Share This Article
Diabetes gestasional menjadi salah satu masalah kesehatan yang umum dialami oleh ibu hamil. Kondisi ini berkaitan dengan gangguan pada kadar gula darah yang hanya terjadi saat masa kehamilan.
Penyakit ini dapat menghilang setelah proses melahirkan, namun dapat pula menetap setelah melahirkan. Bayi yang lahir akan memiliki risiko kesehatan seperti diabetes tipe 2.
Seperti apa bahaya penyakit ini dan bagaimana cara menghindarinya? Yuk ketahui informasi selengkapnya!
Apa itu diabetes gestasional?
Diabetes gestasional adalah kelainan yang ditandai oleh tingginya kadar gula darah selama kehamilan. Penyakit ini bisa berulang pada kehamilan berikutnya dan menyerang pada setiap tahap kehamilan. Tetapi seringnya terjadi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan.
Diabetes gestasional meningkatkan risiko tekanan darah tinggi saat kehamilan (preeklampsia) serta memicu terjadinya kelahiran prematur.
Bayi yang lahir dari ibu dengan gangguan gula darah ini cenderung memiliki tubuh berukuran besar atau bisa disebut dengan makrosomia.
Jika Moms memiliki diabetes gestasional, bayi dalam kandungan juga berisiko mengalami kadar gula darah rendah setelah dilahirkan. Kondisi ini tentu berisiko juga baginya.
Dalam jangka panjang, bayi yang lahir dari ibu dengan kelainan ini juga lebih berisiko terkena penyakit diabetes tipe 2. Untuk itu harus ada pengawasan khusus pada tingkat gula darah dalam tubuh bayi.
Siapa yang berisiko terkena penyakit ini?
Semua wanita hamil punya untuk risiko terkena penyakit ini. Namun risiko tersebut lebih tinggi jika kamu tergolong dalam kategori berikut:
- Kegemukan, ditandai dengan indeks massa tubuh (IMT di atas 30)
- Sebelumnya pernah melahirkan bayi yang beratnya 4,5 kg atau lebih
- Pernah mengalami diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya
- Memiliki riwayat keluarga yang menderita diabetes
- Memiliki tekanan darah tinggi atau komplikasi medis lainnya
- Kurang aktivitas fisik
Baca juga: Diabetes Pada Ibu Hamil: Jenis dan Gejala yang Perlu Diketahui
Penyebab diabetes gestasional
Penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui. Namun para peneliti menjelaskan bahwa penyebab diabetes gestasional sangat kompleks dan melibatkan kombinasi faktor genetik, kesehatan, dan gaya hidup.
Di samping itu, selama kehamilan kadar hormon dalam tubuh juga mengalami perubahan. Kondisi ini menjadikan tubuh lebih sulit untuk memproses gula darah secara efisien, sehingga gula darah lebih mudah untuk naik.
Baca juga: Waspadai Preeklampsia, Gangguan Kehamilan yang Jarang Disadari
Gejala diabetes gestasional
Moms perlu ekstra hati-hati karena penyakit ini biasanya tidak menimbulkan gejala apapun.
Sebagian besar kasus penyakit ini ditemukan ketika kadar gula darah sengaja dites untuk uji diabetes gestasional. Tetapi saat kadar gula darah terlalu tinggi, Moms mungkin mengalami gejala umum seperti:
- Rasa haus meningkat
- Perlu buang air kecil lebih sering dari biasanya
- Mulut kering
- Kelelahan
Gejala di atas sebenarnya juga dapat terjadi pada kehamilan yang normal sekalipun. Jika Moms khawatir, jangan ragu untuk konsultasi masalah kesehatan selama kehamilan dengan dokter, ya.
Diagnosis diabetes gestasional
Bila Moms berisiko mengalami penyakit ini, dokter akan meminta untuk dilakukan pemeriksaan selama trimester kedua yakni antara 24 dan 28 minggu kehamilan. Tes ini dapat berbeda-beda pada setiap penyedia layanan kesehatan. Namun umumnya, tahapan tes meliputi hal berikut:
- Tes glukosa tahap awal
Pada tes ini, Moms akan diminta untuk meminum larutan glukosa. Kemudian satu jam kemudian, Moms akan menjalani tes darah untuk mengukur kadar gula darah.
- Uji toleransi glukosa lanjutan
Tes ini mirip dengan tes awal. Namun larutan glukosa yang digunakan akan mengandung lebih banyak gula. Kemudian gula darah akan diperiksa setiap jam dalam kurun waktu tiga jam.
Bila ditemukan dua dari tiga hasil pengukuran gula darah tinggi, Moms dapat didiagnosis menderita diabetes gestasional.
Tingkat gula darah normal selama kehamilan
The American Diabetes Association merekomendasikan standar target berikut untuk wanita yang sedang hamil:
- Sebelum makan: 95 mg / dL atau kurang
- Satu jam setelah makan: 140 mg / dL atau kurang
- Dua jam setelah makan: 120 mg / dL atau kurang
Bahaya dan komplikasi diabetes gestasional
Bila dibiarkan, penyakit ini bisa membahayakan kondisi bayi dalam kandungan Moms, lho.
Komplikasi pada bayi
Berikut adalah risiko komplikasi pada bayi yang lahir dari ibu penderita diabetes gestasional:
- Berat berlebih saat lahir
Gula darah yang lebih tinggi dari normal pada ibu dapat menyebabkan bayinya tumbuh terlalu besar. Ukuran bayi yang terlalu besar dapat berisiko mengalami cedera atau terjepit bila dilahirkan dengan proses normal, sehingga bayi perlu dilahirkan dengan operasi caesar.
- Persalinan prematur
Gula darah tinggi dapat meningkatkan risiko persalinan dini atau prematur. Pada sebagian kasus, persalinan dini sengaja disarankan dokter karena ukuran bayi yang sudah terlalu besar di dalam perut.
- Kesulitan bernapas
Bayi yang lahir dalam kondisi prematur dari ibu dengan diabetes gestasional dapat mengalami sindrom gangguan pernapasan. Kondisi ini tentu bahaya karena dapat membuat bayi sulit bernapas.
- Gula darah rendah (hipoglikemia)
Kadang-kadang bayi dari ibu dengan diabetes gestasional memiliki gula darah rendah (hipoglikemia) sesaat setelah melahirkan. Jika sudah parah, kondisi ini menyebabkan bayi mengalami kejang.
Untuk mengatasinya, bayi harus segera diberi asupan makanan supaya kadar gula dalam tubuhnya kembali normal.
- Diabetes tipe 2
Bayi yang lahir ibu penderita diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi terkena obesitas serta diabetes tipe 2 di masa depan.
- Kematian
Dampak paling bahaya dari diabetes gestasional adalah kematian bayi sebelum atau tidak lama setelah dilahirkan.
Komplikasi pada ibu hamil
Di samping komplikasi pada bayi yang lahir, gangguan ini juga dapat menyebabkan komplikasi pada penderitanya seperti:
- Tekanan darah tinggi dan preeklampsia
Preeklampsia adalah komplikasi serius saat kehamilan yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan gejala lain. Kondisi ini dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi.
- Diabetes berulang
Diabetes gestasional dapat berulang pada kehamilan berikutnya. Terutama pada orang yang pernah mengalaminya. Di samping itu, Moms juga memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 seiring bertambahnya usia.
- Menjalani operasi caesar
Pada penderita penyakit ini, dokter akan menyarankan untuk melakukan proses persalinan dengan operasi caesar karena operasi normal dapat membahayakan ibu dan bayi.
Pengobatan diabetes gestasional
Mengelola kadar gula darah adalah tujuan utama dalam mengobati penyakit ini. Gula darah yang normal dapat membantu menjaga kesehatan Moms dan bayi dalam kandungan. Untuk mengobati penyakit ini, biasanya dokter akan menyarankan hal berikut:
- Perubahan gaya hidup
Perlu diingat bahwa pola makan serta olahraga yang teratur adalah kunci untuk memelihara level gula darah yang normal. Dokter akan meminta Moms mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan teratur.
- Pemantauan rutin pada gula darah
Selama masa kehamilan, Moms perlu memeriksa gula darah empat kali atau lebih dalam sehari. Pertama di pagi hari dan selanjutnya setiap setelah makan. Hal ini penting untuk memastikan tingkat gula darah ada pada level yang normal.
- Diet sehat
Penderita diabetes gestasional akan diminta untuk menjalani diet sehat. Konsumsilah buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan protein tanpa lemak. Serta fokuslah untuk konsumsi makanan yang tinggi nutrisi dan rendah kalori.
- Aktif bergerak
Aktivitas fisik yang teratur memiliki peran penting dalam kesehatan setiap perempuan. Termasuk sebelum, selama dan sesudah masa kehamilan. Selain menurunkan gula darah, olahraga juga dapat meringankan sakit punggung, kram otot, dan rasa sulit tidur selama masa kehamilan.
Mulailah olahraga secara bertahap diawali dengan aktivitas ringan terlebih dahulu seperti berjalan. Moms juga bisa lakukan olahraga lain seperti bersepeda atau berenang.
Pilihan olahraga ini sangat direkomendasikan untuk ibu hamil lho. Lakukan olahraga setidaknya 30 menit dalam sehari.
- Konsumsi obat-obatan bila perlu
Jika diet dan olahraga tidak cukup membantu, Moms mungkin perlu suntikan insulin untuk menurunkan gula darah dalam tubuh.
Setidaknya ada 10%-20% wanita dengan diabetes gestasional membutuhkan suntikan insulin untuk mencapai gula darah yang seimbang. Beberapa dokter juga mungkin meresepkan obat oral untuk mengontrol gula darah.
Efek jangka panjang
Penyakit ini memang dapat hilang setelah proses melahirkan berlangsung. Tetapi wanita yang sudah pernah mengalaminya berisiko terkena diabetes tipe 2 atau diabetes gestasional lagi pada kehamilan berikutnya.
Untuk itu, penting bagi Moms selalu memeriksa kadar gula darah secara rutin terutama pada 6 hingga 13 minggu setelah melahirkan.
Segera temui dokter jika Moms mengalami gejala gula darah tinggi. Misalnya seperti rasa haus yang meningkat, frekuensi buang air kecil yang meningkat atau mulut yang kering.
Mengecek gula darah penting dilakukan bahkan jika Moms merasa baik-baik saja. Hal ini perlu dilakukan mengingat banyak orang didiagnosis diabetes tanpa mengalami gejala apapun.
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa bayi dari ibu yang menderita diabetes gestasional lebih berisiko mengalami diabetes atau obesitas di masa yang akan datang.
Cara mencegah diabetes gestasional
Sebenarnya tidak ada yang bisa menjamin seseorang sepenuhnya terhindar dari penyakit ini. Namun, untuk mencegahnya Moms harus membiasakan pola hidup yang seimbang jauh sebelum kehamilan.
Namun jika Moms saat ini sudah divonis mengalami diabetes gestasional, berikut ada langkah yang bisa Moms lakukan untuk mencegahnya terulang pada kehamilan selanjutnya:
- Konsumsi makanan sehat
Pilih makanan tinggi serat dan rendah lemak dan kalori. Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Di samping itu, atur juga nutrisi, variasi serta porsi makanan yang dikonsumsi.
- Lakukan aktivitas fisik
Berolahraga sebelum dan selama kehamilan dapat membantu Moms terhindar dari diabetes gestasional. Luangkan waktu 30 menit setiap hari untuk berolahraga ya, Moms. Banyak pilihan olahraga yang cocok untuk ibu hamil. Mulai dari berjalan kaki, berenang, atau bersepeda.
- Miliki berat badan yang ideal
Usahakan memulai masa kehamilan dengan berat badan yang sudah ideal ya Moms. Hal ini membantu Moms menjalani kehamilan yang lebih sehat.
- Hindari menambah berat badan lebih dari yang direkomendasikan
Menambah berat badan selama kehamilan adalah hal yang normal dan sehat. Tetapi menambah berat badan terlalu banyak serta terlalu cepat dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional. Konsultasikan masalah berat badan Moms selama kehamilan pada dokter, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
Lakukan upaya pencegahan diabetes dengan deteksi dini. Yuk, cek risiko prediabetes melalui GrabHealth atau selengkapnya di aplikasi Good Doctor.