Share This Article
Pendarahan saat hamil memang sering terjadi, tetapi ada beberapa cara untuk menghentikan perdarahan tersebut.
Pendarahan dari vagina pada awal kehamilan terjadi pada hampir satu dari empat kehamilan. Sekitar sepertiga hingga setengah dari wanita yang mengalami pendarahan saat hamil akan mengalami keguguran.
Pendarahan pada paruh kedua kehamilan bisa menjadi pertanda adanya masalah serius. Untuk mengetahui apa penyebab dan cara menghentikan pendarahan saat hamil, mari simak ulasan berikut ini!
Penyebab pendarahan saat hamil
Pendarahan saat hamil dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Ada faktor serius ada juga yang tergolong aman.
Berikut beberapa penyebab pendarahan saat hamil trimester awal yang tidak serius:
- Implantasi (saat sel telur mengendap di rahim pada 6-12 hari pertama)
- Hubungan seks
- Infeksi
- Hormon
Selain kondisi di atas, ada juga penyebab perdarahan vagina yang lebih serius selama awal kehamilan. Di antaranya:
- Kehamilan ektopik (kehamilan yang dimulai di luar rahim dan tidak akan bertahan).
- Keguguran (kehilangan bayi di awal kehamilan).
- Kehamilan mola (sel telur yang telah dibuahi yang tertanam di rahim yang tidak hidup).
Saat usia hamil sudah mendekati masa akhir, kondisi medis berikut dapat menyebabkan perdarahan vagina. Di antaranya:
- Plasenta previa (plasenta terletak terlalu rendah di dalam rahim dan hampir menutupi serviks).
- Solusio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim selama kelahiran).
- Plasenta akreta (ketika plasenta menyerang dan tidak terpisah dari dinding rahim).
- Persalinan prematur (persalinan yang dimulai sebelum menyelesaikan 37 dari 40 minggu kehamilan)
Baca Juga : Serba-serbi Hamil Anggur: Kenali Penyebab dan Ciri-Cirinya
Cara menghentikan pendarahan saat hamil muda
Pendarahan saat hamil mungkin ringan dan berhenti dalam satu atau dua hari. Banyak orang kemudian memiliki bayi yang sehat setelah mengalami perdarahan.
Namun, terkadang pendarahan menjadi berat dan kemungkinan besar akan terjadi keguguran. Untuk itu sebaiknya moms segera ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan.
Terkadang, selama keguguran, beberapa jaringan kehamilan dari janin mungkin tertinggal di dalam rahim. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan yang sangat berat jika tidak ditangani. Dokter akan memberitahu jika kamu membutuhkan perawatan lebih lanjut.
Perawatan menghentikan pendarahan saat hamil
Beberapa masalah yang menyebabkan perdarahan trimester pertama, seperti polip serviks, dapat ditangani langsung oleh dokter. Masalah lain mungkin memerlukan lebih banyak perawatan, pengobatan, atau operasi.
Merawat diri sendiri di rumah
Meskipun tidak ada perawatan khusus untuk mencegah pendarahaan saat hamil atau keguguran, hal-hal di bawah ini dapat kamu lakukan untuk membantu tubuh pulih:
- Banyak istirahat.
- Menggunakan pembalut saat darah keluar
- Menghindari seks saat kamu berdarah. Seks dapat dilanjutkan setelah pendarahan berhenti.
- Mengonsumsi obat pereda nyeri ringan, seperti parasetamol, jika perlu.
- Melaporkan setiap perubahan kondisi ke dokter.
Kapan harus ke dokter?
Beri tahu dokter jika kamu mengalami pendarahan apapun saat hamil, baik cuma bercak ataupun darah dalam jumlah banyak.
Segera cari perawatan medis jika kamu mengalami salah satu dari gejala berikut ini:
- Pendarahan hebat
- Darah keluar disertai dengan gumpalan atau jaringan
- Sakit parah
- Kram intens di bagian bawah perut
- Mual parah
- Pusing atau pingsan
- Panas dingin atau menggigil
- Demam hingga 38 derajat Celcius atau lebih tinggi
Pendarahan pada trimester pertama bisa mengkhawatirkan. Namun, dalam kebanyakan kasus, bercak dan pendarahan ringan hanyalah bagian normal dari awal kehamilan.
Pendarahan hebat mungkin merupakan tanda sesuatu yang lebih serius. Kamu harus selalu menemui dokter jika memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang pendarahan.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!