Share This Article
Beberapa orang percaya bahwa kecepatan detak jantung janin bisa memprediksi jenis kelamin pada janin dalam kandungan. Dokter dipercaya dapat menentukan jenis kelamin janin sejak trimester pertama sebelum USG dilakukan.
Biasanya, detak jantung yang lambat menandakan bayi laki-laki dan detak jantung lebih cepat berarti perempuan. Nah, untuk mengetahui apakah benar detak jantung janin laki-laki lebih lambat dari perempuan yuk simak penjelasannya berikut.
Baca juga: Bahayakah Mengalami Alergi saat Hamil? Simak Penjelasan Lebih Lengkapnya!
Kapan jantung janin mulai berkembang?
Dilansir dari What to Expect, pada tahap awal jantung janin akan menyerupai tabung yang berputar dan membelah. Tabung ini akhirnya membentuk jantung dan katup yang membuka dan menutup untuk mengeluarkan darah dari jantung ke tubuh.
Faktanya, pada minggu ke-5 biasanya tabung mulai berdetak secara spontan meskipun kamu tidak dapat mendengarnya. Selama beberapa minggu pertama, pembuluh darah prekursor juga mulai terbentuk di dalam embrio.
Pada 6 minggu, jantung bayi sudah mulai berdetak yakni 110 kali permenit. Hanya dalam dua minggu, angka tersebut akan meningkat menjadi 150 hingga 170 denyut per menit.
Dengan semua pertumbuhan ini, kamu mungkin dapat mendengar detak jantung bayi untuk pertama kalinya sekitar minggu ke-9 atau ke-10 kehamilan.
Benarkah detak jantung janin laki-laki lebih lambat dari perempuan?
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mencari tahu apakah benar detak jantung janin laki-laki lebih lambat dari perempuan. Perlu diketahui, detak jantung janin dalam kandungan sudah bisa terdengar sejak trimester pertama kehamilan.
Detak jantung rata-rata untuk bayi laki-laki pada trimester pertama adalah 154,9 bpm (plus atau minus 22,8 bpm), dan untuk bayi perempuan adalah 151,7 bpm (plus atau minus 22,7 bpm).
Dengan kata lain, tidak ada perbedaan yang signifikan antara detak jantung janin laki-laki dan perempuan selama awal kehamilan.
Hal ini diperkuat dengan satu studi pada 2006, yakni tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara detak jantung janin laki-laki dan perempuan.
Para peneliti mengambil detak jantung yang tercatat pada 477 sonogram selama trimester pertama dan membandingkannya dengan sonogram selama trimester kedua.
Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa detak jantung janin bukanlah indikasi jenis kelamin.
Pada 2006, sebuah penelitian mengamati 332 detak jantung janin perempuan dan 323 laki-laki yang tercatat selama trimester pertama. Para peneliti ini juga tidak menemukan perbedaan yang signifikan.
Penjelasan beberapa penelitian tersebut sudah bisa memastikan bahwa detak jantung janin laki-laki tidak selalu lebih lambat dari janin perempuan. Karena itu, jenis kelamin bayi dalam kandungan tidak bisa ditentukan melalui perbedaan detak jantung.
Kapan jenis kelamin bisa diketahui?
Satu-satunya cara yang paling menyakinkan untuk mengetahui jenis kelamin bayi adalah menunggu sampai lahir. Namun, biasanya profesional perawatan kesehatan dapat membuat prediksi terbaik selama pemeriksaan ultrasound setelah 18 minggu.
Prosedur ini menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk memindai perut dan rongga panggul. Seorang profesional perawatan kesehatan akan mulai dengan mengoleskan gel ke perut di mana bertindak sebagai konduktor untuk gelombang suara.
Kemudian, peralatan yang disebut dengan transduser akan digunakan untuk mengirim gelombang suara ke dalam rahim. Gelombang suara ini memantul dari tulang bayi dan ditangkap oleh transduser.
Peralatan tersebut menghasilkan gambar hitam putih janin dan plasenta di layar yang disebut sebagai sonogram.
Wanita hamil cenderung melakukan pemindaian ultrasound antara minggu ke-18 dan 22 kehamilan. Pemindaian ini dapat membantu dokter untuk menentukan beberapa hal, yakni:
- Perbaiki waktu tanggal kelahiran bayi
- Mencari tahu apakah bayi kembar dua atau kembar tiga
- Memeriksa posisi plasenta
- Melihat tanda-tanda kemungkinan komplikasi
- Memprediksi jenis kelamin bayi.
Namun, keakuratan prediksi ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti tahap kehamilan dan posisi janin. Jumlah USG yang dilakukan selama kehamilan akan bergantung pada penyedia layanan kesehatan.
Menurut American Pregnancy Association (APA), dokter mungkin meminta USG untuk beberapa alasan, berupa:
Trimester pertama
Selama trimester pertama, dokter mungkin menggunakan ultrasound untuk mengonfirmasi kehamilan, memeriksa detak jantung, dan menentukan usia kehamilan.
Trimester kedua
Untuk trimester kedua, dokter mungkin menggunakan ultrasound untuk mendiagnosis malformasi janin, mengonfirmasi kehamilan ganda, dan memeriksa kesejahteraan janin.
Trimester ketiga
Kehamilan yang memasuki trimester ketiga, dokter mungkin menggunakan ultrasound untuk memeriksa gerakan janin, melihat posisi janin, dan mengidentifikasikan masalah uterus atau panggul.
Baca juga: Darah Tinggi saat Hamil: Waspadai Bahaya dan Efeknya bagi Ibu dan Bayinya
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!