Share This Article
Keluarnya gumpalan darah saat hamil menjadi salah satu kondisi yang dapat membuat para Moms khawatir. Termasuk kemungkinan disebabkan oleh keguguran.
Ya, perdarahan vagina saat hamil perdarahan terkadang bisa menjadi pertanda sesuatu yang serius.
Maka dari itu, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui berbagai kemungkinan penyebabnya agar dapat melakukan tindakan penanganan yang tepat.
Apakah keluarnya gumpalan darah saat hamil selalu menjadi tanda keguguran?
Perdarahan vagina disertai gumpalan darah saat hamil memang menjadi salah satu tanda dan gejala keguguran.
Namun tidak semua kasus perdarahan vagina adalah kasus keguguran. Ada beberapa kemungkinan lain yang bisa menyebabkan keluarnya darah saat hamil. Apa saja?
1. Keluarnya gumpalan darah saat hamil muda
Perdarahan vagina berupa keluarnya gumpalan darah pada trimester pertama kehamilan sangat umum terjadi. Ibu hamil mungkin mengalami perdarahan akibat implantasi (di mana sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim) atau karena keguguran dini.
Meskipun tidak semua kasus keluarnya gumpalan darah dalam 12 minggu pertama kehamilan merupakan indikasi keguguran, perdarahan vagina selama kehamilan merupakan penyebab kekhawatiran.
Jadi sebaiknya hubungi dokter kandungan segera setelah hal ini terjadi.
Baca Juga : Keguguran Tanpa Disadari: Penyebab dan Gejala yang Perlu Diketahui
2. Keluarnya gumpalan darah saat hamil trimester 2 dan 3
Perdarahan vagina pada kehamilan trimester kedua dan ketiga dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari keguguran, persalinan prematur, atau kelainan kehamilan termasuk plasenta previa atau solusio plasenta.
Perdarahan dan terutama gumpalan selama kehamilan bisa menjadi tanda keguguran, persalinan prematur, atau komplikasi lainnya. Jadi pastikan untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan jika kamu mengalami perdarahan.
Kemungkinan penyebab keluarnya gumpalan darah saat hamil
Keluarnya gumpalan darah selama kehamilan tidak selalu merupakan tanda keguguran. Ada beberapa kemungkinan penyebab yang menyebabkan perdarahan vagina terjadi:
1. Kehamilan ektopik
Perdarahan vagina akibat kehamilan ektopik umum terjadi pada trimester pertama kehamilan. Pada kehamilan ektopik, embrio yang dibuahi ditanamkan di luar rahim, biasanya di tuba falopi.
Jika embrio terus tumbuh, ini bisa menyebabkan tuba falopi pecah, yang bisa mengancam nyawa ibu. Meskipun kehamilan ektopik berpotensi berbahaya, itu hanya terjadi pada sekitar dua persen kehamilan.
Selain perdarahan vagina, gejala lain dari kehamilan ektopik adalah kram atau nyeri yang kuat di perut bagian bawah dan pusing.
2. Kehamilan mola
Kehamilan mola atau trofoblas gestasional adalah kondisi yang sangat langka di mana jaringan abnormal tumbuh di dalam rahim. Dalam kasus yang jarang terjadi, jaringan tersebut bersifat kanker dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Gejala lain dari kehamilan mola adalah mual dan muntah yang parah, serta rahim yang membesar secara cepat.
3. Blighted ovum
Blighted ovum juga kerap disebut kegagalan embrio. Ultrasonografi (USG) akan menunjukkan bukti kehamilan intrauterin, tetapi embrio gagal berkembang sebagaimana mestinya di lokasi yang tepat.
Hal ini dapat terjadi jika janin tidak normal dalam beberapa hal dan umumnya tidak disebabkan oleh apa pun yang dilakukan ibu hamil.
4. Keguguran
Keguguran paling sering terjadi selama 12 pekan pertama kehamilan. Namun, perdarahan trimester pertama tidak selalu berarti Moms kehilangan bayi atau akan keguguran.
Faktanya, jika detak jantung terlihat pada USG, lebih dari 90 persen wanita yang mengalami perdarahan vagina pada trimester pertama tidak akan mengalami keguguran.
Gejala keguguran lainnya adalah kram yang kuat di perut bagian bawah dan jaringan yang melewati vagina.
Baca Juga : Penting, Ini Penyebab Keguguran yang Wajib Diketahui Bumil
5. Penyebab lainnya
Selain beberapa kondisi di atas, kondisi lain yang juga dapat menyebabkan perdarahan saat hamil. Beberapa di antaranya:
- Perubahan serviks. Selama kehamilan, darah ekstra mengalir ke serviks. Segala aktivitas yang menyebabkan kontak dengan serviks bisa memicu pendarahan. Jenis perdarahan ini tidak perlu dikhawatirkan.
- Infeksi. Infeksi apa pun pada serviks, vagina, atau infeksi menular seksual (seperti klamidia, gonore, atau herpes) dapat menyebabkan perdarahan pada trimester pertama.
Apa yang harus dilakukan saat mengalami perdarahan?
Saat mengalami perdarahan dan keluarnya gumpalan darah, segera hubungi dokter. Jika Moms mengalami perdarahan hebat atau nyeri hebat, Moms mungkin juga harus segera mendapatkan perawatan medis.
Dokter dapat melakukan tes berbeda untuk melihat mengapa perdarahan terjadi. Moms mungkin memerlukan pemeriksaan panggul, USG, tes darah, atau tes urine.
Terkadang USG cukup untuk memastikan kehamilan sehat dan aman. Namun, jika kehamilan masih sangat awal, Moms mungkin memerlukan lebih banyak tes untuk membantu dokter menemukan penyebab perdarahan.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan? Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!