Share This Article
Program hamil kerap dipilih oleh pasangan suami istri yang ingin cepat-cepat mendapat momongan. Namun, sebelum melakukannya, ada banyak hal yang patut dipertimbangkan agar program tersebut lancar terlaksana.
Lantas, apa saja hal yang harus dilakukan dan yang harus dihindari menjelang dan saat menjalankan program hamil? Berikut ulasannya!
Hal yang harus dipersiapkan sebelum program hamil
Ada banyak aspek yang harus diperhatikan sebelum menjalani program hamil, baik untuk pria maupun wanita. Mulai dari pemeriksaan awal ke dokter, aturan tentang seks, hingga pola hidup yang sehat.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Periksa ke dokter
Tiga bulan sebelum berencana hamil, ada baiknya kamu dan pasangan memeriksakan diri ke dokter kandungan. Ini untuk pemeriksaan penyakit tertentu, cek tekanan darah dan kolesterol, masalah tiroid, jantung, diabetes, hingga infeksi menular seksual.
Bukan hanya wanita, pemeriksaan tersebut juga penting bagi pria. Sebab, penyakit kronis tertentu bisa memengaruhi kuantitas dan kualitas sperma.
2. Seks pada waktu yang tepat
Seks adalah cara yang paling efektif agar kehamilan terjadi. Sebab, dengan aktivitas tersebut, sperma akan dilepaskan saat ejakulasi dan memungkinkan membuahi sel telur di dalam vagina.
Namun, agar cepat hamil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Seks pada masa subur: Masa subur mengacu pada periode ovulasi. Periode ini sangat cocok untuk digunakan berhubungan seks, karena sel telur baru saja dilepaskan dari ovarium. Sehingga, peluang terjadinya pembuahan menjadi lebih tinggi
- Frekuensi: Menurut penelitian, frekuensi yang baik dalam berhubungan seks agar cepat hamil adalah dua atau tiga hari sekali. Kualitas sperma akan tetap terjaga, begitu juga dengan kelincahan geraknya
- Posisi dan gaya: Posisi misionaris memungkinkan penetrasi lebih dalam dan membawa sperma lebih dekat ke serviks. Namun, peluang pembuahan tetap bisa terjadi dengan posisi apa pun. Sperma bisa mencapai serviks hanya dalam 15 menit, tak peduli posisi apa saat seks
Baca juga: Seks Bisa Bikin Tidur Lebih Nyenyak dan Pulas, Benarkah?
3. Jaga berat badan
Pola hidup sehat, baik untuk pria dan wanita, bisa membantu meningkatkan kesuburan dan kesehatan organ reproduksi. Salah satunya adalah dengan menjaga berat badan.
Kegemukan atau obesitas bisa menyulitkan proses pembuahan, begitu juga dengan memiliki tubuh yang terlalu kurus. Menurut penelitian, wanita obesitas membutuhkan waktu dua kali lebih lama untuk hamil ketimbang yang punya bobot ideal.
4. Kelola stres dengan baik
Saat sedang stres, tubuh lebih banyak memproduksi hormon kortisol. Meningkatnya hormon tersebut bisa mengganggu keseimbangan hormon lainnya, seperti testosteron (pada pria), estrogen, dan progesteron (pada wanita).
Ketiga hormon itu sangat berpengaruh pada produksi sperma (pada pria) dan proses ovulasi (pada wanita). Pada pria, stres bisa berdampak lebih buruk dari yang dibayangkan, karena kuantitas dan kualitas sperma dapat menurun drastis.
5. Jaga suhu skrotum
Sperma adalah sel reproduksi yang dibuat di testis. Suhu pada skrotum memengaruhi proses produksi tersebut. Bukan hanya berdampak pada jumlahnya, suhu panas bisa merusak struktur dari sperma itu sendiri.
Untuk menjaga skrotum agar tetap dingin, celana pendek model boxer lebih dianjurkan dipakai ketimbang celana dalam yang ketat. Selain itu, hindari memangku laptop dan bersepeda lebih dari dua jam dalam sehari.
Kesalahan yang kerap dilakukan saat program hamil
Ada beberapa hal atau kebiasaan yang masih kerap dilakukan oleh pria maupun wanita saat menjalankan program hamil, di antaranya adalah:
Masih menggunakan alat kontrasepsi
Jika ingin mendapat momongan, sudah semestinya kamu harus menghentikan penggunaan alat kontrasepsi, terutama saat sedang melakukan hubungan seks. Kondom misalnya, bisa menahan laju sperma untuk memasuki vagina.
Begitu juga dengan pil KB, sebaiknya dihentikan konsumsinya. Pil tersebut bekerja dengan mengubah hormon tertentu yang berpengaruh pada proses ovulasi. Seperti diketahui, ovulasi sendiri adalah proses yang diperlukan agar sel telur dilepaskan dari ovarium untuk bertemu dengan sperma.
Menggunakan pelumas tambahan
Agar cepat dapat momongan, banyak orang terlalu bersemangat dalam berhubungan seks, termasuk dengan menambahkan pelumas. Padahal, pelumas tambahan bisa menurunkan potensi pembuahan, lho.
Menurut sebuah penelitian, pelumas berbahan dasar air dapat mengurangi pergerakan dan kelincahan sperma hingga 60 hingga 100 persen. Meski tidak memengaruhi kesuburan, pelumas bisa memperlama sperma untuk mencapai sel telur.
Merokok dan minum alkohol
Merokok dapat menyebabkan penurunan kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Menurut American Society for Reproductive Medicine, bahan kimia pada rokok seperti nikotin dan karbon monoksida dapat mengganggu proses ovulasi dan mengacaukan produksi sperma.
Begitu juga dengan alkohol, sebaiknya benar-benar dihindari jika ingin segera mendapat momongan. American College of Obstetricians and Gynecologists menjelaskan, tidak ada kadar konsumsi alkohol yang aman bagi wanita yang ingin mendapat kehamilan.
Masih mengonsumsi kafein berlebihan
Jika kamu ingin mengikuti promil, sebaiknya hindari konsumsi kafein. Dr. Jennifer Wider, MD, dari The Society for Women’s Health Research menjelaskan, terlalu banyak kafein dapat memicu keguguran. Kafein mudah ditemukan pada soda, teh, kopi, minuman energi, dan obat pereda nyeri tertentu.
Nah, itulah beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan pria dan wanita ketika ingin atau sedang menjalankan promil agar cepat dapat momongan. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan tips-tips lainnya.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!