Share This Article
Tanda ovulasi yang telah berhasil dibuahi pada setiap wanita memang sangat beragam. Berikut adalah tanda-tanda ovulasi yang harus diperhatikan, ditambah cara untuk memprediksi kapan ovulasi akan terjadi.
Apa itu ovulasi?
Melansir penjelasan dari laman What To Expect, ovulasi adalah pelepasan sel telur yang matang dari salah satu ovarium, yang terjadi setiap bulan. Kondisi wanita paling subur terjadi saat masa ovulasi.
Kapan ovulasi terjadi?
Ovulasi biasanya terjadi di tengah siklus menstruasi, atau sekitar hari ke-14 dari siklus rata-rata 28 hari yang dihitung dari hari pertama satu periode hingga hari pertama berikutnya.
Berapa lama ovulasi berlangsung?
Sel telur dapat dibuahi antara 12 dan 24 jam setelah ovulasi. Lamanya waktu spesifik yang dibutuhkan telur untuk dilepaskan oleh ovarium dan diambil oleh tuba falopi bervariasi tetapi terjadi 12 hingga 24 jam.
Gejala dan tanda ovulasi
Berikut adalah tujuh tanda utama ovulasi yang harus kamu perhatikan:
- Suhu basal tubuh turun sedikit, lalu naik lagi.
- Lendir serviks menjadi lebih bening dan lebih encer dengan konsistensi yang lebih licin mirip dengan putih telur.
- Leher rahim melembut dan terbuka.
- Kamu merasakan sedikit nyeri atau kram ringan di perut bagian bawah.
- Dorongan seks meningkat.
- Timbulnya beberapa bercak darah ringan.
- Vulva atau vagina tampak bengkak.
Bagaimana kamu tahu sedang berovulasi?
Ada sejumlah cara untuk memprediksi kapan kamu akan mulai berovulasi. Berikut cara mempersiapkan ovulasi dan menentukan waktunya seperti dilansir dari laman What To Expect:
Periksa kalender
Simpan kalender siklus menstruasi selama beberapa bulan agar dapat mengetahui waktu ovulasi atau gunakan alat yang dapat membantu menghitung ovulasi. Jika menstruasi tidak teratur, kamu harus lebih waspada terhadap gejala ovulasi lainnya, seperti:
Rasakan tanda dari tubuh
Bisakah kamu merasakan ovulasi terjadi? Umumnya tubuh akan memberikan kamu tanda ketika sedang berovulasi, dalam bentuk sedikit rasa sakit atau serangkaian kram di area perut bagian bawah (biasanya terlokalisasi di satu sisi.
Kondisi tersebut disebut mittelschmerz dalam bahasa Jerman artinya nyeri tengah. Rasa sakit ini sebagai pengingat kesuburan bulanan ini dianggap sebagai hasil dari pematangan atau pelepasan telur dari ovarium. Perhatikan baik-baik, dan kemungkinan besar akan tanda tersebut.
Cek suhu tubuh
Suhu tubuh basal dapat dicek dengan termometer tubuh basal khusus. Untuk suhu tubuh basal, pembacaan dasar yang kamu dapatkan saat pagi hari. Setelah setidaknya tiga hingga lima jam tidur dan sebelum bangun dari tempat tidur, berbicara atau bahkan duduk.
Sedangkan suhu tubuh berubah sepanjang siklus karena fluktuasi kadar hormon terjadi. Selama paruh pertama siklus sebelum ovulasi, estrogen mendominasi.
Selama paruh kedua setelah ovulasi, terjadi lonjakan progesteron, yang meningkatkan suhu tubuh saat rahim siap. Itu berarti suhu akan lebih rendah di paruh pertama bulan ini daripada di paruh kedua.
Suhu tubuh basal akan mencapai titik terendah saat ovulasi dan kemudian segera naik sekitar setengah derajat segera setelah ovulasi terjadi.
Ingatlah bahwa memetakan suhu tubuh hanya untuk satu bulan tidak serta merta bisa memprediksi hari kamu berovulasi.
Baca juga: Gagal Ovulasi Bisa Turunkan Peluang Hamil, Kenali Penyebab & Tanda-tandanya!
Belilah alat prediksi ovulasi
Banyak wanita menggunakan alat prediksi ovulasi, yang mengidentifikasi tanggal ovulasi 12 hingga 24 jam sebelumnya dengan melihat tingkat hormon luteinizing, atau LH yaitu hormon terakhir yang mencapai puncaknya sebelum ovulasi.
Hal yang harus kamu lakukan adalah buang air kecil di atas alat tersebut dan menunggu indikator untuk memberitahu apakah sedang dalam rentang ovulasi. Pendekatan ini lebih akurat daripada penggunaan aplikasi yang memprediksi kapan ovulasi terjadi.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!