Share This Article
Pengidap asma disebut-sebut memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami perburukan gejala ketika positif terinfeksi COVID-19 jika tidak melakukan pencegahan yang tepat. Maka dari itu, langkah pencegahan perlu dilakukan demi meminimalkan risiko penularan.
Lantas, apa saja hal yang bisa dilakukan oleh pengidap asma untuk mencegah penularan virus Corona? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Asma dan risikonya terhadap COVID-19
Asma merupakan kondisi saat saluran udara di paru-paru mengalami penyempitan, pembengkakan, serta menghasilkan lendir berlebih. Hal tersebut menyebabkan proses pernapasan menjadi terganggu.
Bagi sebagian orang, asma adalah gangguan ringan. Tapi pada kelompok tertentu, keadaan ini bisa mengancam nyawa. Mengutip Mayo Clinic, asma tidak bisa disembuhkan secara total, tapi gejalanya dapat dikontrol.
Banyak kalangan menganggap bahwa pengidap asma lebih rentan terhadap penularan COVID-19. Faktanya, menurut sejumlah penelitian, pengidap asma tidak lebih berisiko terkena COVID-19. Risikonya sama seperti orang-orang yang masih sehat.
Perburukan gejala COVID-19 pada pengidap asma
Meski tidak lebih berisiko terkena COVID-19, pengidap asma dikhawatirkan bisa mengalami gejala yang lebih parah (severe) jika telah positif terinfeksi virus Corona. Asma sendiri adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan.
Sedangkan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 juga awalnya menyerang bagian tubuh yang sama. Pengidap asma yang positif COVID-19 berpotensi merasakan perburukan gejala yang berhubungan dengan organ tersebut, seperti sesak napas, batuk-batuk, dan mengi.
Pada pengidap asma, COVID-19 dapat memperparah inflamasi di dalam jaringan paru-paru. Akibatnya, risiko terkena komplikasi seperti pneumonia atau radang paru bisa meningkat.
Langkah pencegahan yang bisa dilakukan
Dengan risiko perburukan gejala yang bisa terjadi, maka langkah pencegahan perlu dilakukan untuk meminimalkan terjadinya keadaan tersebut. Ada banyak hal yang dapat diterapkan, di antaranya adalah:
1. Konsumsi semua obat sesuai petunjuk
Pengidap asma harus terus mengonsumsi semua obat yang telah diresepkan dokter. Tujuan utamanya adalah untuk mengontrol gejala. Asma yang tidak terkontrol bisa menjadi ancaman kesehatan yang serius.
Serangan asma bisa terjadi kapan saja. Untuk mencegah kemunculannya, kamu bisa memerhatikan beberapa hal. Misalnya, memastikan persediaan obat yang cukup setidaknya untuk 14 hingga 30 hari ke depan, serta mengetahui cara pakai inhaler yang benar.
Baca juga: Ingat, Gejala Asma pada Orang Dewasa Bukan Sekadar Sesak Napas Biasa
2. Hindari hal yang bisa memicu asma
Untuk mencegah terjadinya serangan asma atau gejalanya, kamu perlu menghindari semua hal yang dapat menjadi pemicu, seperti asap tembakau, debu, serbuk sari, dan polusi udara. Begitu pula dengan hewan peliharaan, bulunya bisa menjadi penyebab asma.
Cuaca ekstrem, refluks asam lambung, aroma wewangian yang kuat, dan penggunaan alkohol dalam makanan juga bisa meningkatkan risiko kemunculan gejala asma.
3. Protokol kesehatan jangan kendor
Protokol kesehatan dibuat untuk meminimalkan risiko terpapar virus Corona. Bukan hanya untuk orang sehat, tapi juga orang dengan gangguan kesehatan seperti pengidap asma. Protokol kesehatan yang dimaksud meliputi:
- Sering cuci tangan dengan sabun dan air
- Jika tak ada air dan sabun, gunakan pembersih tangan atau hand sanitizer berbahan alkohol
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut pakai tangan yang belum dicuci
- Tutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan baju saat batuk dan bersin
- Buang tisu tersebut ke tempat sampah lalu segera cuci tangan
- Hindari menyentuh permukaan benda yang telah disentuh orang lain
- Bersihkan permukaan benda yang sering disentuh seperti meja dan pegangan pintu dengan cairan disinfektan
- Hindari kontak dengan orang sakit (terutama jika disertai demam, batuk, atau keduanya)
- Jaga jarak setidaknya satu meter dengan orang lain saat berada di tempat umum.
4. Jaga daya tahan tubuh
Seseorang membutuhkan sistem kekebalan yang sehat untuk mencegah dan melawan berbagai jenis infeksi, termasuk COVID-19. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk memperkuat sistem kekebalan, di antaranya:
- Usahakan tidur dengan durasi tujuh jam per hari
- Kurangi stres
- Perbanyak konsumsi makanan kaya nutrisi, seperti buah dan sayuran
- Olahraga secara teratur
- Jaga berat badan ideal.
Baca Juga: Mulai Berlaku Hari Ini! Catat Aturan Lengkap PPKM Darurat Jawa & Bali hingga 20 Juli 2021
5. Lakukan vaksinasi
Langkah pencegahan terakhir yang bisa dilakukan oleh pengidap asma untuk meminimalkan risiko terpapar COVID-19 adalah dengan vaksinasi. Pengidap asma boleh mendapatkan vaksin COVID-19, tapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
Menurut penjelasan dr. Agus Dwi Susanto, Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, hanya penderita asma terkontrol baik yang boleh mendapatkan vaksin. Kondisi terkontrol yang dimaksud adalah:
- Tidak terbangun di malam hari karena munculnya gejala
- Tidak mengalami keterbatasan aktivitas akibat gejala
- Kemunculan gejala kurang dari dua kali per minggu
- Tidak membutuhkan pelega lebih dari dua kali per minggu.
Nah, itulah lima langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh pengidap asma untuk meminimalkan risiko terpapar COVID-19. Jika merasakan gejala seperti demam dan batuk, jangan ragu untuk segera periksakan diri, ya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!