Share This Article
Ketika sedang dalam masa kehamilan mencari posisi tidur yang nyaman tentu sangat membingungkan. Salah satu posisi tidur yang kadang dilakukan yakni telentang.
Tapi apakah sebenarnya ibu hamil tidur telentang? Apa saja risikonya? Yuk Moms simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Tentang posisi tidur telentang pada ibu hamil
Tidur dengan posisi telentang ketika Moms dalam masa kehamilan sebenarnya aman, namun perlu diingat selama tidak dilakukan dalam waktu yang terlalu lama atau jika usia kehamilan masih di trimester pertama.
Terdapat beberapa alasan tidur telentang saat hamil itu berisiko karena semakin bertambahnya usia kehamilan, salah satunya adalah ukuran rahim akan semakin membesar.
Oleh karena itu, tidur telentang saat usia kehamilan di atas 3 bulan dapat menyebabkan usus dan pembuluh darah besar di dalam perut tertekan oleh beban dari rahim yang berisi janin.
Tak hanya itu saja memilih posisi tidur telentang saat hamil juga bisa berdampak pada sirkulasi darah ke jantung, sehingga menurunkan aliran darah ibu hamil dan janin.
Selain itu, tekanan pada usus dan pembuluh darah akibat tidur telentang juga mungkin dapat menyebabkan munculnya beberapa rasa sakit lainnya, seperti:
- Sesak napas
- Mulai timbul rasa sakit di bagian punggung
- Pusing
- Alami gangguan pencernaan
- Wasir
- Penurunan tekanan darah
Posisi tidur telentang saat hamil juga dikatakan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Walaupun diperbolehhkan tidur telentang selama beberapa jam saja, namun tetap disarankan untuk menghindarinya.
Bagaimana jika terbangun dengan keadaan telentang?
Dilansir Parents, jika tanpa sadar Moms bangun tidur ternyata ada di posisi telentang, pastikan jangan panik.
Pada saat rahim cukup berat untuk menekan vena, Moms akan merasa tidak nyaman berbaring telentang sehingga tubuh akan terbalik, bahkan jika sedang tidur.
Risiko jika ibu hamil sering tidur telentang
Ibu hamil yang tidur telentang pada umumnya akan memiliki bayi dengan berat badan yang lahir rendah dari ukuran normal.
Tak hanya itu saja, penelitian yang dilansir The New York Times menemukan bahwa tidur dalam posisi telentang menyebabkan kompresi vena dan arteri.
Hal itu dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke plasenta yang cukup parah untuk menggandakan risiko lahir mati setelah 28 minggu kehamilan.
Dari 1.760 wanita hamil dalam analisis, sebanyak 57 ibu hamil lebih memilih untuk tidur telentang.
Namun setelah mengontrol usia, indeks massa tubuh, kehamilan sebelumnya, hipertensi, diabetes, dan faktor lainnya, baru diketahui bahwa mereka menemukan wanita yang tidur telentang memiliki risiko lebih besar akan adanya perbedaan berat badan anak pada umumnya.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini Posisi Tidur Ibu Hamil yang Baik dan Benar
Posisi tidur yang baik untuk ibu hamil
Melansir Parents, beberapa dokter menganjurkan posisi yang baik untuk ibu hamil yaitu miring ke kiri karena vena cava terletak di sebelah kanan tulang belakang.
Jadi, posisi tidur miring ke kiri memungkinkan darah mengalir lebih leluasa ke bayi.
Jika Moms membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan tidur miring, cobalah menopang bagian tubuh yang berbeda dengan bantal. Satu bantal di antara lutut dan bantal lainnya di bawah pinggul dapat membantu kamu menyeimbangkan tubuh dengan lebih mudah.
Cara lainnya, jika Moms bangun dengan rasa sakit, kasur yang lebih keras mungkin bisa menjadi penyebabnya. Terkait dengan posisi tidur Moms juga bisa konsultasikan langsung dengan dokter kandungan supaya lebih aman, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!