Share This Article
Sejak pertama kali pandemi, banyak negara melaporkan varian baru dari virus SARS-CoV-2. Untuk memudahkan identifikasi secara umum dan menghindari sikap diskriminatif terhadap negara asalnya, WHO memutuskan memberikan nama baru untuk beberapa varian virus itu.
Lantas, apa saja nama baru yang disematkan oleh WHO pada sejumlah varian virus corona yang sudah muncul? Yuk, cari tahu jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Sistem tata nama baru untuk varian virus corona
Per 31 Mei 2021, World Health Organization (WHO) melakukan penamaan baru untuk semua varian virus SARS-CoV-2 yang telah terdeteksi. Nama baru itu menggantikan istilah yang mengacu pada sebutan negara, misalnya varian Inggris, India, Afrika Selatan, dan lainnya.
Pemberian nama tersebut dilakukan agar tidak ada negara tertentu yang dipojokkan atas kemunculan varian baru dari virus corona. Dalam penamaannya, varian virus corona menggunakan istilah dalam alfabet Yunani.
Namun, penyebutan menggunakan alfabet Yunani itu tidak akan menggantikan nama ilmiah dari varian virus yang dimaksud.
Nama-nama varian virus corona
Setidaknya ada 10 varian yang dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu variant of interest (VOI) dan variant of concern (VOC). Kelompok VOI meliputi Alfa, Beta, Gamma, dan Delta. Sedangkan VOC meliputi Epsilon, Zeta, Eta, Theta, Iota, dan Kappa.
1. Alfa
Alfa adalah sebutan untuk varian virus Corona bernama ilmiah B.1.17. Varian ini pertama kali ditemukan di Inggris, September 2020. Lalu, ditetapkan menjadi varian baru corona oleh WHO pada tiga bulan setelahnya.
2. Beta
Beta adalah sebutan untuk varian virus corona bernama ilmiah B.1.351, pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada Mei 2020. Tak lama setelahnya, WHO menetapkannya sebagai varian baru corona pada Desember 2020.
3. Gamma
Gamma adalah sebutan untuk varian virus corona bernama ilmiah P1, pertama kali ditemukan di Brazil pada November 2021. WHO menetapkannya sebagai varian baru SARS-CoV-2 pada 11 Januari 2021.
4. Delta
Berbeda dengan varian sebelumnya, Delta adalah varian virus corona yang muncul pertama kali di India pada Oktober 2020. Bernama ilmiah B.1.617.2, strain ini ditetapkan menjadi varian baru corona pada April 2021.
Baca juga: Virus Corona Delta, 40 Kali Lebih Menular dan Sudah Masuk ke Indonesia!
5. Epsilon
Epsilon merupakan sebutan untuk varian virus corona bernama ilmiah B.1.427/B.1.429 yang pertama ditemukan di Amerika Serikat pada Maret 2020. WHO menetapkannya sebagai varian baru SARS-CoV-2 setahun setelahnya, yaitu Maret 2021.
6. Zeta
Mempunyai nama ilmiah P.2, varian ini muncul pertama kali di Brazil pada April 2020. WHO menetapkannya sebagai varian baru virus corona hampir setahun setelahnya, yaitu pada Maret 2021.
7. Eta
Zeta merupakan sebutan untuk varian baru virus corona bernama ilmiah B.1.525. Ditemukan pertama kali di Inggris dan Nigeria pada akhir 2020, WHO menetapkannya sebagai varian baru SARS-CoV-2 pada Maret 2021.
8. Theta
Theta merupakan sebutan untuk varian baru bernama ilmiah P.3 yang ditemukan pertama kali di Filipina, Januari 2021. Ini menjadi varian pertama dan satu-satunya yang berasal dari Asia Tenggara.
WHO menetapkannya sebagai varian virus corona pada Maret di tahun yang sama.
9. Iota
Iota adalah sebutan baru untuk varian virus corona bernama ilmiah B.1.526 yang ditemukan pertama kali di New York, Amerika Serikat, pada November 2020. WHO menetapkannya sebagai varian baru virus corona pada Maret 2021.
10. Kappa
Kappa merupakan sebutan untuk varian virus corona bernama ilmiah B.1.617.1, pertama kali ditemukan pada Oktober 2020 di India. Setelah diteliti, WHO menetapkannya sebagai varian baru virus corona pada April 2021.
Baca juga: Tsunami COVID-19 Terjadi di India, Bagaimana dengan Herd Immunity?
Karakteristik varian baru
Seperti yang telah disebutkan, 10 varian baru virus corona di atas dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu variant of concern (VOC) dan variant of interest (VOI).
Varian virus yang masuk kelompok VOC mempunyai karakteristik seperti:
- Mempunyai tingkat penularan lebih tinggi dan berpotensi memperburuk wabah COVID-19
- Berpotensi berdampak buruk pada efektivitas dari vaksin dan pengobatan
- Berisiko memperburuk gejala infeksi COVID-19
Sedangkan varian virus yang masuk kelompok VOI, cenderung punya mutasi yang banyak dan sudah menyebabkan klaster komunitas atau penularan di wilayah tertentu di beberapa negara.
Nah, itulah ulasan lengkap tentang sistem tata nama untuk varian baru virus corona yang sudah ditetapkan oleh WHO sejak akhir Mei lalu. Untuk memutus penularannya, selalu terapkan protokol kesehatan di mana pun kamu berada, ya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!