Share This Article
Bedrest saat hamil sangat diperlukan untuk mencegah masalah kesehatan pada ibu dan bayi dalam kandungan. Ya, bedrest merupakan istilah umum yang sering digunakan ketika praktisi kesehatan ingin ibu hamil untuk membatasi aktivitasnya.
Jika ibu hamil diresepkan untuk istirahat di tempat tidur, berarti penyedia layanan kesehatan prihatin tentang kondisi kesehatan yang dimiliki. Nah, untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai bedrest saat hamil yuk simak penjelasan berikut.
Baca juga: Wanita Mengalami Postpartum Euphoria Pascapersalinan, Ketahui Penyebab dan Cara Penanganannya
Beberapa alasan wanita perlu bedrest saat hamil
Dilansir dari What to Expect, calon ibu tertentu lebih cenderung berakhir pada pembatasan aktivitas atau bedrest termasuk jika memiliki kondisi kronis. Tujuan utama dari bedrest adalah untuk memastikan keadaan selama kehamilan dan proses persalinan aman.
Penyedia layanan kesehatan mungkin menganjurkan untuk istirahat di tempat tidur atau bedrest saat hamil karena sejumlah alasan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemungkinan memiliki kehamilan yang sehat.
Terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan wanita hamil untuk melakukan pembatasan aktivitas atau bedrest. Kondisi kehamilan tertentu yang mungkin mendorong dokter untuk mengurangi aktivitas, antara lain sebagai berikut:
Preeklamsia
Kondisi satu ini dikenal juga sebagai hipertensi yang diinduksi kehamilan atau tekanan darah tinggi.
Preeklamsia dapat terjadi hingga 8 persen kehamilan sehingga satu-satunya cara yang harus dilakukan adalah persalinan. Karena itu, bedrest dilakukan agar kehamilan cukup lama dan memastikan persalinan aman.
Persalinan prematur
Calon ibu yang mulai berkontraksi secara teratur sebelum minggu ke-37 kehamilan atau menunjukkan tanda-tanda persalinan dini dianjurkan untuk beristirahat di tempat tidur.
Tujuan umumnya adalah untuk menunda persalinan paling tidak 48 jam sehingga steroid yang mempercepat perkembangan paru-paru di bayi dapat diberikan.
Perubahan serviks
Praktisi kesehatan biasanya akan memantau panjang serviks selama pemeriksaan rutin dengan ultrasonografi transvaginal secara rutin. Jika serviks memendek lebih awal, maka pembatasan aktivitas atau bedrest sangat diperlukan.
Memiliki bayi ganda
Ibu yang mengandung bayi ganda dapat ditempatkan pada kondisi pembatasan aktivitas karena kehamilan yang dialami cenderung lebih sulit.
Biasanya, posisi yang dianjurkan adalah agak miring, yakni kaki lebih tinggi dari kepala sehingga gravitasi dapat membantu bayi tumbuh di dalam rahim selama mungkin.
Bedrest saat hamil sangat diperlukan untuk mencegah beberapa kondisi seperti di atas semakin serius. Jika masih bingung mengenai ketentuan selama bedrest, ibu hamil bisa menanyakan pada dokter lebih lanjut.
Adakah risiko jika tidak melakukan bedrest saat hamil?
Dalam kebanyakan kasus, bedrest saat hamil bertujuan untuk memberi tubuh kesempatan terbaik untuk menjadi normal. Karena itu, bedrest saat hamil dilakukan oleh wanita yang memiliki masalah dengan tekanan darah tinggi dan mengurangi stres.
Istirahat di tempat tidur selama kehamilan juga dapat membantu mengurangi perdarahan vagina atau kemungkinan terjadinya persalinan prematur. Dokter biasanya menyarankan wanita hamil untuk beristirahat karena bisa membantu meningkatkan aliran darah ke plasenta.
Perlu diketahui, melakukan pekerjaan, aktivitas, ataupun olahraga dapat memperburuk kondisi kesehatan. Karenanya, pastikan untuk menghindari berbagai aktivitas yang melibatkan fisik agar tidak terjadi hal buruk pada bayi dalam kandungan.
Posisi terbaik untuk bedrest saat hamil
Ketika bedrest, posisi terbaik yang biasanya dianjurkan adalah tergantung pada situasi dan komplikasi yang dokter coba atasi atau cegah. Dalam kebanyakan kasus, penyedia layanan kesehatan akan meminta untuk tidur atau istirahat miring.
Biasanya, pinggul atau lutut perlu ditekuk dan mungkin memerlukan bantal di antara lutut. Tak hanya itu, kamu mungkin diminta untuk berbaring telentang sambil disangga dengan bantal atau dengan pinggul dan kaki lebih tinggi dari bahu
Posisi untuk bedrest saat hamil harus ditentukan oleh dokter atau diarahkan dengan benar. Hal ini dikarenakan ketidakaktifan yang berkepanjangan dapat menyebabkan nyeri pinggul dan punggung, atrofi otot, iritasi kulit, keropos tulang, dan bahkan pembekuan darah di kaki.
Waspadai tanda-tandanya, seperti perasaan sedih yang tak tergoyahkan, kehilangan nafsu makan, dan perubahan suasana hati hebat.
Setiap wanita hamil mungkin mengalami gejala tersebut di waktu yang berbeda, namun pastikan untuk berbicara dengan dokter jika tidak bisa mengatasinya sendiri.
Baca juga: Perlukah Memakai Korset Setelah Melahirkan? Yuk Ketahui Faktanya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!