Share This Article
Dampak pandemi ini diproyeksikan meningkat dengan data yang menunjukkan angka kematian anak di Indonesia akibat COVID-19 tertinggi di dunia. Data itu berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang menunjukkan angka kematiannya mencapai 3—5%. Gejala yang paling umum pada anak-anak adalah batuk atau demam. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tinjauan sistematis baru-baru ini memperkirakan bahwa 16% anak-anak dengan infeksi COVID-19 tidak menunjukkan gejala.
Penularan COVID-19 pada anak pada umumnya terjadi lewat orang dewasa di sekitarnya yang tidak taat protokol kesehatan. Misalnya, tidak segera berganti pakaian dan mencuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah. Oleh karena itu, “Orang tua harus tetap waspada dengan mematuhi prokes dan tidak mengajak anak-anak untuk keluar rumah dulu,” ujar Dr. Natasya Ayu Andamari, Sp.A, dalam #GoodTalksSeries yang diadakan Good Doctor dan The Asian Parent.
Selain menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, vaksinasi untuk anak usia 12 tahun ke atas tetap harus dilakukan. CDC mengatakan bahwa vaksin COVID-19 aman dan efektif. “Vaksin dapat mencegah Anda terkena dan menyebarkan virus yang menyebabkan COVID-19. Vaksin COVID-19 juga mencegah Anda sakit parah bahkan jika Anda memang terkena COVID-19. Dengan Anda divaksin, Anda dapat melindungi orang-orang di sekitar Anda, terutama orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah akibat COVID-19.” Jadi, jika Anda adalah orang tua yang ingin melindungi anak-anak Anda, jangan tunda untuk segera divaksinasi. Orang tua yang telah divaksinasi tidak hanya melindungi diri mereka sendiri, tetapi juga melindungi anak-anak mereka.
Karena Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengambil pendekatan bertahap untuk mencapai target inokulasi nasional mereka, Good Doctor Technology Indonesia (GDTI) juga memainkan perannya untuk mendukung pemerintah dengan bekerja sama dengan pelaku industri utama di berbagai sektor ekonomi lokal untuk mempercepat adopsi program vaksinasi.
Sebagai salah satu mitra swasta pertama Kemenkes yang menerapkan situs vaksinasi walk-in dan drive-thru di Indonesia, GDTI telah menjangkau lebih dari 200.000 penerima vaksin hingga saat ini. Penerima vaksin tersebut tersebar di Jakarta, Tangerang, Bandung, Karawang, Cirebon, Solo, Yogyakarta, Semarang, sejumlah kabupaten di Bali, Palembang, Samarinda, dan Depok. Vaksinasi ini mencakup kelompok sasaran utama pemerintah seperti lansia, pekerja pariwisata, penyandang disabilitas, pekerja UMKM, serta anak-anak berusia 12 tahun ke atas. Dalam program vaksinasi terbaru mereka yang bekerja sama dengan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) dan Lazada, tersedia juga untuk orang tua dengan anak berusia 12 tahun ke atas.
Untuk Informasi lebih lanjut dan foto-foto kunjungan Menteri Kesehatan ke Sentra Vaksinasi Lazada dan Good Doctor, silakan klik tombol di bawah ini |
KLIK UNTUK FOTO DAN DESKRIPSI |
KLIK UNTUK VIDEO |
Sentra vaksinasi HIPPINDO untuk usia 12 tahun ke atas di Tangerang masih membuka pendaftaran sampai tanggal 29 Agustus 2021. Pendaftaran dapat dilakukan melalui dua aplikasi. Pertama, buka aplikasi “Good Doctor” lalu klik menu “Vaksinasi COVID-19”. Atau, buka aplikasi “Grab”, pilih menu “Kesehatan”, lalu klik “Vaksinasi COVID-19”. Di semua tempat vaksinasi tersebut, penggunaan fitur pendaftaran peserta vaksinasi dan fitur pre-screening dapat diakses melalui aplikasi Good Doctor. Setidaknya 20% dari total jumlah penerima vaksin yang dicapai melalui program vaksinasi yang didukung oleh Good Doctor disaring secara online, yang telah mengurangi risiko kerumunan dan penolakan di tempat sebesar 40%. “Kami telah menyaksikan secara langsung bagaimana teknologi kami berdampak positif bagi masyarakat, ketika kami menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses bagi mereka yang membutuhkannya, serta memperkuat percepatan peluncuran vaksinasi yang efisien di Indonesia,” ujar Managing Director Good Doctor Technology Indonesia, Danu Wicaksana.
Dukungan GDI tidak terbatas pada program vaksinasi. Menanggapi lonjakan kasus COVID-19 baru-baru ini di Indonesia, Good Doctor terus mengambil pendekatan digital-first untuk membuka potensi penuh teknologi dengan meluncurkan “Klinik Lawan COVID-19” di aplikasinya, sebagai bagian dari upaya perusahaan secara keseluruhan #LawanPandemi. Aplikasi yang diluncurkan pada 1 Maret 2020 ini merupakan salah satu mitra aplikasi telemedicine swasta pemerintah untuk memberikan layanan dan konsultasi kesehatan gratis bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri.
Anak Sehat, Bangsa Sejahtera
Hari Anak Nasional tahun ini bertema Anak Terlindungi, Indonesia Maju. Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, timbul pertanyaan apakah anak Indonesia sudah terlindungi dari virus ini?
Dilansir dari Sehat Negeriku, sampai dengan 29 Juni 2021 tercatat hampir 260 ribu kasus terkonfirmasi COVID-19 merupakan anak usia 0—18 tahun. Dari jumlah itu, lebih dari 108 ribu kasus merupakan anak-anak rentang usia 12—17 tahun. Fakta ini menjadi salah satu pertimbangan pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi pada anak dalam usia tersebut.
IDAI dalam Surat Rekomendasinya tertanggal 28 Juni 2021 juga menyetujui imunisasi pada anak umur 12—17 tahun dengan pertimbangan jumlah subjek uji klinis memadai, tingginya mobilitas dan kemungkinan berkerumun di luar rumah, dan mampu menyatakan keluhan KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) bila ada.
Vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun itu menggunakan vaksin COVID-19 produksi PT Biofarma (Sinovac). Vaksinasi yang telah dilakukan sejak tanggal 1 Juli 2021 itu setelah memperoleh rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan persetujuan penggunaan dari BPOM.
Fakta lain menunjukkan anak kecil dan yang berusia lebih tua memiliki kemungkinan yang sama untuk terinfeksi.
Dilansir dari gooddoctor.co.id, sebuah studi komprehensif dari Korea Selatan menunjukkan anak dalam rentang usia kurang dari 10 tahun memiliki kemungkinan risiko penularan COVID-19 yang lebih kecil daripada orang dewasa. Namun, anak-anak yang berusia 10 tahun atau lebih dapat menularkan virus ini dalam tingkat yang sama dengan orang dewasa.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa anak-anak dan orang dewasa memiliki kemungkinan yang sama untuk menularkan virus ke kontak erat mereka.
Selain itu, anak-anak harus divaksin COVID-19 karena 16% anak-anak dengan infeksi COVID-19 tidak menunjukkan gejala. Orang yang divaksinasi lengkap, menurut CDC, lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksinasi.
Vaksin memang tidak bisa melindungi sampai 100%. Oleh karena itu, kita tetap wajib menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. CDC menyarankan untuk mencuci tangan, memakai masker, menghindari kontak dekat atau menjaga jarak, serta menutupi batuk dan bersin.
Terkait fakta di atas, Good Doctor membuat video pendek sosialisasi COVID-19 untuk anak-anak dengan cara yang menarik dan mudah dipahami
Jaga Daya Tahan Tubuh Mereka
Kesehatan seorang anak tergantung pada kekebalan tubuhnya. Apalagi di masa pandemi ini, daya tahan tubuh si kecil harus dioptimalkan. Untuk menjaga imunitas anak, dr. Natasya Ayu Andamari, Sp.A, dokter spesialis anak Good Doctor menyarankan:
1. pastikan anak mengonsumsi makanan bergizi lengkap,
2. pastikan anak memiliki waktu tidur yang cukup,
3. lengkapi imunisasi dasar anak sebagai proteksi diri,
4. beri contoh kepada anak untuk menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari yang paling sederhana, mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan masker,
5. konsumsi vitamin D dan C.
Buat Mereka Rileks
Selain memerhatikan kondisi fisik, masalah psikologis anak harus diperhatikan. Samanta Elsener, M.Psi., Psikolog. Psikolog anak dan keluarga menjelaskan, saat ini bisa dikatakan, anak-anak di Indonesia sedang mengalami masa sulit. Mereka tidak bisa belajar bersama para guru dan teman-teman, bermain, dan bergaul karena ada pembatasan sosial. Kondisi tersebut tentu berpengaruh pada kondisi mentalnya.
Untuk mengatasinya, Samanta memberikan tip agar anak rileks.
1. Pastikan waktu tidur tercukupi karena saat tidur kerja otak anak melambat sehingga tubuh menjadi rileks.
2. Ajak anak untuk mengidentifikasi jenis emosi yang dirasakan dan tawarkan solusi yang membuatnya lebih nyaman.
3. Lakukan hobi bersama anak. Misalnya, memasak, berkebun, bernyanyi atau melukis. Kegiatan ini dapat dilakukan bergantian atau dikombinasikan antara hobi si kecil dan orang tua. 4. Berikan pelukan hangat pada anak. Saat orang tua memeluk anak 8 kali sehari dengan durasi 20 detik, hal itu dapat membuat si kecil rileks.
Menjaga Masyarakat Indonesia Tetap Sehat
Selamat ulang tahun ke-76 Republik Indonesia! Tema Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2021 ini adalah “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”, yang melambangkan semangat kebangsaan yang terus berjuang melawan penyebaran COVID-19. Untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia, Good Doctor Technology Indonesia (GDTI) berperan untuk menjaga kesehatan masyarakat Indonesia dengan memberikan pelayanan kesehatan berkualitas terbaik dan tepercaya bagi keluarga Indonesia melalui platform kesehatan digital mereka.
“Semangat Sehat 76” yang dipersembahkan oleh GDTI diluncurkan untuk menunjukkan komitmen mereka dalam menyediakan 1 dokter keluarga untuk setiap keluarga di Indonesia dengan menghubungkan profesional kesehatan dengan pasien melalui teknologi kesehatan yang didukung secara digital. Sebagai bagian dari kampanye “Semangat Sehat 76”, ada banyak promo spesial untuk ratusan produk kesehatan, paket makanan sehat, tes COVID-19 (PCR dan antigen swab) serta konsultasi dengan dokter umum, klinik, dan spesialis. Kita juga bisa mengirim vitamin, masker atau produk kesehatan lainnya ke teman atau keluarga karena pengiriman bisa ke seluruh Indonesia. Promo ini berlaku hingga 25 Agustus 2021.
Saat kita menjaga diri kita tetap sehat, perhatian khusus harus diberikan pada sistem kekebalan tubuh anak-anak. Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan 1 dari 8 orang yang terinfeksi COVID-19 adalah anak-anak dan salah satu saran untuk menjaga imunitas tubuh si kecil dari dr. Natasya Ayu Andamari, Sp.A, dokter spesialis anak Good Doctor, adalah mengonsumsi vitamin D dan C. Untuk mendukung para orang tua mengoptimalkan daya tahan tubuh si kecil, GDI memberikan diskon 76% dan voucher Rp45.000 untuk beragam vitamin anak dalam “Semangat Sehat 76”.
Itu hanya salah satu contoh karena bukan anak-anak saja yang menjadi perhatian GDI, tapi juga kesehatan keluarga secara keseluruhan. Semua yang ditawarkan dalam “Semangat Sehat 76” memperlengkapi keluarga Indonesia untuk tetap hidup sehat di tengah pandemi COVID-19.