Share This Article
Menyebarnya virus COVID-19 ke seluruh dunia tentu menjadi perhatian khusus. Salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran virus dengan pemberian vaksin kepada seluruh masyarakat. Namun setelah pemberian vaksin ada jenis-jenis makanan yang dihindari?
Adakah jenis makanan yang harus dihindari setelah vaksin COVID-19?
Diketahui sebelumnya menurut penjelasan dari laman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bahwa vaksin yang diberikan kepada masyarakat Indonesia adalah vaksin CoronaVac produksi Sinovac yang telah diuji aman digunakan.
Pemberian vaksin ini dilakukan dengan persyaratan, beberapa kelompok yang sudah ditentukan seperti kelompok lansia usia 60 tahun ke atas, komorbid, penyintas COVID-19 dan ibu menyusui.
Pelaksanaan ini harus dengan terlebih dahulu melakukan anamnesis tambahan sebagaimana sesuai dengan formulir skrining dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Namun, baru-baru ini banyak yang mempertanyakan, apakah ada jenis makanan tertentu yang sebaiknya dihindari setelah mendapatkan vaksin COVID-19?
Kemudian melalui akun sosial media Twitter @KemenkesRI menjelaskan bahwa tidak ada pantangan makanan setelah kamu mendapatkan vaksin COVID-19.
Usai mendapatkan vaksin COVID-19, tak ada pantangan makanan, yang penting makanan tersebut harus mengandung gizi seimbang.
Seberapa penting makanan gizi seimbang untuk efektifitas vaksin?
Nutrisi memainkan peran utama dalam kemanjuran vaksin melawan virus. Riset di PLOS seperti dilansir dari laman Telegraph menyimpulkan bahwa memantau nutrisi merupakan cara yang praktis memengaruhi hasil vaksinasi.
Dilihat dalam skala besar, kekurangan gizi dan obesitas mengancam peningkatan mortalitas selama pandemi COVID-19. Dalam jangka panjang keduanya berpotensi merusak kemanjuran kerja vaksin untuk melawan virus.
Penelitian dari laman Telegraph tentang pola makan sehat menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan gizi seimbang sangat penting dalam meningkatkan gizi.
Makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi selama pandemi COVID-19
Melansir penjelasan dari laman NCBI, berikut adalah beberapa pedoman konsumsi makanan yang baik dikonsumsi selama pandemi COVID-19:
- Makan buah-buahan setiap hari (jambu biji, apel, pisang, strawberry, melon, jeruk bali, nanas, pepaya, jeruk) dengan ukuran porsi 2 gelas (4 porsi).
- Konsumsi sayuran segar (paprika hijau, bawang putih, jahe, kangkung, jeruk nipis, ketumbar (dikeringkan), brokoli, cabai hijau) 2,5 cangkir sayuran (5 porsi).
- Makan biji-bijian dan kacang-kacangan, 180 g biji-bijian (jagung mentah, oat, gandum, beras merah atau umbi-umbian seperti ubi, kentang, talas atau singkong).
- Daging merah bisa dimakan sekali atau dua kali seminggu, dan unggas 2-3 kali seminggu. Gunakan makanan dari sumber hewani (misalnya ikan, ikan, telur, dan susu) dan 160 g daging dan kacang-kacangan.
- Untuk camilan, pilihlah buah-buahan segar dan sayuran mentah daripada makanan yang tinggi gula, garam, atau lemak. Hindari ngemil tidak teratur.
- Minum 8–10 gelas air setiap hari, untuk membantu mengangkut nutrisi dalam darah, membuang limbah, dan mengatur suhu tubuh.
Beberapa makanan di atas sangat dianjurkan untuk dikonsumsi selama masa pandemi COVID-19 ini. Sebab, untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi virus yang kian menyebar.
Apakah minuman alkohol diperbolehkan setelah vaksin COVID-19?
Telah dijelaskan sebelumnya oleh Kemenkes bahwa tidak ada pantangan makanan apapun setelah mendapatkan vaksin COVID-19.
Namun, ada minuman yang harus kamu hindari seperti dilansir dari laman Times of India, yaitu sangat dianjurkan untuk tidak mengonsumsi alkohol setidaknya selama 45 hari setelah divaksinasi.
Vaksin hanya dapat melakukan tugasnya jika ada sistem kekebalan yang kuat dan sehat untuk mendukungnya. Untuk alasan yang sama, para ahli mengesampingkan orang untuk mengonsumsi minuman alkohol.
Alkohol diyakini dapat menekan fungsi kekebalan dan membuat seseorang tidak mampu mengembangkan imunogenisitas yang memadai setelah menerima dosis vaksin.
Bahkan, minuman alkohol ini bisa jadi akar permasalahan penyakit komorbid, seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit hati. Penyakit seperti itu akan sangat fatal bila berhadapan dengan infeksi virus corona.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!