Share This Article
Pakai sabun sirih saat hamil untuk membersihkan vagina masih sering dilakukan para wanita. Namun, banyak yang mempertanyakan apakah penggunaan sabun sirih pada ibu hamil ini aman dan tidak menimbulkan efek samping.
Perlu diketahui, pembersihan vagina selama masa kehamilan harus dilakukan dengan tepat termasuk penggunaan sabun sirih.
Nah, untuk mengetahui apakah aman pakai sabun sirih saat hamil, yuk simak penjelasan berikut!
Baca juga: Yuk, Intip Tips Aman Berpuasa untuk Ibu Hamil
Apakah aman pakai sabun sirih saat hamil?
Dilansir NCBI, daun sirih yang diekstraksi memiliki khasiat termasuk antiinflamasi, antiseptik, antioksidan, dan antiinfeksi. Penggunaan sabun sirih sebagai pembersih kewanitaan sudah diolah sedemikian rupa untuk diambil ekstraknya saja.
Biasanya, sabun sirih ini sudah dicampur dengan bahan tertentu sehingga aman digunakan, termasuk bagi wanita hamil. Daun sirih sebagai bahan dari sabun kewanitaan dipercaya dapat memberikan rasa segar dan menghilangkan bau tidak sedap pada area kewanitaan.
Namun, pakai sabun sirih saat hamil tidak boleh terlalu sering karena dapat mengacaukan bakteri baik yang hidup alami di dalam vagina. Bakteri baik ini membantu menjaga keseimbangan pH kurang dari 4,5.
Jika pH meningkat dan menjadi kurang asam, maka vagina rentan terhadap berbagai infeksi. Konsultan Dr Sangeeta Agnihotri mengatakan bahwa vagina adalah area sensitif, sehingga direkomendasikan untuk membersihkannya sekali sehari dengan air.
Bagaimana cara tepat untuk membersihkan vagina saat hamil?
Selain pakai sabun sirih saat hamil, terdapat beberapa cara aman untuk membersihkan vagina. Tips aman untuk membersihkan organ kelamin wanita dan sekitarnya, antara lain sebagai berikut:
Gunakan pembersih tanpa pewangi
Pakai sabun sirih saat hamil memang aman, namun pastikan untuk memilih dengan kandungan tanpa wewangian. Mencuci area vagina dengan sabun dengan wewangian dapat merusak keseimbangan pH dan bakteri baik yang menjaga kesehatan kewanitaan, sehingga lebih rentan terhadap infeksi.
Selain itu, sabun untuk area wanita yang wangi juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif. Karena itu, kamu juga tidak dianjurkan untuk menggunakan pembersih intim dengan wewangian pada vulva atau bagian luar vagina.
Jangan gunakan douche vagina
Douche merupakan cara pembersihan di mana air dibilas ke dalam vagina. Jika dilakukan terlalu sering, hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi karena douche vagina mengeluarkan bakteri baik.
Perlu diketahui, vagina memiliki mekanisme sendiri dengan mengeluarkan cairan keputihan untuk menjaganya tetap bersih secara alami. Untuk itu, pembersihan vagina bagian dalam tidak dianjurkan termasuk bagi wanita hamil.
Cuci vagina secara lembut dengan air hangat
Mencuci area kewanitaan pada dasarnya cukup dilakukan dengan menggunakan air hangat secara lembut. Cukup gunakan air hangat yang bersih dan pastikan untuk menghindari juga parfum, pengawet, dan bahan kimia yang keras karena dapat mengiritasi kulit di area sekitar vagina.
Cobalah untuk membatasi penggunaan bak mandi busa, gel mandi beraroma dan bahkan detergen yang dapat menyebabkan iritasi. Untuk mengelap area kewanitaan, gunakan tisu yang tidak diberi wewangian karena bahan kimia apapun akan mengiritasi.
Mengapa kebersihan vagina penting selama kehamilan?
Pakai sabun sirih saat hamil atau cara lain untuk membersihkan vagina sangat penting dilakukan agar kesehatan area kewanitaan dapat terjaga. Vagina sendiri berfungsi ganda sebagai jalan lahir dan merupakan jalur masuknya infeksi.
Jika tidak menjaga kesehatan vagina selama kehamilan, maka berisiko terkena berbagai macam infeksi. Beberapa infeksi umum yang rentan dialami wanita dan harus diwaspadai, seperti berikut ini.
Infeksi jamur
Perlu diketahui, infeksi jamur sangat umum terjadi selama trimester kedua dan menyebabkan keputihan dapat berubah menjadi tipis, berbau tak sedap, dan terasa gatal. Infeksi semacam ini terjadi ketika keseimbangan ragi dan asam di vagina tidak seimbang.
Bakteri vaginosis
Infeksi vagina satu ini harus diwaspadai karena disebabkan oleh ketidakseimbangan laktobasilus baik dan bakteri jahat. Biasanya, bakteri vaginosis pada wanita akan ditandai dengan cairan encer berbau amis, berwarna putih atau abu-abu, dan dapat mengakibatkan rasa gatal.
Jika kamu merasakan ada gejala infeksi pada vagina saat hamil, segera cek ke dokter, ya!
Baca juga: Aman dan Sehat, Ini Panduan Puasa bagi Ibu Hamil
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!