Share This Article
Wanita pada umumnya pasti pernah mengalami keputihan. Namun tahukah jika kamu bisa mengalami keputihan saat hamil? Bahkan, tidak jarang ada yang menganggap keputihan sebagai tanda hamil.
Apakah keputihan tanda hamil? Serta apa kaitannya keputihan dengan kehamilan? Penting untuk calon ibu memahami keputihan saat hamil. Untuk itu, berikut ulasan selengkapnya seputar keputihan selama kehamilan.
Baca Juga: Moms Sebelum Dipilih, Yuk Ketahui Dulu Plus Minus dari Minum Pil KB
Apa itu keputihan?
Keputihan adalah cairan yang dikeluarkan dari kelenjar kecil di vagina dan leher rahim (serviks). Cairan tersebut sebenarnya memiliki fungsi yang penting, yaitu menghilangkan sel-sel lama dan kotoran yang menumpuk di organ kewanitaan.
Dengan kata lain, keputihan merupakan cara alami tubuh dalam membersihkan organ reproduksi wanita agar tetap sehat. Jumlah dan frekuensi keputihan setiap wanita berbeda-beda. Keputihan tidak hanya terjadi setelah menstruasi selesai, tapi juga bisa berlangsung ketika hamil.
Apa sih penyebab keputihan saat hamil?
Dilansir americanpregnancy.org, salah satu perubahan yang sangat signifikan pada kehamilan adalah keputihan. Hal tersebut terjadi disebabkan karena adanya perubahan hormon.
Keputihan saat hamil akan terjadi sepanjang kehamilan. Dari keputihan saat hamil muda hingga akhir trimester kehamilan. Biasanya menjadi lebih intens, dan hal ini akan menjadi berlebihan di akhir trimester kehamilan.
Warna dan arti keputihan saat sedang hamil
Cairan keputihan saat hamil bisa keluar dalam warna-warna tertentu. Tentu, setiap warna dari keputihan memiliki arti atau makna tersendiri yang bisa memberitahu tentang kondisi kesehatan. Berikut warna keputihan saat hamil dan artinya yang perlu Moms tahu:
Putih bening atau seperti susu
Warna pertama dari keputihan saat hamil adalah putih bening atau seperti susu. Warna tersebut bisa menunjukkan leukorea, yaitu keputihan yang normal dan sehat. Namun, setiap perubahan dalam segi jumlah dan bau mungkin bisa menandakan adanya masalah.
Misalnya, jika cairan yang keluar cukup kental seperti jeli, Moms perlu memeriksakannya ke dokter. Sebab, hal itu mungkin dapat mengindikasikan potensi persalinan prematur.
Putih dan menggumpal
Cairan keputihan saat hamil bisa putih dan menggumpal. Hal tersebut dapat menandakan beberapa kondisi, salah satunya adalah infeksi jamur. Infeksi jamur adalah hal yang sangat rentan terjadi selama kehamilan.
Cairan putih kental yang menyerupai gumpalan biasanya keluar disertai gejala seperti gatal-gatal, rasa terbakar pada organ kewanitaan, serta nyeri ketika buang air kecil atau setelah berhubungan seks.
Hijau dan kuning
Cairan keputihan yang memiliki warna hijau atau kuning tidak boleh dianggap sepele. Sebab, warna tersebut mengindikasikan bahwa ada sesuatu yang tidak sehat, misalnya infeksi menular seksual seperti klamidia atau trikomoniasis.
Cairan keputihan berwarna hijau atau kuning biasanya disertai gejala kemerahan dan iritasi pada organ kewanitaan. Meski, infeksi menular seksual terkadang juga tidak menimbulkan gejala apapun.
Cairan keputihan berwarna kuning atau hijau harus segera diperiksakan. Sebab, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), infeksi menular seksual yang terjadi saat hamil bisa berdampak buruk pada ibu dan janin.
Komplikasi yang ditimbulkan mungkin tidak muncul hingga bertahun-tahun setelah persalinan. Namun, hal itu bisa memengaruhi sistem saraf dan perkembangan anak serta menyebabkan kemandulan pada wanita.
Baca juga: 13 Jenis Penyakit Menular Seksual dan Gejala yang Menyertainya
Abu-abu
Keputihan berwarna abu-abu bisa mengindikasikan adanya infeksi pada vagina yang disebut vaginosis bakteri, terutama jika muncul aroma tak sedap yang sangat kuat setelah berhubungan seks. Kondisi tersebut dipicu oleh ketidakseimbangan bakteri di organ kewanitaan.
Douching dan punya banyak pasangan seksual adalah faktor risiko terkena vaginosis bakteri, yang merupakan infeksi vagina paling umum selama masa subur.
Keputihan cokelat saat hamil
Keputihan cokelat saat hamil biasanya muncul di awal trimester awal. Pada beberapa kasus, warna cokelat bisa menandakan tentang adanya kehamilan itu sendiri. Dikutip dari Medical News Today, warna cokelat pada cairan keputihan bisa jadi adalah darah.
Meski umumnya tidak perlu dikhawatirkan, tapi ada baiknya keputihan cokelat saat hamil tetap diperiksakan ke dokter.
Merah muda
Cairan keputihan berwarna merah muda biasanya keluar pada awal kehamilan atau minggu-minggu terakhir menjelang persalinan. Itu adalah hal yang normal. Namun, terkadang cairan keputihan berwarna merah muda juga dapat terjadi sebelum keguguran atau selama kehamilan ektopik.
Warna merah
Jika cairan keputihan yang keluar berwarna merah, ada baiknya segera hubungi dokter. Apalagi jika cairan tersebut disertai perdarahan berat yang mengandung gumpalan dan terasa kram dan sakit perut.
Hal itu bisa mengindikasikan adanya masalah pada kandungan yang berpotensi menyebabkan keguguran. Meski, keluarnya cairan keputihan berwarna merah juga dapat dipicu oleh implantasi atau infeksi. Pada beberapa kasus, keputihan berwarna merah adalah kondisi yang normal.
Sebuah penelitian pada 2010 menjelaskan, 7 hingga 24 persen wanita mengalami perdarahan di masa awal kehamilan. Tapi jika perdarahan terjadi selama hampir seluruh periode kehamilan, bisa jadi itu menandakan kondisi medis yang mengharuskan dilakukannya persalinan prematur.
Keputihan saat hamil muda
Apakah keputihan tanda hamil? Yap, beberapa calon ibu mengalaminya. Dilansir dari Healthline, kebanyakan wanita mengalami keputihan sebagai tanda hamil.
Keputihan saat hamil muda dianggap berbeda dengan keputihan pada umumnya. Perbedaannya karena keputihan sebagai tanda hamil berbentuk lendir yang lebih kental atau lengket. Selain itu warna keputihan saat hamil bisa bening ataupun putih, dan beberapa kuning pucat.
Itu terjadi karena adanya peningkatan hormon dan bertambahnya aliran darah vagina. Selain itu, semakin bertambahnya usia kehamilan, keputihan biasanya terus terjadi. Itu karena keputihan dapat berperan mencegah infeksi di saat serviks dan dinding vagina melunak karena kehamilan.
Keputihan hingga mendekati waktu melahirkan
Keputihan akan terjadi selama kehamilan. Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, jangan khawatir jika kamu menemukan cairan yang memiliki garis-garis lendir kental dengan sedikit darah. Hal tersebut merupakan awal dari tanda persalinan lho Moms!
Semakin mendekati waktu melahirkan, biasanya keputihan juga akan semakin banyak. Perubahan pada leher rahim selama kehamilan juga memengaruhi keputihan.
Tekanan pada leher rahim yang disebabkan oleh kepala janin pada akhir kehamilan, akan menyebabkan keputihan berlebih.
Ciri-ciri keputihan karena hamil
Untuk mengetahui apakah keputihan tanda hamil atau bukan, berikut ciri-ciri keputihan karena hamil yang perlu diketahui:
- Keputihan normal atau disebut leukore bertekstur tipis, pada kehamilan lebih kental atau lengket
- Biasanya lebih kental
- Keputihan sebagai tanda hamil biasanya terjadi dimulai satu hingga 2 minggu setelah pembuahan
- Jika keputihan biasanya terjadi mendekati menstruasi, keputihan sebagai tanda hamil berlangsung dari awal kehamilan hingga akhir kehamilan
- Warna keputihan saat hamil terlihat bening atau putih susu
- Biasanya juga memiliki bau yang ringan
Jika kamu mengalami keputihan dengan ciri-ciri lainnya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan. Keputihan abnormal meliputi:
- Warna yang mencolok: warna keputihan saat hamil terlihat hijau, kuning, merah atau coklat tua. Warna-warna tersebut bukanlah ciri-ciri keputihan karena hamil, melainkan adanya infeksi dan masalah lainnya yang perlu mendapatkan perawatan medis
- Keputihan berbau: keputihan yang normal saat hamil umumnya hanya berbau ringan, jika menyengat bisa karena adanya infeksi bakteri yang disebut vaginosis bakterialis.
- Bertekstur: Sementara jika keputihan bertesktur disertai warna merah darah dan rasa sakit bisa menjadi gejala terjadinya keguguran atau kehamilan ektopik.
- Keputihan gatal saat hamil atau sakit: kemungkinan karena adanya infeksi. Biasanya disertai gejala lainnya seperti bau menyengat, rasa sakit saat buang air kecil.
- Mengalami perdarahan saat atau setelah berhubungan seks: keputihan disertai perdarahan bisa terjadi karena perubahan hormon selama kehamilan, tapi bisa menjadi sesuatu yang serius juga seperti infeksi atau berpotensi kelahiran prematur.
- Gejala abnormal lainnya: seperti keputihan yang berlebihan atau nyeri di bagian perut dan nyeri panggul. Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang lengkap.
Bagaimana cara mengatasi keputihan saat hamil?
Pada masa kehamilan, meningkatnya pengeluaran lendir hanyalah salah satu dari perubahan sementara yang normal. Kamu tidak perlu merasa khawatir akan hal itu. Tetapi jika kamu merasa sangat terganggu, pakailah panty liner tanpa pewangi atau sering mengganti pakaian dalam.
Hal boleh dilakukan untuk mengatasi keputihan saat hamil
Berikut cara yang harus kamu lakukan untuk mengatasi masalah keputihan:
- Jaga area genital luar atau vulva kamu agar tetap bersih dan kering dapat menjadi cara mengatasi keputihan saat hamil
- Kenakan bantalan tipis atau panty liner untuk menyerap kotoran yang basah dan bisa membuat kamu merasa tidak nyaman. Pastikan tidak memakai jenis panty liner yang mengandung pewangi
- Kenakan pakaian longgar dan celana katun
- Ganti pakaian dalam kamu setidaknya 2-3 kali sehari adalah pilihan yang bisa dilakukan untuk mengatasi keputihan saat hamil
- Gunakan deterjen non-biologis untuk mencuci pakaian dalam. Tambahkan siklus bilas ekstra di akhir pencucian, jika deterjen bisa membuat kulit iritasi
- Gunakan sabun dan air tanpa pewangi saat mencuci area vagina
- Cuci tangan kamu dengan benar sebelum dan sesudah menyentuh vagina
- Pastikan vagina dilumasi dengan baik sebelum melakukan hubungan seksual
- Gunakan pengaman (alat kontrasepsi) saat berhubungan seks, terutama jika pasangan mempunyai risiko menularkan infeksi seksual. Jaga kebersihan saat melakukan hubungan badan
- Bersihkan vagina dari depan ke belakang (arah anus), terutama setelah melakukan hubungan seks
- Keputihan gatal saat hamil bisa menjadi tanda adanya infeksi. Kamu perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mengatasi keputihan gatal saat hamil tersebut
Hal tidak boleh dilakukan untuk mengatasi keputihan saat hamil
Agar terhindar dari infeksi, inilah hal-hal yang tidak boleh dilakukan untuk mengatasi keputihan saat hamil:
- Jangan gunakan tampon selama kehamilan untuk menyerap cairan yang keluar. Hal tersebut tidak dianjurkan untuk ibu hamil
- Jangan terus-terusan menggunakan pakaian dalam yang sudah lembap, karena akan membuat vagina menjadi tempat berkembang biaknya bakteri
- Hindari douching (membilas vagina dari dalam) selama kehamilan untuk menyingkirkan keputihan. Douching selama kehamilan dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dan menyebabkan infeksi vagina
- Jangan gunakan produk sabun khusus vagina yang beraroma, karena akan mengganggu keseimbangan PH dari vagina. Gunakan pembersih tanpa aroma dan lembut untuk area sekitar vagina
- Jangan menggunakan tisu beraroma, dan deodoran vagina
- Jangan gunakan sabun mandi yang beraroma kuat, dan cairan antiseptik lainnya
- Jika kamu merokok, cobalah untuk berhenti. Merokok dapat membuat kamu lebih rentan terkena infeksi bakteri. Ini juga bisa berbahaya bagi bayi yang belum lahir
Baca Juga: Kenali Bedanya Flek Tanda Hamil dengan Flek Haid, Yuk Simak Ulasannya!
Nah, itulah ulasan tentang keputihan yang terjadi saat hamil. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, selalu periksa secara berkala ke dokter kandungan, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!