Share This Article
Beberapa orang yang sudah menerima vaksin COVID-19 dapat merasakan efek samping, termasuk alergi. Alergi ini biasanya dapat terjadi karena dipicu dari kandungan vaksin yang diberikan.
Karena itu, banyak yang mempertanyakan bolehkah vaksin COVID-19 diberikan pada orang dengan alergi obat dan makanan. Nah, untuk mengetahui apakah boleh menerima vaksin saat memiliki alergi yuk simak penjelasan berikut.
Baca juga: Mengenal Varian Baru Mutasi Virus Corona N439K, Ini Fakta Lengkapnya!
Bolehkah vaksin diberikan pada orang dengan alergi?
Dilansir dari Food Allergy, beberapa orang dengan kondisi alergi tertentu bisa mendapatkan vaksin COVID-19 dengan aman.
Namun, jika kamu memiliki reaksi alergi yang parah atau langsung terhadap vaksin lain atau terapi suntik maka segera bicarakan dengan dokter. Ada pula beberapa kondisi yang tidak dianjurkan untuk mendapatkan vaksin COVID-19, antara lain sebagai berikut:
- Reaksi alergi yang parah, berupa anafilaksis atau reaksi alergi langsung terhadap bahan vaksin mRNA COVID-19 termasuk polietilen glikol atau PEG.
- Reaksi alergi yang parah atau langsung terhadap polisorbat di mana dapat memicu reaksi alergi pada seseorang.
- Reaksi alergi yang parah atau langsung terhadap dosis pertama vaksin mRNA COVID-19.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa orang dengan alergi obat dan makanan bisa mendapatkan vaksin COVID-19. Namun, apabila kamu mendapatkan reaksi alergi parah setelah penerimaan vaksin maka segera beritahu dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Haruskah orang dengan alergi ringan menunggu divaksinasi?
Tidak ada bukti bahwa orang dengan alergi ringan yang cukup umum perlu menghindari vaksin. Sederhananya, alergi merupakan respons kekebalan tubuh terhadap sesuatu yang tidak berbahaya seperti serbuk sari, kacang tanah, bulu kucing, obat, maupun makanan tertentu.
Dalam kebanyakan kasus, alergi ringan hanya akan menimbulkan reaksi umum seperti pilek, batuk, ataupun bersin. Perlu diketahui, reaksi terhadap suatu zat tidak menjamin reaksi terhadap zat lainnya.
American College of Allergy, Asthma, and Immunology merilis panduan yang menyatakan bahwa orang dengan alergi umum tidak lebih mungkin memiliki reaksi alergi terhadap vaksin COVID-19.
Bagaimana dengan orang dengan riwayat alergi parah?
Kebanyakan orang yang memiliki riwayat alergi parah juga bisa mendapatkan vaksin dan akan baik-baik saja setelah menerima suntikan.
Panduan yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC hanya mengidentifikasi satu kelompok yang mungkin tidak bisa mendapatkan vaksin.
Kelompok yang dimaksud adalah orang dengan riwayat alergi parah terhadap bahan dalam suntikan. Orang dengan riwayat anafilaksis terhadap zat lain atau obat suntik masih bisa mendapatkan vaksin.
Namun, pastikan untuk tepat berkonsultasi dengan tenaga medis untuk dipantau selama 30 menit setelah mendapatkan suntikan.
Pedoman pemberian vaksin COVID-19
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, orang dengan alergi terhadap PEG atau bahan vaksin lain bisa dipertimbangkan untuk tidak mendapatkan vaksin COVID-19.
Jika kamu memiliki reaksi alergi setelah suntikan pertama, maka tidak dianjurkan untuk mendapatkan suntikan kedua. Bicarakan juga dengan dokter apakah bisa mendapatkan jenis vaksin yang berbeda untuk menyuntikkan kedua.
Apabila memiliki pertanyaan tentang vaksin COVID-19 atau tidak yakin untuk menerima vaksinasi segera hubungi dokter untuk informasi lebih lengkap.
Baca juga: Apakah Masker Duckbill Bisa Dicuci? Yuk Simak Penjelasannya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!