Share This Article
Ibu hamil dengan plasenta previa harus memerhatikan posisi tidur. Sebab, posisi tidur bukan hanya masalah kenyamanan saat beristirahat saja, melainkan juga berkontribusi pada kesehatan ibu dan janin.
Nah, agar bumil lebih memahami mengenai posisi tidur ibu hamil dengan plasenta previa, yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Perlukah Bedrest saat Hamil? Yuk Simak Alasan Medisnya Berikut
Apa itu plasenta previa?
Melansir dari laman Mayo Clinic, plasenta previa adalah suatu kondisi yang terjadi ketika plasenta bayi menutupi sebagian atau seluruh serviks (leher rahim) ibu. Plasenta sendiri adalah struktur yang berkembang di dalam rahim selama kehamilan.
Plasenta memiliki fungsi untuk menyediakan oksigen serta nutrisi bagi janin. Perlu diketahui bahwa plasenta previa adalah kondisi yang perlu diperhatikan. Sebab, kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan hebat selama kehamilan maupun persalinan.
Penyebab pasti plasenta previa masih belum diketahui. Meskipun demikian, terdapat beberapa faktor risiko plasenta previa, di antaranya adalah:
- Memiliki bekas luka di rahim, seperti bekas luka dari operasi sebelumnya, misalnya saja operasi caesar atau pengangkatan fibroid rahim
- Pernah mengalami plasenta previa pada kehamilan sebelumnya
- Posisi bayi sungsang
- Hamil anak kembar atau lebih dari dua
- Pernah mengalami keguguran
- Berusia di atas 35 tahun
- Merokok.
Gejala plasenta previa
Gejala utama dari kondisi ini adalah perdarahan yang berlangsung ringan hingga berat dari vagina yang terjadi secara tiba-tiba. Beberapa wanita juga mengalami kontraksi. Beberapa gejala lain yang perlu diperhatikan dan membutuhkan segera penanganan medis di antaranya adalah:
- Kram atau nyeri
- Perdarahan yang muncul dan berhenti, yang dapat muncul kembali beberapa hari atau minggu kemudian
- Perdarahan pada trimester kedua kehamilan.
Kondisi ini harus segera ditangani. Sebab, terdapat komplikasi yang harus diwaspadai, seperti perdarahan vagina yang berlangsung parah, yang dapat terjadi selama persalinan atau beberapa jam pertama setelah kelahiran.
Tak hanya itu, komplikasi lainnya dapat berupa kelahiran prematur. Sebab, perdarahan hebat dapat menyebabkan operasi caesar darurat, ketika kehamilan belum cukup bulan.
Perhatikan, ini posisi tidur ibu hamil dengan plasenta previa
Kebanyakan wanita yang mengalami kondisi ini membutuhkan bedrest. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, termasuk posisi tidur. Berikut adalah beberapa posisi tidur ibu hamil dengan plasenta previa.
1. Posisi menyamping
Posisi tidur yang dianjurkan untuk ibu hamil yang mengalami kondisi ini adalah posisi menyamping. Bahkan, American Pregnancy Association, mengatakan bahwa posisi tidur terbaik selama kehamilan ialah “SOS” alias tidur menyamping, terlebih lagi berbaring menyamping ke arah kiri.
Hal tersebut karena, tidur meyamping ke arah kiri dapat meningkatkan jumlah darah dan nutrisi yang dapat mencapai plasenta dan janin.
Untuk menghilangkan tekanan pada punggung dan agar lebih nyaman, bumil dapat menekuk kaki dan lutut, kemudian letakkan bantal di antara kedua kaki.
Di sisi lain, tidur menyamping ke kiri juga dapat membantu mengurangi tekanan pada hati dan ginjal, sehingga dapat membuat kedua organ tersebut berfungsi dengan baik.
2. Posisi tidur setengah duduk
Selanjutnya, posisi tidur yang bisa dilakukan oleh ibu hamil adalah posisi setengah duduk atau yang dibantu dengan penyangga. Mengangkat tubuh bagian atas dengan beberapa bantal dapat membantu mengurangi heartburn.
Baca juga: Plasenta Previa
Posisi tidur yang harus dihindari
Ketika bumil mengalami plasenta previa, sangat penting untuk memerhatikan posisi tidur. Ada beberapa posisi tidur yang perlu dihindari bagi bumil yang mengalami kondisi ini, di antaranya adalah:
1. Tengkurap
Posisi tidur yang tidak dianjurkan bagi ibu hamil yang memiliki kondisi ini adalah tengkurap. Sebab, sering usia kehamilan semakin bertambah, perut mengalami perubahan fisik, yang mana dapat membuat bumil lebih sulit untuk tidur tengkurap.
2. Telentang
Ketika bumil berbaring telentang setelah trimester pertama kehamilan, berat rahim dapat menurunkan aliran darah di vena cava, yakni vena yang membawa darah dari bagian bawah tubuh ke jantung. Ketika ini terjadi, terdapat risiko penurunan aliran darah ke rahim dan janin.
Melansir dari laman Medical News Today pada trimester ketiga, tepatnya dari minggu ke-28 kehamilan hingga seterusnya, tidur dengan posisi ini juga dapat memberi tekanan pada pembuluh darah utama yang mengalirkan darah ke rahim.
Tekanan tersebut dapat menurunkan suplai oksigen ke janin. Di sisi lain, posisi ini juga bisa menyebabkan sakit punggung, masalah pada pernapasan, masalah sistem pencernaan, hingga tekanan darah rendah yang dapat menyebabkan penurunan sirkulasi darah ke jantung dan bayi.
Penelitian di 2019 menemukan kesimpulan bahwa tidur dengan posisi telentang meningkatkan risiko stillbirth atau bayi lahir mati, sejumlah penelitian lainnya pun mendapatkan kesimpulan yang sama.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai posisi tidur ibu hamil dengan plasenta previa yang dianjurkan serta harus dihindari. Untuk memperoleh informasi lebih lanjut seputar masalah ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kehamilan? Silakan chat kami melalui Aplikasi Good Doctor. Mitra dokter kami siap membantumu dengan akses layanan 24/7. Jangan ragu untuk berkonsultasi, ya!