Share This Article
Dari data Kemenkes RI, sampai tahun 2015 angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih cenderung tinggi dibandingkan negara lain di ASEAN.
Setidaknya ada 305 ibu yang meninggal saat melahirkan dari 100.000 kelahiran hidup.
Kondisi penyebab ibu meninggal saat melahirkan
Berikut beberapa kondisi berbahaya yang dapat memicu kematian ibu saat dan setelah melahirkan bayi:
1. Postpartum hemorrhage
Postpartum hemorrhage (PPH) atau perdarahan yang berlebihan pasca persalinan. Perdarahan pasca persalinan menyumbang setidaknya 27 persen kasus kematian ibu setelah melahirkan.
2. Tekanan darah tinggi dan eklampsia
Perawatan dan pengujian prenatal biasanya dapat mengatasi masalah seperti tekanan darah tinggi dan protein dalam urin.
Dengan perawatan medis yang baik, dokter bisa merawat dan memantau preeklamsia. Namun tanpa perawatan, kondisi bisa berbahaya dan berujung pada kematian.
Sementara, gangguan hipertensi bertanggung jawab atas 14 persen kematian terkait kehamilan.
Baca Juga : Darah Tinggi saat Hamil: Waspadai Bahaya dan Efeknya bagi Ibu dan Bayinya
3. Infeksi
Infeksi dapat terjadi pada ibu hamil yang melakukan aborsi tidak aman, persalinan tidak sehat, atau persalinan yang sangat lama. Dan sekitar 11 persen kematian ibu disebabkan oleh infeksi.
Kurangnya pemahaman dan informasi tentang kebersihan diri dan cara merawat tubuh pasca melahirkan juga bisa membuat ibu berisiko terkena infeksi.
4. Emboli paru
Emboli paru atau pulmonary embolism (PE) adalah kondisi terjadinya pembekuan darah yang ada di paru-paru.
PE dapat berkembang setelah melahirkan, dan risikonya lebih tinggi pada ibu yang menjalani operasi caesar. Sekitar 3 persen kematian ibu disebabkan oleh emboli paru.
5. Komplikasi langsung lainnya
Selain 4 kondisi di atas, ibu juga dapat meninggal karena komplikasi lain. Sekitar 10 persen wanita meninggal karena masalah terkait kehamilan langsung lainnya.
Kondisi seperti plasenta previa, ruptur uteri, dan kehamilan ektopik dapat menyebabkan komplikasi dan kematian tanpa perawatan dan pengobatan yang tepat.
6. Penyebab tidak langsung
Penyebab kematian tidak langsung pada ibu hamil adalah dari suatu kondisi yang tidak berhubungan langsung dengan kehamilan tetapi berkembang atau memburuk selama kehamilan.
Kehamilan dapat memengaruhi masalah kesehatan seperti HIV dan penyakit jantung. Kondisi seperti diabetes dan anemia dapat berkembang atau menjadi lebih buruk. Masalah-masalah ini menyebabkan sekitar 28 persen kematian ibu.
Bagaimana mencegah kematian ibu saat melahirkan?
Sebagian besar kematian ibu dapat dicegah, karena solusi perawatan kesehatan untuk mencegah atau menangani komplikasi telah diketahui dengan baik.
Semua ibu membutuhkan akses ke perawatan berkualitas tinggi selama kehamilan, dan setelah melahirkan. Kesehatan ibu dan kesehatan bayi baru lahir sangat erat kaitannya.
Sangat penting bahwa semua persalinan ditangani oleh tenaga kesehatan yang terampil, karena penanganan dan pengobatan yang tepat waktu dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati bagi ibu serta bayi.
Melansir WHO, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah kematian ibu setelah melahirkan:
- Perdarahan hebat: Kondisi ini dapat membunuh ibu yang sehat dalam beberapa jam jika dia tidak dijaga. Menyuntikkan oksitosin segera setelah melahirkan secara efektif mengurangi risiko perdarahan.
- Infeksi: Pasca persalinan infeksi dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan dengan baik dan jika tanda-tanda awal infeksi dikenali maka harus segera diobati tepat waktu.
- Preeklamsia: Kondisi ini harus dideteksi dan ditangani dengan tepat sebelum timbulnya kejang (eklamsia) dan komplikasi lain yang mengancam jiwa. Pemberian obat-obatan seperti magnesium sulfat untuk preeklampsia dapat menurunkan risiko wanita terkena eklampsia.
Untuk menghindari kematian ibu, penting juga untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Semua wanita, termasuk remaja, membutuhkan akses terhadap kontrasepsi, layanan aborsi yang aman sesuai hukum, dan perawatan pasca aborsi yang berkualitas.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kehamilan? Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!