Share This Article
Berat badan merupakan salah satu indikator perkembangan janin yang harus Moms perhatikan selama kehamilan. Meskipun bayi pada usia yang sama dapat bervariasi ukurannya, berat badannya merupakan salah satu indikasi gizi dan perkembangan fisik yang baik.
Saat bayi berada di bawah berat rata-rata maka Moms perlu mengambil tindakan. Salah satunya adalah mengonsumsi makanan penambah berat badan janin. Berikut tipsnya!
Rata-rata perkembangan berat janin tiap bulan
Sebelum mengetahui apakah bayi Moms kekurangan berat badan atau tidak, maka Moms harus tahu dulu bagan perkembangan berat badan janin per bulan.
Melansir Baby Center, berikut tabel perkembangan berat janin tiap bulan yang dianggap normal:
Usia bayi | Berat | Massa (gram) |
10 minggu | 0.14 ons | 4 |
12 minggu | 0.49 ons | 14 |
14 minggu | 1.52 ons | 43 |
16 minggu | 3.53 ons | 100 |
18 minggu | 6.70 ons | 190 |
20 minggu | 10.58 ons | 300 |
22 minggu | 15.17 ons | 430 |
24 minggu | 0,59 kg | 600 |
26 minggu | 0,76 kg | 760 |
28 minggu | 1,0 kg | 1005 |
30 minggu | 1,31 kg | 1319 |
32 minggu | 1,70 kg | 1702 |
34 minggu | 2,14 kg | 2146 |
36 minggu | 2,62 kg | 2622 |
38 minggu | 3,08 kg | 3083 |
40 minggu | 3,46 kg | 3462 |
42 minggu | 3,68 kg | 3685 |
Jangan terlalu khawatir jika hasil USG menunjukkan bahwa bayi Moms jauh lebih kecil atau lebih besar. Dokter atau bidan akan memberitahu kapan Moms harus mulai waspada soal berat badan janin.
Baca Juga : Berat Badan Bayi Sulit Naik Padahal Sudah Minum ASI, Apa Penyebabnya?
Jika berat janin di bawah rata-rata, apa bahayanya?
Bayi kecil dan besar sama-sama dapat lahir melalui persalinan normal melalui vagina, tetapi Moms dan bayi mungkin memerlukan perawatan ekstra selama persalinan dan setelah melahirkan.
Jika berat bayi Moms kurang dari 2,5 kg saat lahir, kepalanya mungkin tampak jauh lebih besar daripada bagian tubuhnya yang lain. Mereka mungkin terlihat kurus dengan sedikit lemak tubuh.
Bayi dengan berat badan lahir rendah mungkin perlu dirawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU) atau perawatan khusus (SCN) . Beberapa tantangan yang terkadang dihadapi bayi kecil antara lain:
- Masalah pernapasan atau jantung
- Kadar oksigen rendah saat lahir
- Ketidakmampuan untuk menjaga suhu tubuh mereka
- Kesulitan makan dan menambah berat badan
- Infeksi
- Perdarahan di otak (disebut ‘perdarahan intraventrikular’)
- Masalah dengan mata dan penglihatan mereka
- Masalah dengan usus mereka.
Baca Juga : Berapa Berat Badan Bayi Normal Sesuai Tahap Usianya? Yuk Ketahui di Sini, Moms!
Makanan penambah berat badan janin
Untuk menambah berat badan janin dan mencegah berat badan lahir rendah, Moms dapat melakukan beberapa hal, di antaranya:
- Berhenti merokok (jika saat ini Moms merokok)
- Makan makanan yang seimbang dan sehat
- Menjaga berat badan yang sehat selama kehamilan
- Menghindari alkohol dan obat-obatan terlarang
Nah kali ini Good Doctor akan memberi tips beberapa jenis makanan yang bisa Moms konsumsi untuk menaikkan berat badan janin secara sehat.Â
1. Susu
Konsumsi 200-500 ml susu per hari memiliki dampak positif untuk perkembangan berat badan janin. Susu tidak hanya menyediakan protein berkualitas baik tetapi juga merupakan sumber kalsium yang baik, kedua nutrisi ini sama pentingnya untuk bayi Moms.
Susu bisa dikonsumsi dalam bentuk susu murni. Jika Moms tidak terlalu tertarik untuk mengonsumsi susu biasa, Moms dapat mengolahnya menjadi milkshake atau menambahkannya ke dalam sereal sarapan seperti bubur atau sereal.
2. Yoghurt
Yoghurt juga salah satu opsi produk olahan susu yang bisa Moms pilih. Selain sumber protein karena terbuat dari susu, yoghurt juga sumber bakteri asam laktat dengan sifat probiotik yang baik untuk kesehatan usus.
3. Keju
Mengonsumsi 40-50 gram paneer atau keju rendah lemak setara dengan segelas susu. Ini dapat ditambahkan ke makanan seperti pasta, sandwich, salad, atau roti isi.
Hindari keju jika Moms mengalami tekanan darah tinggi saat hamil. Ambil paneer rumahan rendah lemak sebagai gantinya.
4. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan kaya akan protein, zat besi, asam folat, dan nutrisi lain yang sangat dibutuhkan seperti serat. Sertakan, setidaknya dua porsi kacang-kacangan dalam makanan harian Moms untuk menjaga asupan protein tercukupi.
5. Kecambah
Kecambah kaya akan zat besi serta kandungan vitamin seperti niasin, riboflavin, tiamin, vitamin C, dll. Kecambah ini bisa diblender untuk mendapatkan pasta yang halus dan bisa dibuat menjadi berbagai jenis cheela atau pancake.
6. Kedelai
Kedelai dapat dimasukkan dalam berbagai bentuk dalam makanan seperti nugget kedelai, tahu, tempe, susu kedelai atau bahkan tepung kedelai.
Kedelai adalah salah satu sumber protein terbaik untuk vegetarian. Kedelai sendiri kaya akan zat besi dan jika dikonsumsi dalam bentuk tahu, menjadi sumber kalsium yang baik pula.
7. Ayam
Daging ayam atau ikan tanpa lemak menyediakan protein yang membantu dalam perkembangan sel dan otot pada bayi.
Selain protein, makanan ini juga menyediakan zat besi hemoglobin. Tubuh kita dengan mudah menyerap zat besi dalam bentuk hem (hewani) yang pada gilirannya mengatasi anemia yang disebabkan oleh kehamilan.
8. Ikan
Ikan menyediakan lemak esensial berupa asam lemak omega-3. Mereka diperlukan untuk perkembangan otak dan perkembangan bayi secara keseluruhan.
Moms Dapat memilih daging tanpa lemak karena mereka adalah sumber protein berkualitas tinggi tanpa lemak terbaik.
9. Telur
Telur merupakan sumber protein dan vitamin A, D serta mineral berkualitas baik seperti zat besi, dll. Faktanya, telur memiliki profil protein (asam amino) terbaik dan karenanya protein yang ada di dalamnya diambil sebagai protein referensi.
Itu berarti kualitas protein dari makanan lain disesuaikan dengan protein telur. Mereka adalah sumber vitamin & mineral yang baik, terutama asam folat, kolin & zat besi. Ini membantu menjaga selaput ketuban kuat dan membantu mencegah cacat lahir pada janin.
10. Sayuran berdaun hijau
Sayuran berdaun hijau terutama yang berwarna hijau tua seperti kembang kol dan kangkung kaya zat besi. Kebutuhan zat besi yang tinggi selama kehamilan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin & jaringan ibu.
Tips supaya Moms tidak terkena diabetes gestasional tapi perkembangan berat badan janin tetap normal
Saat hamil, Moms akan rentan mengalami diabetes karena kehamilan atau diabetes gestasional.
Dengan nafsu makan yang terus meningkat, Moms bisa lakukan beberapa tips di bawah ini untuk tetap sehat:
- Memastikan diabetes Moms terkontrol dengan baik sebelum hamil (jika sudah punya riwayat diabetes)
- Makan makanan sehat
- Olahraga secara teratur
- Pantau gula darah teratur
- Asupan asam folat, mengonsumsi asam folat membantu mencegah bayi mengalami cacat lahir, seperti spina bifida.
Konsultasikan masalah kesehatan Moms dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!