Share This Article
Keguguran pada trimester pertama dapat terjadi pada siapa saja akibat penyebab yang berbeda-beda. Perlu diketahui, keguguran atau disebut sebagai aborsi spontan ini merupakan peristiwa yang mengakibatkan kematian janin sebelum 20 minggu kehamilan.
Dalam beberapa kasus, gejala keguguran tidak dirasakan karena terjadi begitu cepat sehingga mungkin tidak tahu telah hamil. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab keguguran di trimester pertama yuk simak penjelasan berikut.
Baca juga: Si Kecil Kurang Aktif Bergerak di Dalam Rahim? Ini Tanda Bahayanya!
Apa saja penyebab keguguran di trimester pertama?
Dilansir dari Healthline, kebanyakan dokter akan mulai menyelidiki penyebab keguguran setelah wanita mengalami dua hingga tiga kali kejadian. Umumnya, beberapa penyebab keguguran pada trimester pertama antara lain sebagai berikut:
Genetika
Saat sperma dan sel telur bertemu, maka sel-sel ini akan bersatu dan kemudian mulai membelah untuk membentuk materi genetik yang selanjutnya menjadi janin.
Masing-masing pria dan wanita seharusnya memiliki 46 kromosom total. Jika terjadi kesalahan saat sel membelah, kromosom mungkin hilang atau berulang.
Perlu diketahui, sekitar 50 persen dari semua keguguran trimester pertama disebabkan oleh kelainan kromosom. Hal ini dapat terjadi lebih sering pada wanita yang dianggap sebagai ibu usia lanjut atau berusia lebih dari 35 tahun. Contoh kelainan kromosom ini, meliputi:
- Kematian janin intrauterine. Kondisi ini terjadi akibat embrio terbentuk namun berhenti berkembang sebelum kamu melihat atau merasakan gejala keguguran.
- Blighted ovum. Umumnya, kondisi ini ditandai dengan tidak adanya embrio sama sekali.
- Kehamilan mola. Kedua set kromosom berasal dari ayah, sehingga tidak ada perkembangan janin yang terjadi.
- Kehamilan mola parsial. Kromosom ibu tidak ada, namun ayah juga menyediakan dua set kromosom.
Kesalahan ini dapat terjadi secara acak ketika sel-sel embrio membelah atau karena sel telur atau sperma rusak. Masalah dengan plasenta juga bisa menyebabkan keguguran pada wanita di trimester pertama.
Infeksi
Infeksi rahim atau serviks bisa berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang sehingga berpotensi tinggi menyebabkan keguguran. Berbagai infeksi lain dapat terjadi dan menular ke bayi atau plasenta sehingga memengaruhi kehamilan yang sedang berkembang.
Jenis-jenis infeksi yang dimaksud, yakni listeria, parvovirus b19, toxoplasma gondii, rubella, herpes simpleks, dan sitomegalovirus. Jika dibiarkan, masalah ini bisa berpengaruh pada kehamilan dan menyebabkan keguguran.
Masalah anatomi
Kondisi ini mengacu pada cacat rongga rahim. Jika rahim seorang wanita tidak terbentuk dengan benar saat berkembang, maka hal tersebut mungkin akan sulit untuk mendukung kehamilan yang sehat.
Gangguan pembekuan
Gangguan pembekuan adalah kondisi yang menyebabkan tubuh membentuk lebih banyak pembekuan darah daripada biasanya. Contoh dari gangguan pembekuan, termasuk antikoagulan lupus dan sindrom antifosfolipid.
Dalam kasus kehamilan, penggumpalan darah bisa terbentuk di plasenta. Hal inilah yang kemudian dapat mencegah nutrisi dan oksigen masuk ke calon bayi dan mencegah pembuangan limbah sehingga berisiko menyebabkan keguguran.
Bagaimana pencegahan terhadap keguguran di trimester pertama?
Mayoritas keguguran terjadi akibat dari kelainan genetik atau faktor kesehatan lain yang berada di luar kendali. Oleh karena itu, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mencegah keguguran di trimester pertama.
Hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah menjaga diri agar tubuh tetap sehat sebelum mencoba untuk hamil dan selama kehamilan. Selain itu, kamu juga bisa mengikuti beberapa tips untuk tetap sehat selama kehamilan, yakni sebagai berikut:
Lakukan pola hidup sehat
Untuk mengurangi risiko keguguran, kamu perlu menerapkan pola hidup yang sehat. Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang dan pertahankan berat badan. Selain itu, sertai juga dengan rutin berolahraga agar tubuh tetap bugar selama kehamilan.
Periksakan kesehatan secara rutin
Pencegahan dini terhadap masalah keguguran di trimester pertama adalah harus melakukan pemeriksaan prakonsepsi secara rutin. Lakukan juga kunjungan prenatal sesuai jadwal agar dokter dapat membantu mencegah dan menangani masalah apapun sejak dini.
Tanyakan pada dokter
Tanyakan kepada dokter tentang risiko keguguran dari lingkungan dan bagaimana melindungi diri sendiri. Bicarakan juga bersama dokter, termasuk menemui spesialis kebidanan atau ahli perinatologi terutama jika mengalami lebih dari satu keguguran.
Baca juga: Cek Gerakan Refleksnya, Ini Perkembangan Bayi 2 Bulan yang Moms Perlu Perhatikan!
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!