga-keterkaitan-dengan-covid-19/