Share This Article
Setiap perkembangan janin di dalam kandungan sebaiknya selalu dipantau. Sebab, ada beberapa keadaan yang membutuhkan perhatian serius dan penanganan sesegera mungkin. Kondisi bayi terlilit tali pusar misalnya, bisa menyebabkan komplikasi jika tak dideteksi di awal waktu.
Menurut sebuah publikasi di Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, kondisi bayi terlilit tali pusar adalah kasus yang sangat umum, dengan rasio satu dari tiga angka kehamilan.
Lantas, apa saja yang menyebabkan bayi terlilit tali pusar di dalam kandungan? Serta, bagaimana cara untuk mengetahuinya? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Kondisi bayi terlilit tali pusar
Kondisi bayi terlilit tali pusar dikenal dengan istilah nuchal cord. Keadaan ini terjadi ketika tali pusar melingkari bagian tubuh janin 360 derajat penuh, terutama di leher. Mengutip Medical News Today, nuchal cord biasanya terjadi pada 24 hingga 26 minggu usia kehamilan.
Di dalam rahim, tali pusar bayi memainkan beberapa peran penting, di antaranya adalah membawa nutrisi dan oksigen dari tubuh ibu. Tapi, tali yang sama juga dapat mengganggu aliran oksigen dan nutrisi tersebut ketika terjadi nuchal cord.
Penyebab bayi terlilit tali pusar
Ibu hamil bisa merasakan apa yang sedang dilakukan janin di dalam rahim melalui gerakan-gerakan yang dibuat. Gerakan-gerakan janin terlalu aktif dipercaya menjadi penyebab utama nuchal cord. Meski, ada beberapa pemicu lain yang sebaiknya Moms ketahui, yaitu:
- Hamil anak kembar
- Memiliki cairan ketuban berlebihan
- Tali pusar janin terlalu panjang
- Kelainan pada struktur tali pusar janin
Banyak kasus nuchal cord dapat ditangani dengan tepat. Hanya saja, jika deteksi terlambat dilakukan, kondisinya bisa jadi membahayakan. Sebab, tali pusar yang membelit terlalu kencang dapat memutus aliran darah hingga mengancam keselamatan janin.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini Tanda-tanda Jika Melahirkan Sudah Makin Dekat
Apa saja gejala dan ciri-cirinya?
Gejala yang dirasakan calon ibu dapat mengindikasikan keadaan tertentu di dalam kandungan. Sehingga, penanganan medis bisa dilakukan sesegera mungkin agar tak terjadi kondisi yang lebih serius.
Sayangnya, untuk nuchal cord, tidak ada gejala atau ciri-ciri yang bisa dirasakan. Mengutip Healthline, tak ada gejala fisik yang dapat menandakan bahwa bayi sedang terlilit tali pusar. Hanya saja, ada beberapa hal yang mungkin bisa membantu Moms untuk mengetahui kondisi tersebut.
Jika tiba-tiba tidak ada pergerakan sama sekali dari janin padahal sebelumnya aktif, mungkin sedang terjadi nuchal cord. Ini karena tali pusar bisa membatasi ruang gerak janin di dalam kandungan.
Begitu juga sebaliknya, jika janin tiba-tiba bergerak sangat aktif, Moms perlu mewaspadainya. Gerakan tersebut dapat diartikan sebagai usaha dari janin untuk melepaskan diri dari lilitan tali pusarnya. Pemeriksaan bisa dilakukan untuk mengetahui secara pasti apa yang sebenarnya terjadi.
Pemeriksaan dan penanganan
Seperti yang telah disebutkan, tak ada gejala fisik dari kondisi nuchal cord. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan pemeriksaan menggunakan teknologi ultrasound.
Bayi yang terlilit tali pusar biasanya mengalami penurunan detak jantung dan oksigen. Keadaan tersebut memungkinkan tali pusar untuk ‘nampak’ ketika diperiksa menggunakan ultrasound secara rutin.
Saat ini, belum ada cara yang efektif untuk mengatasi kondisi nuchal cord. Dokter mungkin merekomendasikan persalinan cesar jika dirasa janin dalam posisi yang sulit.
Risiko komplikasi
Kondisi bayi terlilit tali pusar bisa menimbulkan beberapa komplikasi. Komplikasi biasanya terjadi mendekati atau selama persalinan. Tali pusar bisa tertekan selama masa kontraksi. Akibatnya, darah yang dipompa ke tubuh janin akan berkurang dan detak jantungnya menurun.
Bayi terlilit tali pusar apakah bisa dicegah?
Menurut Healthline, kondisi nuchal cord tidak bisa dicegah. Tak ada yang bisa Moms lakukan untuk meminimalkan keadaan tersebut. Jika janin didiagnosis terlilit tali pusar setelah melakukan pemeriksaan ultrasound, tetaplah tenang dan jangan terlalu panik.
Stres hanya akan memperparah keadaan serta tidak baik untuk kesehatan Moms dan janin di dalam kandungan. Pada sebagian besar kasus, tali pusar sama sekali tidak berbahaya bagi ibu dan janin.
Komplikasi memang dapat terjadi, tapi percayalah bahwa tim medis sudah dilatih untuk menangani masalah tersebut. Berdasarkan sebuah studi pada 2012, bayi biasanya dilahirkan dengan selamat dan sehat meski terjadi komplikasi dari lilitan tali pusar.
Nah, itulah ulasan lengkap tentang kondisi bayi terlilit tali pusar yang perlu Moms ketahui. Memeriksakan kandungan secara rutin adalah cara terbaik untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya keadaan tersebut. Tetap jaga kesehatan dan kelola stres dengan baik, ya!
Jangan ragu untuk konsultasikan masalah kehamilanmu bersama dokter terpercaya melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!