Share This Article
Kesehatan ibu dan janin adalah fokus utama selama kehamilan. Pemeriksaan kehamilan pun menjadi hal yang tak boleh dilewatkan. Selain USG, ternyata terdapat beberapa pemeriksaan kehamilan yang juga penting dilakukan oleh bumil.
Baca juga: Jangan Asal Pilih, Yuk Ketahui Tips Memilih Dokter Kandungan Berikut Ini
Pemeriksaan rutin selama kehamilan
Selama masa kehamilan, ada beberapa serangkaian pemeriksaan yang penting untuk diketahui oleh bumil, termasuk pemeriksaan darah dan USG.
Pemeriksaan selama kehamilan bertujuan untuk memeriksa perkembangan serta kesehatan calon buah hati. Ini juga dilakukan untuk memeriksa kesehatan ibu hamil. Beberapa pemeriksaan rutin dilakukan untuk setiap kehamilan. Sebagian lainnya, akan diulangi selama kehamilan.
Nah, berikut ini adalah beberapa jadwal pemeriksaan rutin yang perlu ibu hamil ketahui.
1. Pemeriksaan tekanan darah
Pemeriksaan tekanan darah akan dilakukan setiap kali ibu hamil mengunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.
Pemeriksaan tekanan darah dapat membantu mengidentifikasi kondisi tertentu, seperti preeklamsia.
Preeklampsia sendiri merupakan peningkatan tekanan darah selama kehamilan. Ini dapat memengaruhi kesehatan ginjal dan hati. Jika tidak ditangani, preeklampsia juga bisa menimbulkan masalah serius pada kehamilan.
2. Pemeriksaan darah
Selama kehamilan, pemeriksaan darah juga penting untuk dilakukan. Beberapa tes darah akan direkomendsikan bagi semua ibu hamil. Namun, sebagian lainnya hanya direkomendasikan pada ibu hamil yang berisiko mengalami suatu kondisi tertentu.
Pemeriksaan darah ini memiliki tujuan untuk memeriksa faktor apapun yang dapat menyebabkan masalah selama kehamilan. Melansir dari laman Pregnancy Birth & Baby, berikut ini adalah beberapa pemeriksaan darah selama kehamilan.
Tes golongan darah
Tes golongan darah bertujuan untuk mengetahui golongan darah ibu hamil. Terdapat 4 jenis golongan darah, yakni A, B, O dan AB. Ketika pemeriksaan ini dilakukan, bumil juga dapat mengetahui apakah golongan darah positif atau negatif. Ini adalah faktor dari rhesus (Rh).
Faktor Rh adalah protein yang dapat ditemukan di permukaan sel darah merah. Jika sel darah merah memiliki faktor ini, maka hasilnya adalah Rh positif. Sedangkan jika sel darah merah tidak memiliki protein ini, maka hasilnya Rh negatif.
Mengetahui status Rh penting untuk dilakukan. Sebab jika terdapat ketidaksesuaian Rh pada ibu dan janin dapat menimbulkan masalah.
Misalnya saja, jika ibu memiliki Rh negatif sedangkan janin memiliki Rh positif, tubuh ibu akan membuat antibodi yang dapat melawan faktor Rh. Antibodi tersebut dapat merusak sel darah merah janin, yang mana dapat menyebabkan anemia dan penyakit kuning (jaundice) pada bayi.
Tes darah untuk pemeriksaan anemia
Anemia serta kekurangan zat besi rentan terjadi pada ibu hamil. Perlu diketahui bahwa, tubuh memerlukan zat besi ekstra selama kehamilan agar bayi bisa memiliki suplai darah yang cukup serta menerima cukup oksigen dan nutrisi yang diperlukan.
Maka dari itu, pemeriksaan ini juga harus dilakukan. Anemia sendiri dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Baca juga: Benarkah Anemia Bisa Menghambat Program Kehamilan? Ini Faktanya!
Screening infeksi tertentu
Tes darah juga dapat berguna untuk mendeteksi beberapa kondisi yang dapat memengaruhi kehamilan. Beberapa kondisi tersebut di antaranya adalah:
- Rubella
- Hepatitis B dan hepatitis C
- Human immunodeficiency virus (HIV)
- Tuberkulosis (TB)
- Infeksi menular seksual (IMS)
3. Pemeriksaan urine
Pemeriksaan urine antenatal adalah tes yang dilakukan saat kunjungan pertama kali ke dokter dan dapat dilakukan sebagai pemeriksaan rutin.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa protein di dalam urine serta mengetahui kondisi tertentu yang bisa terjadi pada masa kehamilan, seperti diabetes gestasional dan preeklamsia. Pemeriksaan urine juga dilakukan jika bumil mengalami gejala infeksi saluran kemih.
4. Pemeriksaan genetik
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi riwayat kelainan genetik yang berpotensi dapat diturunkan kepada bayi. Beberapa kelainan genetik yang dapat dideteksi sebelum kelahiran meliputi:
- Fibrosis kistik
- Hemofilia tipe A
- Anemia sel sabit
- Thalasemia
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan prosedur amniocentesis, yakni dengan mengambil sedikit cairan ketuban sebagai sampel.
5. Pemeriksaan USG (ultrasonografi)
Selanjutnya, pemeriksaan rutin selama kehamilan yang penting untuk dilakukan yakni pemeriksaan USG. Nah, berikut ini adalah tujuan melakukan USG pada tiap trimester kehamilan, seperti dilansir dari John Hopkins Medicine.
Trimester pertama:
- Untuk mengetahui due date. Ini adalah metode yang paling akurat untuk menentukan due date
- Mengidentifikasi struktur plasenta
- Memeriksa rahim dan anatomi panggul lainnya
- Dalam beberapa kasus, USG juga dilakukan untuk mendeteksi kelainan janin
Trimester kedua:
- Untuk mengonfirmasi due date
- Membantu dalam tes prenatal, seperti amniocentesis
- Memeriksa jumlah cairan ketuban
- Memeriksa pola aliran darah
- Mengamati aktivitas janin
- Mengukur panjang serviks
- Memantau pertumbuhan janin
Trimester ketiga:
- Memantau pertumbuhan janin
- Memeriksa jumlah cairan ketuban
- Melakukan tes profil biofisik
- Menentukan posisi janin
Nah, itulah beberapa pemeriksaan rutin yang perlu diketahui oleh ibu hamil. Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait pemeriksaan rutin selama kehamilan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Punya pertanyaan lain seputar kehamilan? Silakan chat kami melalui Aplikasi Good Doctor. Mitra dokter kami siap membantumu dengan akses layanan 24/7. Jangan ragu untuk berkonsultasi, ya!