Share This Article
Di sebagian negara, untuk orang yang telah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis kedua, terdapat sejumlah perubahan aturan yang diterapkan. Perubahan ini untuk yang sudah 2 minggu atau lebih, mendapatkan dosis kedua vaksin COVID-19.
Mereka jadi lebih leluasa terhadap protokol kesehatan. Sebelum lebih lanjut membahas perubahan aturan tersebut, berikut penjelasan tentang yang terjadi pada tubuh setelah mendapatkan vaksin lengkap.
Setelah dosis kedua vaksin COVID-19
Sebagian besar vaksin COVID-19, membutuhkan dua kali dosis alias dua kali penyuntikan. Pada dasarnya, pada pemberian dosis pertama, bertujuan untuk memicu respons kekebalan awal pada sistem perlindungan tubuh.
Sementara setelah mendapat suntikan dosis kedua, vaksin akan bekerja untuk memperkuat perlindungan yang telah dibangun oleh vaksin dosis pertama.
Penyuntikan dosis kedua biasanya memiliki jeda waktu beberapa hari dari pemberian dosis pertama. Pemberian dosis kedua tergantung dari jenis vaksin yang digunakan.
Tetapi secara garis besar, jeda waktu yang dibutuhkan untuk pemberian dosis kedua mulai dari 3 minggu hingga 12 minggu setelah penyuntikan dosis pertama. Antibodi akan optimal setelah 14-28 hari dari suntikan kedua dilakukan.
Walaupun telah menerima dosis lengkap, pemerintah tetap meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan air dan sabun, serta menjaga jarak.
Perubahan peraturan
Karena uji efektivitas menunjukkan perlindungan yang baik, di sebagian tempat, orang yang telah mendapatkan vaksin penuh, diperbolehkan melakukan pelonggaran aturan.
Aturan terbaru itu di antaranya:
- Mengunjungi orang lain yang juga sudah divaksinasi lengkap di dalam ruangan tanpa memakai masker atau menjaga jarak.
- Kunjungan bersama orang yang tidak divaksinasi dari satu rumah tangga yang berisiko rendah terkena COVID-19 parah, di dalam ruangan tanpa memakai masker atau menjaga jarak secara fisik.
- Menahan diri dari karantina dan uji lab setelah paparan jika tanpa gejala.
- Melakukan perjalanan domestik tanpa uji COVID-19, sebelum atau sesudah, atau karantina saat perjalanan.
- Tidak membutuhkan bukti uji lab sebelum perjalanan internasional, kecuali lokasi tujuan mewajibkan uji lab dan tidak harus karantina sendiri setelah tiba kembali.
Walaupun sudah ada perubahan yang lebih longgar untuk orang-orang yang sudah mendapatkan dosis kedua, tetapi tetap ada hal-hal yang perlu diwaspadai.
Hal yang tetap perlu diwaspadai
Walau sudah mendapat vaksin dosis kedua, di beberapa negara, tetap menerapkan peraturan seperti berikut:
- Berhati-hati jika berada di kondisi umum, tetap memakai masker dan menjaga jarak.
- Memakai masker, jaga jarak fisik dan melakukan tindakan pencegahan lain saat mengunjungi orang yang belum divaksinasi atau berisiko tinggi terkena COVID-19 parah.
- Aturan mematuhi tindak pencegahan COVID-19 juga berlaku jika memiliki anggota rumah tangga yang tidak divaksin atau yang berisiko tinggi terkena penyakit COVID-19 parah.
- Kenakan masker, jaga jarak fisik, dan praktikkan tindakan pencegahan lainnya saat mengunjungi orang-orang yang tidak divaksinasi yang berasal dari rumah yang berbeda-beda.
- Hindari pertemuan tatap muka berukuran sedang dan besar.
- Jalani tes jika mengalami gejala COVID-19.
- Ikuti panduan yang dikeluarkan oleh masing-masing pemberi kerja.
- Terakhir, selalu ikuti peraturan yang diberikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau rekomendasi perjalanan dari departemen kesehatan setempat.
Aturan yang tetap harus diikuti walau seseorang telah mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19
Panduan saat berada di ruang publik masih sama, walau seseorang telah mendapatkan vaksin COVID-19. Orang tersebut tetap harus menerapkan protokol kesehatan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain, dengan melakukan:
- Mengenakan masker
- Menjaga jarak fisik
- Menghindari keramaian
- Menghindari ruang berventilasi buruk
- Menutupi batuk dan bersin
- Mencuci tangan sering
- Dan mengikuti panduan tempat kerja atau sekolah yang berlaku.
Orang yang divaksinasi penuh harus tetap memerhatikan gejala COVID-19 , terutama setelah terpapar dengan seseorang yang dicurigai atau dikonfirmasi COVID-19.
Jika gejala berkembang, siapapun, walau sudah divaksin, harus mengisolasi diri dan dievaluasi secara klinis untuk COVID-19. Termasuk pengujian SARS-CoV-2, jika diindikasikan tertular.
CDC akan terus mengevaluasi dan memperbarui rekomendasi kesehatan masyarakat untuk orang yang divaksinasi. Karena masih ada terus informasi baru terkait COVID-19, termasuk munculnya varian-varian baru.
Demikian informasi tentang apa yang terjadi setelah mendapat suntikan vaksin COVID-19, serta perubahan peraturan untuk mereka yang telah divaksin lengkap sebanyak dua dosis.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!