Share This Article
Untuk memudahkan proses persalinan, tak jarang ibu hamil akan disarankan untuk mengonsumsi obat pelunak rahim.
Obat ini berfungsi untuk melembutkan area serviks atau mulut rahim sehingga nantinya bayi bisa lahir dengan lancar.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai obat pelunak rahim mulai dari jenis hingga efek sampingnya, simak ulasan berikut ini.
Obat pelunak rahim untuk apa?
Leher rahim berperan besar dalam menentukan keberhasilan induksi persalinan. Selama kehamilan, serviks biasanya kencang dan cukup kaku yang berfungsi membantu “menggendong” bayi di dalam rahim.
Namun di hari-hari atau minggu-minggu terakhir sebelum melahirkan, serviks mulai melunak dan terbuka. Pada dasarnya, kondisi ini adalah persiapan untuk persalinan.
Tetapi bagaimana jika serviks belum siap? Jika serviks masih tertutup dan kencang, mungkin perlu bantuan sebelum induksi persalinan dimulai. Nah disinilah obat pelunak rahim digunakan.
Selama pematangan serviks, dokter dapat menggunakan berbagai metode untuk mulai mempersiapkan serviks untuk kontraksi. Salah satunya adalah dengan obat pelunak rahim.
Baca Juga : Mengenal Kondisi Penebalan Dinding Rahim, Benarkah Memicu Kanker?
Jenis obat pelunak rahim
Dokter atau bidan mungkin menyarankan 2 jenis obat yang mengandung zat yang disebut prostaglandin, Moms mungkin akan mendengar dokter menggunakan istilah dinoprostone atau misoprostol .
Prostaglandin adalah hormon yang memproses pelunakan jaringan serviks, menyebabkannya menjadi matang dan siap untuk persalinan.
Obat-obatan ini datang dalam formulasi yang berbeda, dan jenis yang Moms terima biasanya tergantung pada apa yang dikenal dokter dan apa yang tersedia di rumah sakit persalinan.
1. Misoprostol
Misoprostol (Cytotec) adalah obat prostaglandin lain yang digunakan sebagai agen pematangan serviks. Misoprostol tersedia dalam bentuk tablet yang dapat diberikan melalui mulut atau diletakkan langsung di leher rahim.
Obatnya akan diserap dan akan mulai melunakkan serviks seiring berjalannya waktu. Setelah beberapa jam dan beberapa dosis, Moms mungkin akan mengalami pelebaran 2 atau 3 cm.
Misoprostol biasanya diresepkan untuk mengobati sakit maag. Namun, obat tersebut juga telah terbukti bermanfaat dalam mendorong persalinan.
2. Cervidil (dinoprostone)
Cervidil atau dinoprostone juga termasuk obat pelunak rahim yang digunakan untuk persalinan dan melahirkan. Ini digunakan pada wanita yang mengalami kehamilan normal dan mendekati tanggal persalinan mereka.
Dinoprostone adalah zat alami yang dibuat tubuh untuk persiapan persalinan. Zat ini berfungsi melemaskan dan melembutkan leher rahim untuk memungkinkan bayi melewati jalan lahir selama persalinan.
Obat ini dimasukkan ke dalam vagina tepat di samping leher rahim. Obat ini hanya boleh digunakan di rumah sakit oleh tenaga medis terlatih.
Baca Juga : Mengenal Hidrotubasi, Prosedur Medis Tiup Rahim untuk Hamil
Efek samping obat pelunak rahim
Kram dan kontraksi rahim cukup umum terjadi pada perawatan menggunakan obat pelunak rahim.
Efek samping cervidil (dinoprostone)
Berikut beberapa efek samping dari obat pelunak rahim jenis cervidil atau dinoprostone yang dimasukkan melalui vagina:
- Demam
- Mual
- Muntah
- Diare
- Sakit
- Sakit punggung
- Rasa hangat di area vagina.
Efek samping seperti demam, mual, muntah , diare atau sakit perut jarang terjadi dan biasanya ringan. Jika ini terus berlanjut atau memburuk, segera beritahu dokter atau bidan ya Moms.
Efek samping misoprostol
Mirip dengan dinoprostone, misoprostol juga dapat memunculkan efek samping berupa:
- Demam
- Menggigil
- Muntah
- Diare
- Peningkatan suhu tubuh
- Ruam kulit
Beberapa pasien melaporkan rasa tidak enak dari tablet misoprostol atau mati rasa di lidah jika diminum secara sublingual.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar obat pelunak rahim? Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!