Share This Article
Sebagian wanita mengalami hamil lagi bahkan tidak lama setelah melahirkan. Hal itu tentu membuat bertanya-tanya kapan sebenarnya masa subur setelah melahirkan. Yuk simak penjelasan selengkapnya.
Baca Juga: Fakta di Balik Cryptic Pregnancy: Ada Gejala Kehamilan Tapi Hasil Test Pack Negatif
Perhitungan masa subur setelah melahirkan
Dilasir dari Medical News Today, kadang-kadang ovulasi terjadi sebelum menstruasi, sehingga memungkinkan juga seorang wanita untuk hamil sebelum mengalami periode haid postpartum pertama.
Berikut ini penjelasan lengkap berapa lama seorang wanita akan kembali bisa hamil lagi setelah melahirkan.
1. Ovulasi dan masa nifas pertama
Ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur untuk pembuahan. Jika sel telur tidak dibuahi, tubuh mengeluarkan sel telur, lapisan rahim, dan darah saat menstruasi.
Ovulasi harus terjadi agar seorang wanita hamil, dan haid adalah tanda bahwa seorang wanita telah ovulasi. Ovulasi pada wanita untuk pertama kalinya antara 45 hingga 94 hari setelah melahirkan.
Kebanyakan wanita belum ovulasi sampai setidaknya 6 minggu setelah melahirkan, tetapi beberapa diantaranya justru ovulasi lebih cepat.
Biasanya wanita yang tidak menyusui mengalami ovulasi lebih cepat setelah melahirkan dibandingkan wanita yang menyusui.
Namun, siklus ovulasi pertama seorang wanita mungkin terjadi sebelum dia mendapatkan periode haid postpartum pertamanya. Artinya, ada kemungkinan bagi seorang wanita untuk hamil sebelum menstruasi dimulai lagi.
Kehamilan menyebabkan banyak perubahan hormonal, dan tubuh membutuhkan waktu untuk kembali normal. Bagi banyak wanita, beberapa periode haid postpartum mereka menjadi tidak teratur.
2. Apakah bisa hamil saat menyusui?
Menyusui sering kali mencegah ovulasi, tetapi tidak selalu demikian. Bagi wanita yang menyusui bayinya secara eksklusif selama 6 bulan lebih kecil kemungkinannya untuk hamil selama waktu menyusui ini dibandingkan wanita yang tidak menyusui.
Beberapa wanita menggunakan masa saat menyusui ini sebagai metode menunda kehamilan. Dokter menyebutnya metode amenore laktasi.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tiga faktor berikut harus ada agar metode amenore laktasi memiliki kesempatan terbaik untuk mencegah kehamilan:
- Bayi harus berusia di bawah 6 bulan. Setelah 6 bulan, sering kali masa menyusui menjadi lebih jarang, meningkatkan risiko ovulasi akan kembali.
- Ibu harus menyusui secara eksklusif atau hampir eksklusif. Menyusui sesuai permintaan dengan interval tidak lebih dari 4-6 jam antara waktu menyusui adalah strategi yang paling efektif.
- Ibu belum haid setelah melahirkan
Baca juga: Mengetahui Puncak Masa Subur Wanita, Ini Tanda-tandanya
3. Jeda waktu untuk hamil lagi setelah melahirkan
Langsung hamil kembali setelah melahirkan dianggap terlalu cepat, hal itu dapat meningkatkan risiko buruk bagi wanita dan bayinya. Pemulihan sejak lahir membutuhkan waktu, terutama jika adanya komplikasi yang dialami.
Menurut World Health Organization (WHO), pilihan paling yaitu menunggu selama 24 bulan sebelum mencoba mendapatkan bayi lagi. Badan amal March of Dimes menyarankan menunggu setidaknya 18 bulan.
Wanita yang pernah mengalami keguguran, lahir mati, perdarahan, atau kelahiran dengan operasi mungkin perlu menunggu lebih lama.
Bicara dan lakukan konsultasi dengan dokter untuk meminta bantuan mengatur waktu kehamilan berikutnya setelah melahirkan.
Apabila kurang mengerti, kamu juga bisa tanyakan pada dokter terkait dengan masa subur setelah kehamilan.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar masa subur setelah melahirkan? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!