Share This Article
Kasus varian COVID-19 Omicron di Indonesia saat ini memang kian melonjak, hal tersebut ternyata memicu terjadinya peningkatan tes COVID-19 secara mandiri atau membeli alat swab dan menggunakannya sendiri di rumah.
Namun, apakah membeli alat tes swab COVID-19 dan menggunakannya sendiri di rumah itu aman?
Apakah aman menggunakan alat tes swab COVID-19 secara mandiri di rumah?
Seperti kita ketahui bahwa biaya tes di laboratorium memang lebih mahal dibandingkan dengan membeli sendiri harga alat swab untuk melakukan tes COVID-19. Berbagai macam pilihan produk pun tersedia di berbagai marketplace maupun toko online.
Namun, sayangnya penggunaan alat tes COVID-19 secara mandiri di rumah tanpa adanya penanganan secara langsung dari tenaga kesehatan medis sangat tidak dianjurkan. Hal ini telah disampaikan oleh pihak Food and Drug Administration (FDA).
FDA menyebut, keberadaan alat tes justru akan menunda atau bahkan mencegah si pengguna untuk mencari penanganan medis lebih lanjut yang seharusnya diperlukan.
Hal yang sama juga disampaikan ahli patologi klinik Universitas Sebelas Maret dr Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, PhD, FISQua bahwa alat tes swab COVID-19 tidak boleh dipakai sembarangan, karena memiliki standar penggunaan dan pelaksanaannya sendiri. Semua tes yang dikerjakan sendiri sifatnya adalah skrining awal, bukan penentu.
Sebenarnya tes COVID-19 secara mandiri dapat meningkatkan pengendalian penyakit dengan lebih cepat. Namun, mengalihkan tanggung jawab pelaporan hasil tes dari tenaga kesehatan dan laboratorium ke individu justru akan menyebabkan hasil yang tidak akurat.
Indikator untuk memantau intensitas dan penyebaran pandemi COVID-19 juga dapat terpengaruh, dan mungkin lebih sulit memantau perkembangan penyakit dari waktu ke waktu jika banyak orang melakukan tes mandiri.
Selain itu, sampel dari hasil tes COVID-19 secara mandiri tidak akan tersedia di laboraturium untuk memantau varian virus. Jadi, bagi otoritas kesehatan masyarakat yang ingin menerapkan tes mandiri harus memperhitungkan populasi yang mereka targetkan, serta prevalensi penyakitnya.
Apa risiko tes COVID-19 di rumah?
Selain hasil positif dan negatif palsu yang tidak akurat dalam pengujian, berikut ini beberapa risiko lain tes COVID-19 secara mandiri di rumah:
1. Tidak bisa mengetahui varian virus
Ketika melakukan tes COVID-19 secara mandiri di rumah, pihak tenaga kesehatan tidak bisa mendeteksi varian apa yang menginfeksi tubuhmu. Hal ini pun akan menghambat proses pengobatan atau harus melakukan tes ulang.
2. Pelaporan yang tidak tepat
Beberapa tes mengharuskan kamu untuk memiliki akses ke smartphone atau laptop untuk melaporkan hasil tes. Namun, karena dilakukan secara mandiri menyebabkan beberapa kasus tidak dilaporkan.
Jadi, sangat penting bagi kamu untuk memberi tahu dokter jika hasil tes positif. Sehingga pihak tenaga kesehatan dapat memberi tahu departemen yang berkaitan.
Mengapa tes COVID-19 secara mandiri di rumah bisa tidak akurat?
Melakukan tes COVID-19 secara mandiri di rumah juga dapat menghasilkan negatif palsu atau positif palsu. Hal ini berarti kamu bisa mendapatkan hasil negatif namun tetap memiliki virus, atau hasil positif namun tidak benar-benar memiliki COVID-19 sehingga tidak akurat.
Keakuratan tes mandiri juga tergantung pada saat kamu menguji diri sendiri. Menurut penelitian melakukan tes COVID-19 yang terbaik setelah 5 sampai 7 hari kamu terpapar dengan seseorang yang terinfeksi virus. Namun, apabila memiliki gejalanya sebaiknya segera lakukan tes COVID-19 yang diawasi oleh tenaga kesehatan medis.
Studi di China yang telah dilakukan sejak awal pandemi menunjukkan bahwa swab yang diambil oleh profesional kesehatan dapat memberikan tingkat negatif palsu sebesar 30 persen, di mana orang yang terinfeksi diberitahu bahwa mereka tidak memiliki virus.
Hal ini juga telah mendorong klaim bahwa tes mandiri tentu memberikan lebih banyak negatif palsu dan dapat meningkatkan risiko orang yang terinfeksi menyebarkan virus.
Tidak ada tes yang sempurna, teknik swabbing dan kesalahan analisis dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat. Bagi kamu yang melakukan tes COVID-19 dengan pengawasan tenaga kesehatan dan hasilnya negatif tetapi menunjukkan gejala, dokter pasti akan tetap mempertimbangkan apakah masih harus mendapatkan perawatan atau tidak.
Namun jika kamu melakukannya secara mandiri dan tidak menimbulkan gejala hal itu justru lebih berbahaya.
Baca juga: Catat Yuk… Ini Mekanisme Vaksin Booster Gratis Secara Lengkap
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.