Share This Article
Salah satu gejala paling umum yang dialami oleh pasien COVID-19 varian Omicron adalah sakit tenggorokan. Hal tersebut, juga membuat banyak orang menjadi ragu apakah mereka sakit tenggorokan biasa atau tidak. Lalu, apa sebenarnya perbedaan sakit tenggorokan biasa dengan gejala COVID-19 varian Omicron?
Apa itu sakit tenggorokan, gejala dan penyebabnya?
Sakit tenggorokan adalah rasa sakit, gatal atau iritasi pada tenggorokan yang kondisinya semakin terasa apabila sedang menelan. Umumnya sakit tenggorokan atau faringitis ini akibat infeksi bakteri atau virus.
Radang tenggorokan akan membutuhkan pengobatan dengan antibiotik untuk mencegah komplikasi. Berikut beberapa penyebab sakit tenggorokan, seperti:
- Virus yang menyebabkan pilek atau flu
- Bakteri grup A strep, yang menyebabkan radang tenggorokan atau disebut juga faringitis streptokokus
- Alergi
- Merokok atau terpapar asap rokok.
Dari beberapa penyebab di atas, sebenarnya infeksi dari virus adalah penyebab paling umum sakit tenggorokan. Sedangkan radang tenggorokan merupakan infeksi pada tenggorokan dan amandel yang umum disebabkan oleh bakteri.
Kamu yang mengalami sakit tenggorokan, biasanya akan timbul beberapa gejala seperti:
- Tenggorokan yang sakit, terutama saat menelan
- Tenggorokan kering dan gatal
- Kemerahan di bagian belakang mulut
- Bau mulut
- Batuk ringan
- Kelenjar leher bengkak.
Bedanya sakit tenggorokan biasa dengan COVID-19 Omicron
Apakah kamu mengalami sakit tenggorokan, pilek, atau demam? Beberapa gejala tersebut memang rancu, karena bisa saja menunjukkan sakit flu biasa atau terpapar virus COVID-19. Lalu, apa bedanya sakit tenggorokan biasa dengan terpapar virus COVID-19?
Pasien positif COVID-19 Omicron biasanya mengalami sakit tenggorokan disertai dengan gejala lain seperti pilek, sakit kepala, kelelahan dan bersin. Laporan awal dari Afrika Selatan, di mana varian Omicron pertama kali ditemukan, juga mengaitkan adanya gejala seperti tenggorokan terasa gatal, sakit dan nyeri.
Apakah benar orang yang mengalami sakit tenggorokan sudah pasti positif COVID-19?
Scott Roberts, M.D selaku direktur medis asosiasi pencegahan infeksi di Yale New Haven Health mengatakan bahwa memang akan sulit untuk menentukan apakah sakit tenggorokan yang dialami akibat infeksi COVID-19 atau bukan.
Dalam penjelasannya juga diketahui bahwa tidak semua kasus COVID-19 adalah sama, dan setiap orang mungkin mengalami gejala yang berbeda-beda.
Tetapi kamu bisa melihat apakah sakit tenggorokan tersebut disertai dengan gejala lainnya atau tidak. Beberapa sakit tenggorokan biasanya hanya mengalami iritasi, sementara yang lainnya bisa menjadi tanda infeksi virus pernapasan.
Petunjuk paling signifikan bahwa sakit tenggorokan berubah menjadi suatu kondisi yang serius jika terjadi gejala pada saluran pernapasan sehingga menimbulkan demam tinggi dan hidung tersumbat pada saat bersamaan.
Menurut dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Marlinda Adham sakit tenggorokan pada COVID-19 Omicron biasanya akan disertai gejala seperti runny nose, sakit kepala, kelelahan, dan bersin. Jadi, ada baiknya kamu tetap berhati-hati dengan melakukan tes COVID-19 jika mengalami sakit tenggorokan.
Gejala COVID-19 varian Omicron
Berikut beberapa gejala COVID-19 varian Omicron yang mungkin dialami oleh pasien positif:
- Demam atau kedinginan
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit kepala
- Kehilangan rasa atau bau baru
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau pilek
- Mual atau muntah
- Diare.
Namun, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga menduga bahwa orang mungkin mengalami gejala atau kombinasi gejala yang berbeda. Analisis studi baru-baru ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan apakah ada perbedaan antara gejala paling umum dari infeksi varian Delta dan Omicron.
Mereka membandingkan gejala dari laporan aplikasi Zoe COVID Study oleh peserta Inggris yang dites positif COVID-19 pada Oktober 2021, ketika Delta dominan di Inggris, dengan mereka yang dites positif pada Desember 2021 ketika Omicron menjadi varian dominan.
Analisis awal menunjukkan bahwa gejala yang paling sering dilaporkan pada kedua bulan tersebut sebagian besar sama yaitu pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan sakit tenggorokan.
Temuan menunjukkan tidak ada perbedaan kuat dalam gejala yang paling sering dialami yang kemungkinan disebabkan oleh dua varian SARS-CoV-2. Namun, menurut data tersebut, para ilmuwan ZOE juga mencatat bahwa kehilangan penciuman dan perasa tampaknya sudah berkurang.
Baca juga: Tes Khusus untuk COVID-19 Varian Omicron dan Tips Memilih Laboratorium
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.