Share This Article
Memasuki trimester kedua, janin di dalam kandungan biasanya mulai aktif bergerak. Moms bisa merasakan sendiri tendangan-tendangan di perut yang semakin hari mungkin frekuensinya akan meningkat. Tak hanya tendangan, gerakan itu bisa saja karena janin sedang cegukan.
Ya, janin di dalam kandungan juga bisa cegukan, lho. Mengapa hal itu dapat terjadi? Apakah berbahaya atau tidak? Yuk, temukan jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Kondisi janin cegukan dalam kandungan
Cegukan pada janin di dalam kandungan tak ada bedanya dengan orang dewasa. Tanda-tandanya seperti ketika janin sedang menendang, tapi tidak sekeras itu.
Mengidentifikasi cegukan janin bisa menjadi hal yang sulit, karena harus memerhatikan irama, sensasi, dan gerakan. Beberapa orang menggambarkannya sebagai kedutan atau denyutan yang mirip seperti kejang otot dan muncul hanya dari satu sisi saja.
Tak perlu bingung membedakan antara cegukan dan tendangan. Cegukan pada janin biasanya terjadi beraturan dan berirama. Beda dengan tendangan yang mungkin berlangsung tak beraturan.
Baca juga: Sering Kesemutan Saat Hamil, Apakah Berbahaya untuk Ibu dan Janin?
Janin cegukan normal atau tidak?
Dikutip dari Medical News Today, janin yang cegukan tak selalu menandakan adanya masalah. Meski, terkadang janin yang cegukan juga dapat mengindikasikan ada sesuatu yang sedang terjadi pada kehamilan.
Meski sulit untuk menentukannya dengan tepat, janin yang cegukan dapat menjadi pertanda baik dan merupakan bagian alami dari kehamilan.
Kebanyakan wanita hamil akan merasakan gerakan aktif janin antara minggu ke-16 hingga 20. Jika cegukan terjadi secara teratur dan lebih dari empat kali per hari setelah minggu ke-28, Moms sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Penyebab janin cegukan
Belum ada yang dapat memastikan apa yang menyebabkan janin di dalam kandungan mengalami cegukan. Hanya saja, menurut Firstcry Parenting, ada dua hal yang bisa menjadi faktor utamanya, yaitu:
1. Kontraksi diafragma
Janin yang baru belajar bernapas bisa menghirup cairan ketuban ke dalam tubuhnya.
Kontraksi diafragma dapat terjadi dan memberikan dorongan ke atas, hingga menyebabkannya cegukan. Kontraksi tersebut biasanya terjadi secara spontan atau tiba-tiba.
2. Terlilit tali pusat
Salah satu hal yang perlu diwaspadai saat janin di dalam kandungan cegukan adalah kondisi terlilit tali pusat. Keadaan yang disebut nuchal cord ini bisa dipicu oleh beberapa hal, seperti:
- Hamil anak kembar
- Memiliki cairan ketuban berlebihan
- Tali pusat janin terlalu panjang
- Kelainan pada struktur tali pusat janin.
Kondisi bisa menjadi berbahaya saat tali pusat melilit bagian leher hingga membuatnya tertekan. Pada kasus yang serius, janin bisa mengalami kekurangan pasokan oksigen dan membahayakan nyawanya.
Baca juga: Bayi Terlilit Tali Pusar? Yuk, Ketahui Penyebab dan Ciri-Cirinya
Cara menghentikan cegukan
Cegukan pada janin sebaiknya tak berlangsung lebih dari 15 menit. Sebab, hal tersebut bisa membuat Moms tidak nyaman dan sulit untuk rileks. Ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk membantu menghentikan cegukan pada janin, yaitu:
- Berbaring di sisi tubuh bagian kiri
- Gunakan bantal di bawah punggung
- Tetap terhidrasi dengan penuhi asupan cairan
- Olahraga secukupnya selama masih aman untuk dilakukan.
Nah, itulah ulasan tentang bayi cegukan di dalam kandungan yang perlu Moms tahu. Jika gerakan yang terasa di perut Moms muncul terlalu sering, tak perlu ragu untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!