Share This Article
Penggunaan perangkat disinfektan yang dilengkapi dengan sinar UV-C saat ini tengah naik daun. Pasalnya, perangkat tersebut dinilai dapat mengatasi virus corona. Namun, benarkah demikian?
Baca juga: Vaksin Sputnik V Berhasil Lawan Varian COVID-19 Asal Brasil, Ini Fakta Lengkapnya
Mengenal sinar UV
Sinar ultraviolet (UV) adalah sejenis radiasi. Sinar UV memiliki lebih banyak energi jika dibandingkan dengan gelombang radio atau cahaya.
Sinar UV sendiri berasal dari matahari. Namun, juga terdapat sumber sinar UV buatan manusia. Perlu kamu ketahui bahwa terdapat beberapa jenis dari sinar UV, ini meliputi UVA, UVB, serta UVC.
Nah, agar kamu lebih memahami mengenai jenis dari sinar UV, berikut adalah penjelasan selengkapnya.
1. Sinar UVA
Sinar UVA memiliki jumlah energi yang paling rendah. UVA memiliki panjang gelombang terpanjang, sehingga ini dapat menembus lapisan tengah kulit atau dermis.
2. Sinar UVB
Sinar UVB berada di tengah spektrum sinar UV. Sebagian kecil sinar matahari mengandung sinar UVB. Sinar UVB ini memiliki panjang gelombang pendek. Meskipun demikian, UVB bisa mancapai lapisan luar kulit alias epidermis.
3. Sinar UVC
Sinar UVC memiliki energi yang paling banyak. Sebagian besar sinar UVC dari matahari diserap di ozon bumi. Dapat dikatakan bahwa kamu tidak terpapar oleh jenis sinar ini setiap hari.
Meskipun demikian, terdapat sumber sinar UVC buatan manusia. Sinar UVC ini memiliki panjang gelombang terpendek.
Penggunaan sinar UVC
Sinar UVC sendiri adalah jenis sinar UV yang paling efektif dalam membunuh kuman. Di sisi lain, jenis sinar ini juga biasanya digunakan mendesinfeksi permukaan, udara, hingga cairan.
Adapun cara kerja sinar UVC dalam membunuh kuman, misalnya saja seperti virus atau bakteri yakni dengan cara merusak molekul seperti asam nukleat dan protein. Ini dapat membuat kuman tidak mampu melakukan proses untuk membuatnya bertahan hidup.
Benarkah perangkat sinar UV-C ampuh atasi corona?
Terkait dengan kegunaan sinar UVC, pendiri komunitas partner sehatku, yakni dr. Mutiara Lirendra juga mengonfirmasi bahwa perangkat sterilisasi dengan bantuan sinar UVC memang efektif dalam membunuh bakteri maupun virus.
“Pada dasarnya perangkat dengan sinar UV C sering dipakai di rumah sakit untuk mensterilisasi alat-alat medis” ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Sinar UVC sendiri tidak bisa diperoleh secara alami dari sinar matahari, namun harus direkayasa menggunakan alat tertentu.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa menurut jurnal terbaru, sinar UVC bisa digunakan untuk membunuh bakteri dan virus. Sinar ini dinilai sangat baik dalam menghancurkan bahan genetik dari partikel virus.
Meskipun demikian, World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada sinar UV, salah satunya sinar UVC yang bisa membunuh virus penyebab COVID-19, yakni SARS-CoV-2.
Baca juga: Penting Diketahui, Ini Sederet Efek Samping Vaksin Sinovac
Keterkaitan antara sinar UVC dan virus corona
Dilansir dari Healthline, terdapat beberapa penelitian mengenai keterkaitan antara sinar UVC dan virus corona, di antaranya adalah:
1. Sinar UV-C untuk mendesinfeksi cairan
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Infection Control (AJIC) melakukan penyelidikan mengenai penggunaan sinar UVC untuk membunuh virus corona baru. Studi menemukan bahwa paparan sinar UVC dapat menonaktifkan virus dalam waktu 9 menit.
2. Sinar UV-C untuk mendesinfeksi permukaan
Studi lain yang juga diterbitkan di AJIC, melakukan pengamatan mengenai penggunaan sinar UVC untuk membunuh virus penyebab COVID-19 pada permukaan di laboratorium.
Hasil menemukan bahwa sinar UVC dapat mengurangi virus COVID-19 yang hidup sebesar 99,7 persen dalam kurun waktu 30 menit. Adapun jenis sinar UVC yang digunakan dalam penelitian ini dikenal sebagai sinar UVC jauh dengan panjang gelombang 207 dan 222 nanometer.
3. Sinar UVC untuk mendesinfeksi udara
Sama halnya seperti dua penelitian yang sudah disebutkan di atas, satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports juga mengamati penggunaan sinar UVC dengan panjang gelombang jauh untuk membunuh dua jenis virus corona di udara.
Adapun kedua jenis virus corona ini yakni 229E dan OC43 yang bisa menyebabkan flu biasa pada manusia.
Berdasarkan hasil yang ditermukan, para peneliti memperkirakan bahwa ketika digunakan dengan pengaturan standar, sinar UVC dengan panjang gelombang yang jauh dapat membunuh sekitar 99,9 persen virus corona dalam kurun waktu 25 menit.
Meskipun terdapat beberapa keterkaitan antara sinar UVC dan virus corona, Food and Drug Administration (FDA) mengatakan bahwa data yang dipublikasikan mengenai efektivitas perangkat UVC dalam menonaktifkan virus SARS-CoV-2 masih terbatas.
Terbatasnya data tersebut meliputi panjang gelombang, dosis, serta durasi UVC yang diperlukan untuk menonaktifkan virus COVID-19. Selain itu, sinar UVC juga memiliki kekurangannya tersendiri, yakni UVC tidak dapat menonaktifkan virus atau bakteri jika tidak terpapar langsung oleh UVC.
Di sisi lain, masih belum ada cukup bukti ilmiah yang memperlihatkan manfaat UVC untuk membunuh virus penyebab COVID-19 secara spesifik.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai penggunaan perangkat sinar UVC dalam mengatasi virus corona. Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, jangan lupa selalu terapkanlah protokol kesehatan, ya.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!