Share This Article
COVID-19 tak hanya dapat mengganggu kesehatan tubuh secara fisik, tapi juga psikis. Salah satunya memicu coronasomnia. Apa itu coronasomnia?
Kondisi ini kerap terjadi akibat stres selama pandemi, yang berkaitan dengan kurangnya kualitas dan kuantitas jam tidur. Simak penjelasannya yuk!
Apa itu coronasomnia?
Coronasomnia adalah masalah insomnia dan pola tidur lainnya yang dialami banyak orang akibat pandemi COVID-19. Salah satunya karena pandemi banyak berkaitan dengan stres dan kecemasan.
Dilansir Times of India, sebuah penelitian dalam Journal of Clinical Sleep Medicine melaporkan sekitar 40 persen orang mengalami masalah tidur sebagai akibat dari pandemi.
Penyebab coronasomnia
Apa saja hal-hal yang dapat menjadi penyebab coronasomnia? Berikut ulasannya:
Mengalami stres kronis
Munculnya virus corona berdampak pada risiko stres kronis, yang kemudian turut memengaruhi pola tidur seseorang.
Seperti diketahui, stres mengaktifkan sistem saraf otonom, sehingga menyebabkan pelepasan hormon seperti adrenalin dan kortisol. Hal ini berdampak pada peningkatan detak jantung dan tekanan darah.
Dengan kortisol yang dipompa ke seluruh tubuh, kamu akan kesulitan untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik.
Kurang tidur karena stres juga dapat membuat kamu cenderung sulit fokus dan tak bisa mengontrol emosi keesokan harinya.
Perubahan gaya hidup
Banyak orang selama pandemi ini juga harus berurusan dengan adaptasi dan perubahan gaya hidup. Misalnya jadwal bekerja dari rumah, sekolah dari rumah atau hal-hal lainnya.
Rutinitas dan kebiasaan sebelumnya telah berubah total. Kondisi yang tidak konsisten ini juga bisa memengaruhi stres dan kualitas isitrahat.
Kebiasaan memakai gadget berlebihan
Sejak pandemi, banyak orang lebih sering menghabiskan waktu di depan layar gadget dan peralatan elektronik. Mulai dari komputer, ponsel, televisi hingga laptop.
Cahaya biru dari gadget memberi efek berupa sinyal pada otak untuk berhenti memproduksi melatonin. Ini dapat membuat tidur jadi tidak nyenyak.
Baca juga: Mengenal Sleep Hygiene: Metode Ampuh Mengatasi Masalah Insomnia
Tanda dan gejala coronasomnia
Dilansir Healthline, umumnya ketika mengalami coronasomnia, kamu akan mengalami beberapa siklus awal seperti:
- Terjebak dengan pikiran sendiri
- Mengalami kesulitan menghadapi tantangan pekerjaan
- Timbul rasa ketakutan pada kesehatan yang berlebihan
- Merasa lelah
- Kesulitan untuk berpikir jernih mengingat
- Merasa mengantuk terus-menerus
Bagaimana cara mengatasi coronasomnia?
Jika ingin kembali mendapatkan kualitas tidur sehat selama pandemi COVID-19 ini, ada beberapa hal terkait gaya hidup yang perlu kamu lakukan:
Atur pola makan dan minum yang benar
Pengaturan pola makan ini salah satunya mengonsumsi cukup magnesium. Mineral ini terbukti mengurangi respons stres tubuh dan meningkatkan kualitas tidur.
Kamu bisa mendapatkan magnesium secara alami dari kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, atau cokelat hitam (dark chocolate).
Hindari minuman beralkohol
Kebanyakan orang berpikir bahwa alkohol dapat membantu tidur lebih nyenyak. Padahal kebiasaan ini justru berisiko mengganggu waktu tidur.
Perhatikan asupan kafein
Atur porsi konsumsi kafein jika kamu ingin memiliki tidur yang lebih nyenyak. Sebab konsumsi kafein berlebihan dapat membuatmu lebih sulit untuk tertidur nyenyak.
Atur waktu tidur yang konsisten
Kebanyakan orang dewasa membutuhkan waktu tidur malam sebanyak 7 hingga 8 jam. Sesuaikan jadwal tidur yang konsisten supaya istirahatmu bisa lebih teratur.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!