Share This Article
Beda dari morning sickness yang sudah menjadi hal wajar bagi wanita hamil, apabila kamu mengalami muntah darah saat hamil sebaiknya perlu lakukan pemeriksaan. Ini penyebab dan efek muntah darah saat hamil, yuk simak selengkapnya.
Penyebab muntah darah saat hamil
Muntah memang sangat umum terjadi dalam kehamilan sehingga beberapa wanita pertama kali mengetahui bahwa mereka sedang hamil ketika tiba-tiba muntah-muntah dan tidak nafsu makan.
Faktanya, hingga 90 persen ibu hamil mengalami mual dan muntah, biasanya pada trimester pertama. Untungnya kondisi seperti ini yang biasa dikenal juga sebagai morning sickness biasanya hilang pada minggu ke-12 hingga 14.
Namun, apabila kamu muntah dan melihat warna kemerahan atau kecoklatan hal itu perlu diwaspadai. Muntah darah selama kehamilan (atau kapan saja) bukanlah pertanda baik.. Kondisi muntah darah disebut juga hematemesis.
Ada beberapa alasan kesehatan umum mengapa kamu mengalami muntah darah selama kehamilan. Sebagian besar akan hilang dengan sendirinya setelah trimester pertama atau setelah melahirkan. Tetapi kamu perlu lakukan pemeriksaan ke dokter, ya.
Melansir dari laman Healthline, berikut ini ada beberapa penyebab kamu alami muntah berdarah saat hamil seperti:
Gusi berdarah
Beberapa wanita mengalami nyeri, bengkak, dan gusi berdarah saat mereka hamil. Ini juga disebut gingivitis kehamilan. Gusi lebih sensitif dan mudah berdarah karena hormon kehamilan meningkatkan aliran darah ke gusi. Gejala saat gusi berdarah seperti:
- Gusi merah
- Terjadi gusi bengkak
- Gusi yang lunak atau meradang
- Sensitif saat makan dan minum
- Gigi terlihat sedikit lebih panjang
- Bau mulut
Dalam banyak kasus, biasanya pada ibu hamil tidak menyadarinya, tetapi muntah selama kehamilan dapat membuat gusi sensitif semakin teriritasi dan perih. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan gusi, dan darah dapat muncul saat muntah.
Walaupun gingivitis kehamilan dapat terjadi meskipun memiliki kesehatan gigi yang baik, menyikat gigi setidaknya dua kali sehari dan membersihkan gigi dengan benang sekali sehari dapat membantu menjaga kesehatan gusi serta mencegah pendarahan.
Mimisan
Kehamilan meningkatkan aliran darah ke seluruh organ tubuh, bahkan sampai di hidung. Hal ini bisa membuat pembuluh darah di dalam hidung membengkak. Lebih banyak darah dan pembuluh darah yang lebar dapat membuat kamu mengalami mimisan saat hamil.
Sesuai dengan bagian hidung yang mengeluarkan darah, atau jika kamu berbaring, maka darah mungkin tidak menetes dari salah satu atau kedua lubang hidung.
Namun, malah sebaliknya, darah bisa mengalir ke bagian belakang tenggorokan atau mulut dan keluar saat muntah tak lama setelahnya. Darah dari mimisan umumnya berwarna merah terang hingga merah tua.
Iritasi mulut atau tenggorokan
Jika kamu melihat sedikit darah, atau darah gelap dan kering di dalam muntahan, mungkin itu dari tenggorokan atau mulut. Muntah yang berlebihan dapat mengiritasi lapisan dan bagian belakang tenggorokan. Ini karena muntahan biasanya bercampur dengan cairan asam lambung.
Kamu mungkin pernah merasakan rasa terbakar di bagian belakang tenggorokan, jika pernah kondisi tersebut dapat disebabkan oleh asam lambung yang naik ke esofagus. Hal ini dapat menyebabkan pendarahan, atau pengerasan kulit, yang terjadi saat muntah. Tenggorokan dan mulut terasa sakit dan bengkak.
Iritasi esofagus
Tabung kerongkongan membentang dari mulut, tenggorokan lalu lambung. Muntah yang banyak dapat mengiritasi lapisan esofagus. Hal ini dapat menyebabkan sedikit darah atau darah kering dalam muntahan yang kamu keluarkan.Â
Pendarahan yang lebih serius mungkin disebabkan oleh robekan esofagus. Kondisi ini jarang terjadi tetapi dapat terjadi kapan saja selama kehamilan. Untungnya, kondisi ini jarang terjadi saat muntah pada trimester pertama.
Robekan esofagus terjadi jika ada terlalu banyak tekanan di dalam perut atau esofagus. Dalam kasus yang jarang terjadi, ini bisa terjadi pada trimester ketiga kehamilan. Penyebab robekan esofagus seperti yang dilansir dari Healthline, meliputi:
- Penyalahgunaan alkohol
- Bulimia
- Hernia
- Tekanan darah tinggi
- Preeklamsia
- Batuk parah
- Infeksi perut
Apabila kamu mengalami sobekan esofagus, kemungkinan akan melihat banyak darah merah cerah di muntahan yang kamu keluarkan. Gejala nya yaitu:
- Pusing
- Sulit bernafas
- Mulas
- Sakit perut yang parah
- Sakit punggung
- Kelelahan abnormal
Tukak lambung
Tukak lambung adalah luka terbuka di lapisan perut. Terkadang, luka kecil ini bisa berdarah dan warna pada muntahan yaitu merah gelap. Jika kamu memang menderita tukak lambung sebelumnya, hal itu dapat menyebabkan masalah saat hamil. Tukak lambung biasanya disebabkan oleh:
- Infeksi bakteri (disebut H. pylori)
- Minum obat seperti aspirin dan ibuprofen terlalu sering
- Terlalu banyak stres
Tukak lambung dapat memperburuk mual dan muntah saat kamu hamil. Gejala yang akan kamu rasakan saat maag yaitu:
- Sakit perut
- Rasa terbakar di dada
- Bersendawa
- Kembung
- Mudah kenyang
- Terjadi penurunan berat badan
Apakah ada efek samping pada janin jika muntah darah saat hamil?
Melansir penjelasan dari laman Healthline, muntah darah selama kehamilan lebih berkaitan dengan kesehatan tubuh sang ibu daripada bayi yang ada di dalam kandungan. Namun, itu bisa menimbulkan masalah kesehatan bagi ibu dan janinnya.
Umumnya, kamu yang mengandung lebih sering mengalami efek sampingnya. Pendarahan serius di dalam tubuh dapat menyebabkan komplikasi kesehatan seperti terlalu banyak kehilangan darah dan syok.
Beberapa efek samping yang akan kamu rasakan ketika muntah saat hamil yaitu:
- Pernapasan cepat dan dangkal
- Pusing
- Penglihatan kabur
- Kebingungan
- Kulit dingin atau lembap
Cara mengatasi ketika muntah darah saat hamil
Demi mengatasi kondisi ini, melansir Healthline ada dua cara yang bisa dilakukan yaitu dengan perawatan medis dan rumahan.
Perawatan medis
Pengobatan dari muntah darah saat hamil tergantung pada sebabnya. Apabila kamu menderita tukak lambung yang disebabakan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik untuk menyembuhkannya.
Mengubah pola makan dan menghindari obat-obatan yang dijual bebas seperti aspirin (kecuali jika dokter kandungan menyarankannya sebagai bagian dari rejimen kehamilan) juga dapat membantu.
Dokter mungkin merekomendasikan obat untuk membantu meredakan mual dan muntah. Konsultasi dengan dokter sebelum minum obat yang dijual bebas. Beberapa obat umum untuk mual mungkin tidak tepat untuk dikonsumsi selama kehamilan.
Penyebab muntahan darah yang lebih serius seperti robekan esofagus mungkin memerlukan obat-obatan dan bahkan pembedahan untuk memperbaikinya.
Baca juga: Jangan Tertukar! Ini Perbedaan Gejala Mual karena Hamil dan Maag
Pengobatan rumahan
Pastikan sebelum melakukan pengobatan rumahan, kamu sudah periksa dengan dokter tentang penyebab muntahan darah.
Jika kamu masih mendapatkan pengobatan untuk penyebabnya tetapi masih berjuang dengan morning sickness yang sulit, bicarakan lagi dengan dokter tentang solusinya.
Penjelasan dari Healthline, obat rumahan yang telah dicoba dan diuji untuk mual dan muntah adalah jahe. Faktanya, tinjauan medis tahun 2016 menemukan bahwa jahe membantu meredakan mual dan muntah pada wanita hamil yang mengonsumsi 250 miligram (mg), 4 kali sehari.
Coba tambahkan jahe segar ke teh, air, atau jus. Kamu juga bisa menggunakan bubuk jahe, sirup, jus, kapsul, atau tablet, serta manisan jahe dan jahe kering.
Pengobatan rumah dan alami lainnya untuk mual dan muntah meliputi:
- Vitamin B-6
- Permen
- Jus cranberry atau raspberry
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctordi sini!