Share This Article
Sebelum persalinan dilakukan, calon ibu perlu mengetahui pembukaan lahiran terlebih dahulu. Hal ini diperlukan untuk mempersiapkan diri serta memahami apa yang terjadi pada tubuh dan bayi selama persalinan.
Persalinan sendiri merupakan proses alami yang biasanya selesai dalam hitungan jam di mana dalam beberapa kasus akan menguji stamina fisik dan emosional sang ibu.
Nah, untuk mempersiapkan fisik dan mental simak beberapa tahap pembukaan lahiran berikut!
Baca juga: Bahayakah Mengalami Alergi saat Hamil? Simak Penjelasan Lebih Lengkapnya!
Tahap pembukaan lahiran yang perlu diketahui
Pengalaman setiap wanita selama persalinan dan kelahiran akan berbeda-beda. Tidak akan ada yang bisa memprediksi bagaimana proses persalinan dan berapa lama hal tersebut akan berlangsung.
Dikutip dari Medical News Today, persalinan dibagi menjadi tiga tahap yakni tahap pertama, kedua, dan ketiga. Untuk mengetahui tahap-tahap pembukaan lahiran lebih lengkap simak penjelasan berikut ini.
Tahap satu: persalinan dini
Pada tahap awal pembukaan lahiran, serviks melebar ke ukuran 1 cm atau seukuran cheerio, 2 cm seukuran buah anggur kecil sampai sedang, dan 3 cm atau seukuran seperempat.
Di akhir kehamilan, serviks mungkin telah melebar beberapa sentimeter sebelum mengalami gejala persalinan. Beberapa wanita, terutama yang baru pertama kali melahirkan akan kesulitan untuk mengetahui apakah persalinan sudah dimulai.
Hal ini karena kontraksi pada awal persalinan seringkali ringan dan tidak teratur, tumbuh lebih intens seiring dengan pembesaran serviks. Peningkatan intensitas ini mungkin memerlukan waktu beberapa jam atau dapat memakan waktu beberapa hari.
Tahap satu: persalinan aktif
Selama tahap aktif persalinan, serviks melebar ke ukuran 4cm atau seukuran kue kecil, 5 cm atau seukuran jeruk mandarin, 6cm atau seukuran alpukat kecil, dan 7 cm atau seukuran tomat.
Kontraksi persalinan menjadi lebih intens dan teratur selama persalinan aktif. Banyak wanita menemukan bahwa karakteristik utama persalinan aktif adalah kontraksi yang sangat menyakitkan daripada tidak nyaman.
Tahap satu: fase transisi
Selama fase transisi persalinan, serviks melebar ke ukuran 8 cm atau seukuran apel, 9 cm atau seukuran donat, dan 10 cm atau seukuran bagel besar. Bagi banyak wanita, transisi merupakan tahap yang paling menantang.
Pada pembukaan lahiran ini, beberapa orang mulai merasakan dorongan selama tahap transisi. Sering juga, wanita merasa kewalahan, putus asa, atau tidak mampu mengatasi rasa sakit.
Tahap dua: dilatasi penuh dan mendorong
Setelah serviks mencapai 10 cm, inilah saatnya untuk mendorong bayi keluar. Kontraksi terus berlanjut namun juga menghasilkan dorongan yang kuat untuk mendorong. Dorongan ini mungkin terasa, seperti kebutuhan yang kuat untuk buang air besar.
Tahap ini dapat berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam. Seringkali, tahap pembukaan lahiran ini terjadi lebih lama bagi wanita yang baru pertama kali melahirkan.
Aman bagi wanita untuk mendorong sesuai dengan isyarat tubuh dan selama merasa nyaman. Mendorong dari posisi berdiri atau jongkok juga dapat membantu mempercepat proses.
Tahap ketiga: setelah melahirkan
Beberapa menit setelah melahirkan, seorang wanita mungkin mengalami kontraksi yang lebih lemah. Setelah satu atau dua kontraksi, tubuh harus mengeluarkan plasenta. Jika tubuh tidak mengeluarkan plasenta seluruhnya, dokter atau bidan mungkin harus membantu pengeluarannya.
Terkadang, dokter akan memberi wanita suntikan oksitosin sintesis untuk mempercepat persalinan dan mencegah perdarahan yang berlebihan. Tak lama setelah melahirkan, serviks mulai berkontraksi kembali ke ukuran sebelumnya. Proses ini biasanya membutuhkan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu.
Saat rahim dan serviks menyusut, banyak wanita akan merasakan kontraksi. Kebanyakan wanita juga mengalami perdarahan selama beberapa minggu setelah melahirkan.
Baca juga: Perut Begah Saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!