Share This Article
Tanda-tanda peringatan utama dari COVID-19, termasuk demam, kelelahan, dan batuk kering. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua batuk yang dialami merupakan pertanda dari gejala COVID-19. Terdapat perbedaan antara batuk biasa dengan batuk yang menjadi gejala COVID-19.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut beda antara batuk biasa dan batuk sebagai gejala penyakit COVID-19, yuk, simak penjelasannya berikut.
Baca juga: Penelitian: Vaksin COVID-19 Tidak Merusak Kualitas Sperma
Perbedaan batuk biasa dengan batuk sebagai gejala COVID-19
Dilansir dari Healthline, varian terbaru dari virus corona tidak menunjukkan gejala yang berbeda. Karena itu, saat seseorang mengalami batuk maka bisa jadi menderita COVID 19. Namun, ada perbedaan antara batuk biasa dengan batuk yang merupakan gejala COVID-19 antara lain sebagai berikut:
1. Waktu kemunculan
Jika seseorang mengalami batuk, maka waktu kemunculannya perlu diperhatikan. Hal ini dikarenakan, batuk yang menjadi gejala COVID-19 biasanya muncul secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.
Sementara, untuk batuk biasa akan muncul akibat beberapa penyebab. Kondisi yang biasanya dapat memicu batuk biasa, seperti alergi pada sesuatu, flu, terpapar polusi, atau karena perubahan cuaca.
2. Sesak napas
Selain batuk, gejala utama virus corona adalah sesak napas. Sesak napas adalah tanda umum COVID-19 yang terjadi sebelum perkembangan pneumonia.
Sesak napas akibat COVID-19 sering terjadi 5 hingga 10 hari setelah gejala pertama demam. Untuk batuk biasa, umumnya tidak akan menyebabkan sesak napas kecuali jika telah berkembang menjadi pneumonia.
Selain itu, batuk biasa juga jarang menyebabkan sesak napas setelah demam berkembang.
3. Keparahan gejala
COVID-19 berpotensi menyebabkan lebih banyak kematian karena mudah menular. Hal ini juga dikarenakan batuk yang menjadi gejala COVID-19 sudah menjadi serius, termasuk pneumonia sehingga mengancam jiwa.
Sementara untuk batuk biasa yang disebabkan oleh alergi atau perubahan cuaca umumnya lebih mengganggu daripada berbahaya. Gejala batuk juga akan berkurang jika sudah mengonsumsi obat-obatan yang biasa dibeli di apotek.
Bagaimana cara mengobati batuk biasa saat pandemi?
Jika kamu memiliki batuk yang sudah mengarah pada gejala COVID-19, maka ada baiknya untuk segera melakukan pemeriksaan bersama dokter. Namun, apabila batuk masih ringan atau diperkirakan akibat alergi atau perubahan cuaca segera obati sebelum semakin parah.
Baca juga: Vaksin Novavax Efektif Lawan Varian COVID-19 Beta, Apakah Benar?
Di tengah pandemi ini, mungkin akan sulit pergi ke klinik untuk melakukan perawatan alergi. Untuk mencegah keparahan gejala, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menjauh dari pemicu kekambuhan batuk.
Tak hanya itu, kamu juga bisa mengonsumsi obat alergi yang dijual bebas. Apabila obat sulit ditemukan, maka kamu bisa menghubungi dokter untuk mendapatkan obat yang lebih kuat seperti kortikosteroid.
Selalu ikuti langkah-langkah pencegahan penularan COVID-19 yang direkomendasikan. Beberapa protokol kesehatan yang tetap harus diterapkan, antara lain:
- Terapkan jarak aman saat berada di luar rumah.
- Sering-seringlah mencuci tangan atau gunakan pembersih tangan berbasis alkohol.
- Kenakan masker saat keluar rumah untuk mencegah penularan virus.
Pasalnya, kini sudah tersedia asuransi rawat jalan yang preminya tidak akan memberatkan pos anggaran kesehatanmu, lho.
Yuk, lindungi kesehatan Anda dengan asuransi rawat jalan yang bisa digunakan online dan offline, mulai Rp100 RB-an/bulan. Klik link ini untuk menikmati manfaatnya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!