Share This Article
Alat kontrasepsi kerap digunakan untuk meminimalkan peluang terjadinya kehamilan. Selain berbentuk pil dan suntikan, ada juga alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam tubuh, salah satunya adalah intrauterine device atau yang lebih dikenal dengan IUD untuk cegah kehamilan.
Lantas, apa sih sebenarnya IUD itu? Apa saja yang perlu dilakukan setelah pemasangannya agar tidak hamil? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Baca juga: Ciri-ciri Tidak Cocok Pakai Suntik KB 3 Bulan, Apa Saja?
Apa itu IUD?
IUD adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang berbentuk seperti huruf T, diletakkan di dalam rahim wanita. Tujuannya, mencegah kehamilan dengan cara menghentikan laju sperma agar tak mencapai dan membuahi sel telur.
IUD sendiri merupakan alat kontrasepsi yang mempunyai efektivitas cukup tinggi dalam mencegah kehamilan, yaitu menurunkan kemungkinan hamil hingga kurang ddari 1 %. Jika dibandingkan dengan kontrasepsi lain, IUD berumur lebih panjang dan aman digunakan meski sedang menyusui.
Namun, tidak semua wanita diperkenankan menggunakan IUD. Ada beberapa kondisi yang membuat seorang wanita dilarang memakai IUD, yaitu:
- Sedang hamil
- Mengidap kanker serviks atau rahim
- Menderita infeksi panggul dan penyakit menular seksual
- Mengalami perdarahan vagina yang tidak dapat dijelaskan
- Alergi terhadap tembaga
- Mengidap gangguan hati dan kanker payudara.
Kapan IUD mulai berfungsi?
Jika dipakai selama periode menstruasi, IUD hormonal bisa langsung bekerja. Tapi jika tidak, jenis tersebut mungkin membutuhkan waktu hingga tujuh hari agar efektif. IUD sendiri bisa bertahan dan dapat digunakan mulai tiga hingga 10 tahun, tergantung dari mereknya.
Tips agar IUD tetap efektif cegah kehamilan
Setelah pemasangan, IUD yang telah berada di dalam rahim harus terus dijaga dan dipantau. Sebab, jika ada yang salah (misalnya alat bergeser), kehamilan mungkin bisa tetap terjadi. Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan setelah memasang IUD:
1. Cek keberadaan IUD
Meski jarang, wanita yang telah memasang IUD di rahimnya masih tetap bisa hamil. Hal itu terjadi karena IUD bergeser ke lokasi lain, baik sebagian atau seluruhnya. Moms mungkin tidak akan menyadari jika IUD telah bergesar dari tempat semula.
Moms dapat memeriksa penempatan IUD tersebut secara mandiri, dengan cara:
- Cuci tangan dengan sabun dan air hingga bersih
- Ambil posisi duduk atau jongkok yang nyaman
- Masukkan jari telunjuk atau jari tengah ke dalam vagina, rasakan dan sentuh tali atau benang yang tersambung ke IUD
Jika Moms tidak bisa merasakan keberadaan tali atau benang tersebut, segera periksakan diri. Begitu juga jika Moms dapat menyentuh IUD itu sendiri, bisa jadi alat itu telah keluar dari serviks.
2. Rajin periksa ke dokter
Penting untuk memeriksakan diri secara berkala ke dokter setelah pemasangan IUD. Selain memastikan IUD tetap berada pada tempatnya, dokter atau petugas kesehatan juga akan memantau efek samping yang ditimbulkan.
Pemeriksaan ultrasound akan dilakukan untuk memantau langsung posisi internal dari IUD. Jika terlepas, dokter mungkin akan memasang IUD yang baru.
3. Jangan langsung berhubungan seks
Setelah pemasangan IUD, ada baiknya Moms tidak langsung berhubungan seks dalam rentang waktu 24 jam.
Batas waktu 24 jam tersebut bukanlah sebuah patokan. Moms perlu menanyakan kepada dokter berapa lama harus menunggu agar bisa berhubungan seks setelah pemasangan IUD.
4. Tetap pakai kondom
Meski efektivitas IUD mencapai 99 persen dalam mencegah kehamilan, bukan berarti Moms sudah terbebas dari potensi pembuahan. Hal itu masih mungkin untuk terjadi.
Sehingga, kondom tetap diperlukan sebagai pengaman tambahan untuk meminimalkan peluang kehamilan. Lagipula, IUD tidak bisa mencegah penularan penyakit menular seksual. Kondom dapat digunakan agar terhindar dari penyakit itu.
Baca juga: Kondom Bisa Turunkan Gairah Bercinta? Berikut Tips Agar Seks Tetap Menggairahkan!
Nah, itulah ulasan tentang alat kontrasepsi IUD dan tips yang dapat dilakukan setelah pemasangan untuk meminimalkan peluang kehamilan. Jika merasakan ada yang tidak beres, jangan pernah ragu untuk periksakan diri, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!