Share This Article
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut, Indonesia adalah negara dengan angka kematian anak akibat COVID-19 tertinggi di dunia. Setidaknya 1 dari 8 kasus terkonfirmasi COVID-19 adalah anak-anak. Tingkat kematiannya mencapai 3-5 persen. Hal ini harus jadi perhatian seluruh orang tua.
Termasuk saat membiarkan anak bermain di luar rumah. Selain taat protokol kesehatan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjaga anak tetap aman dari paparan COVID-19.
Anak-anak dan penularan COVID-19
COVID-19 dapat menyerang anak-anak dan umumnya gejala yang muncul lebih ringan ketimbang orang dewasa. Seperti demam, batuk, dan kelelahan.
Beberapa anak bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali, dan mereka masih bisa menularkan jika terinfeksi. Beberapa anak mengalami komplikasi parah yang memerlukan rawat inap, dan beberapa anak meninggal secara tragis karena COVID-19.
Selain risiko yang dapat ditimbulkan COVID-19 pada anak, jika anak Moms terinfeksi COVID-19, mereka dapat menularkannya kepada anggota keluarga yang tidak divaksinasi, keluarga besar, dan orang lain di sekitar.
Ini adalah alasan kenapa sangat penting bagi Moms dan keluarga untuk mengambil tindakan pencegahan COVID-19 dengan serius, termasuk selama anak bermain di luar.
Bolehkah anak bermain di luar?
Dalam hal penularan COVID-19, aktivitas di luar ruangan (outdoor) lebih aman daripada aktivitas di dalam ruangan (indoor). Kegiatan luar ruangan memungkinkan lebih banyak ruang untuk jarak sosial, dan memungkinkan ventilasi yang optimal.
Anak-anak kemungkinan besar tertular COVID-19 dari apa yang mereka hirup, ketimbang dari apa yang mereka sentuh atau makan. Oleh karena itu, ventilasi yang tepat sangat penting.
Semakin banyak udara bersirkulasi, semakin kecil kemungkinan partikel virus yang dihirup, batuk, atau dihembuskan oleh satu orang akan berakhir di udara yang anak hirup.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum Moms membiarkan anak bermain di luar:
- Berapa banyak orang yang berinteraksi dengan anak (semakin sedikit orang yang berinteraksi, semakin kecil kemungkinan anak terinfeksi)
- Apakah orang-orang di sekitar sudah divaksinasi
- Apakah orang yang berinteraksi dengan anak melakukan social distancing (berdiri setidaknya 2 meter dari satu sama lain)
- Apakah orang yang berinteraksi dengan anak mengenakan masker
- Berapa lama anak berinteraksi (semakin lama berinteraksi dengan orang lain, semakin tinggi kemungkinan infeksi)
- Berapa tingkat penularan COVID-19 di lingkungan Moms (semakin tinggi tingkat penularan, semakin tinggi kemungkinan seseorang yang bersama anak terinfeksi)
Tips aman bermain untuk anak di tengah pandemi COVID-19
Karena anak-anak di bawah usia 12 tahun belum memenuhi syarat untuk divaksinasi COVID-19, ada beberapa hal yang perlu diingat saat membiarkan anak bermain di luar.
Berikut beberapa hal yang bisa orang tua lakukan untuk menjaga anak tetap aman dari COVID-19 saat bermain:
1. Pilih aktivitas outdoor
Aktivitas outdoor tidak berarti harus pergi ke tempat yang jauh. Moms dan anak bisa bermain di halaman rumah atau di taman yang dekat perumahan untuk meminimalisir kontak dengan orang lain.
Jika Moms membiarkan anak-anak bermain dengan orang lain di luar, batasi hanya dengan beberapa teman dan anjurkan untuk selalu memakai masker dan jaga jarak sosial.
Pilih aktivitas yang membuat anak aktif secara fisik untuk menjaga agar tubuh mereka tetap sehat. Bisa bersepeda, lari, atau senam. Pastikan anak-anak mencuci tangan sebelum mereka kembali ke dalam rumah.
2. Anak harus pakai masker
Anak-anak di atas 2 tahun wajib memakai masker saat berada di tempat umum dan saat berada di sekitar orang yang tidak tinggal serumah.
Seorang anak jarang memiliki kondisi medis yang menghalangi mereka untuk memakai masker. Pastikan anak kamu memakai masker dengan benar dan aman.
Meskipun masker tidak lagi diperlukan untuk orang dewasa yang divaksinasi penuh, Moms sebaiknya terus mengenakan masker dalam solidaritas dengan anak-anak yang lebih kecil.
Moms tidak boleh membiarkan anak-anak bermain langsung dengan anak-anak yang membuka masker, tetapi tidak apa-apa jika mereka menjauhkan diri dari mereka dan hanya berpapasan di taman bermain.
3. Ingatkan anak untuk jaga kebersihan tangan dan jarak aman
Ingatkan mereka bahwa mereka harus terus sering mencuci tangan. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.
Ajari anak untuk mengoleskan semua permukaan tangan mereka dengan pembersih tangan dan menggosok tangan mereka bersama-sama sampai terasa kering. Jika anak kamu berusia di bawah 6 tahun, awasi mereka saat menggunakan pembersih tangan.
Selain itu, ingatkan anak untuk menjaga jarak setidaknya 2 meter dari orang lain yang tidak tinggal bersama mereka dan orang yang sakit (seperti batuk dan bersin).
4. Gunakan kendaraan pribadi
Jika Moms ingin mengajak anak berlibur, penggunaan mobil pribadi lebih aman ketimbang kendaraan umum seperti pesawat atau bus.
Dalam hal penginapan, berkemah, atau menyewa rumah liburan atau villa memiliki risiko penularan lebih rendah daripada resort atau hotel yang sibuk.
Dan ketika mengunjungi keluarga dan teman, pertemuan di luar ruangan akan menjadi yang paling aman.
5. Perhatikan kesehatan anak secara keseluruhan
Selain mematuhi protokol kesehatan, Moms juga harus memerhatikan kesehatan anak secara menyeluruh agar anak aman dari penyakit.
Salah satunya adalah kebiasaan makan. Selama pandemi kurangnya aktivitas makan di luar ruangan, peningkatan konsumsi camilan manis, stres, dan kebiasaan tidur yang buruk telah menyebabkan anak-anak tidak sehat sebagaimana mestinya.
Anak-anak membutuhkan dorongan dan perilaku teladan untuk terus makan makanan sehat. Ajak anak untuk mengadopsi pola makan sehat seperti buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan banyak minum air.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, kliklink ini untuk download aplikasi Good Doctor!