Share This Article
Mengalami morning sickness, nyeri punggung saat masa kehamilan adalah hal umum yang dapat terjadi. Namun kamu juga harus perhatikan kemungkinan lain yang terjadi saat kehamilan yaitu adanya beberapa gangguan mata.
Apa saja jenis-jenis gangguan mata yang terjadi saat hamil?
Melansir penjelasan dari laman WebMD, perubahan hormonal dan fisik selama kehamilan dapat memengaruhi penglihatan serta menimbulkan beberapa gangguan mata.
Namun jangan khawatir, sebagian besar gangguan pada mata saat kehamilan biasanya bersifat kecil dan sementara. Penglihatan umumnya akan kembali normal setelah bayi lahir. Tetapi beberapa masalah yang terkait dengan kehamilan mungkin memerlukan perhatian medis.
Berikut jenis-jenis gangguan mata yang terjadi saat kehamilan seperti dilansir dari American Academy of Ophthalmology:
Perubahan fisiologis
Perubahan kornea
Perubahan fisiologis saat kehamilan memengaruhi kornea akibat retensi air, meliputi penurunan sensitivitas kornea dan peningkatan ketebalan serta kelengkungan kornea.
Kondisi di atas dapat menyebabkan perubahan sementara di bagian refraksi dan membuat kehamilan menjadi kontraindikasi untuk melakukan operasi mata.
Selain itu, kehamilan juga dapat menyebabkan sindrom mata kering karena gangguan sel asinar lakrimal. Diketahui bahwa biasanya kondisi ini menurun selama trimester ketiga dan pascapartum.
Rabun jauh
Kamu juga bisa mengalami miopi atau rabun jauh pada saat masa kehamilan. Kondisi tersebut muncul karena perubahan lengkung dan ketebalan kornea. Kondisi ini menyebabkan ibu hamil kesulitan melihat benda yang jauh, atau kacamata minusnya menjadi bertambah.
Namun kamu jangan khawatir, umumnya rabun jauh yang kamu alami selama masa kehamilan akan hilang setelah melahirkan dalam hitungan hari atau bisa juga hitungan minggu.
Kelopak mata menghitam
Perbedaan fisiologis yang diakibatkan karena gangguan mata saat kehamilan lainnya yaitu perubahan warna di sekitar mata dan pipi akibat adanya perubahan hormon.
Komplikasi penyakit saat hamil yang berdampak pada mata
Preeklamsia dan eklamsia
Terjadinya komplikasi pada saat kehamilan meningkatkan tekanan darah dan memengaruhi aliran darah, termasuk pada mata.
Kondisi ini menyebabkan penderita preeklamsia dapat mengalami penglihatan buram, penglihatan ganda, hilangnya sebagian ruang pandang penglihatan, sampai kebutaan.
Perlu kamu ketahui bahwa gangguan penglihatan akibat preeklamsia dan eklamsia umumnya akan membaik dalam beberapa hari setelah melahirkan. Namun pada beberapa kasus, kondisi ini bisa bertahan selama beberapa bulan.
Central serous chorioretinopathy (CSCR)
Kondisi seperti ini disebabkan oleh penumpukan cairan di belakang retina, sehingga dapat memengaruhi perlekatan retina mata. Gejala umum yang dirasakan yaitu penurunan ruang pandang pada salah satu mata, atau bahkan juga bisa keduanya.
CSCR dapat sembuh dalam beberapa bulan setelah persalinan. Tetapi pada beberapa kasus, CSCR bisa juga bersifat permanen, bila tidak diawasi dengan baik melalui pemeriksaan rutin ke dokter.
Jadi pastikan kamu melakukan pemeriksaan rutin apabila mengalami penyakit ini saat hamil, ya.
Baca juga: Moms Wajib Tahu! Ini 7 Gangguan Kesehatan yang Bisa Terjadi Setelah Melahirkan
Penyakit mata bawaan
Retinopati diabetik
Faktor risiko lain yang dapat mempercepat memburuknya retinopati diabetik pada wanita hamil yaitu:
- Hipertensi atau preeklampsia yang terjadi bersamaan.
- Tingkat keparahan dan durasi diabetes yang lebih besar sebelum kehamilan.
- Kontrol glikemik sebelum hamil tidak rutin.
- Normalisasi cepat kadar glukosa darah selama kehamilan.
- Perubahan aliran darah retinal.
Perawatan standar untuk retinopati diabetik adalah operasi fotokoagulasi laser. Meskipun regresi penyakit ini saat post partum dapat terjadi dengan tingkat dan waktu yang tidak pasti.
Uveitis
Untuk uveitis non infeksi kronis, kehamilan tampaknya memberi efek menguntungkan dengan insiden flare-up yang lebih rendah. Hal ini mungkin karena efek hormonal dan imunomodulator.
Kondisi ini paling sering terjadi selama trimester pertama, juga mungkin terjadi peningkatan aktivitas dalam enam bulan pertama post partum.
Toxoplasmosis
Toxoplasmosis okular laten dapat aktif kembali selama kehamilan, dengan risiko pada janin untuk memperoleh toksoplasmosis kongenital. Bagi wanita hamil, obat spiramisin telah direkomendasikan daripada pirimetamin sebagai pengobatan yang lebih aman.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!