Share This Article
Sejak awal pandemi COVID-19, bekerja dari rumah atau work from home (WFH) memang sudah diberlakukan. Hal ini bertujuan untuk membantu mengendalikan penyebaran virus COVID-19 antar individu.
Namun, perlu diketahui bahwa bekerja dari rumah bisa berdampak pada kesehatan, lho. Nah, untuk mengetahui beberapa penyakit yang mengintai saat work from home, yuk simak penjelasannya berikut.
Baca juga: Long COVID-19 Bisa Menyebabkan Kerusakan Saraf Kornea Mata, Benarkah Demikian?
Apa saja penyakit yang mengintai saat work from home?
Dilansir dari Medical News Today, meski bekerja dari rumah memiliki banyak kelebihan, namun ternyata juga disertai berbagai tantangan. Beberapa tantangan yang dimaksud, seperti sulit termotivasi, perasaan terisolasi, serta gangguan menemukan keseimbangan kehidupan kerja.
Tak hanya itu, bekerja dari rumah bisa menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit. Penyakit-penyakit yang mengintai saat work from home selama pandemi COVID-19 tersebut, antara lain sebagai berikut:
Nyeri muskuloskeletal
Penyakit yang paling umum dialami oleh para pekerja, baik di lingkungan kantor maupun rumah adalah nyeri muskuloskeletal. Nyeri muskuloskeletal dapat diartikan adanya gangguan pada sendi, otot, saraf, jaringan ikat, serta tulang.
Biasanya, nyeri muskuloskeletal terjadi akibat pengaturan meja yang tidak tepat, kursi yang tidak mendukung, atau hanya duduk berjam-jam tanpa bergerak. Beberapa faktor ini sangat sering terjadi, terutama saat WFH selama pandemi ini.
Ketegangan mata
Setelah berjam-jam di depan komputer, kamu mungkin akan merasa penglihatan sedikit kabur atau bahkan mengalami sakit kepala. Kondisi ini disebut dengan ketegangan mata di mana terjadi akibat fokus berkelanjutan pada layar.
Faktor utama terjadinya ketegangan mata adalah cahaya biru yang dipancarkan dari layar. Dokter Mata dan Konsultan untuk Johnson & Johnson Vision, Danielle Richardson, OD mengatakan bahwa cahaya biru fokus di depan retina sehingga mata harus bekerja keras untuk fokus pada layar.
Masalah mental
Dengan isolasi sosial dan kesepian yang menjadi tantangan utama selama work from home, kesehatan mental juga menjadi masalah bagi para pekerja. Sebagian besar pekerja diketahui mengalami peningkatan stres, kecemasan, dan depresi selama WFH akibat COVID-19.
Professor Kesehatan Masyarakat di New Mexico State University, Jagdish Khubchandani, PhH, meneliti efek kesehatan mental akibat work from home. Hasilnya, menunjukkan bahwa lingkungan tempat bekerja yang buruk dapat menyebabkan sakit kepala dan gangguan nyeri.
Studi kecil tentang efek WFH pada kesehatan
Sebuah studi kecil yang dilakukan oleh para peneliti di Italia telah memberikan informasi tentang dampak potensial yang ditimbulkan akibat bekerja dari rumah selama COVID-19.
Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Environment Research dan Public Health ini mensurvei 51 pekerja rumahan.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 41,2 persen pekerja rumahan melaporkan nyeri punggung bahwa, sementara 23,5 persen lainnya merasakan nyeri pada leher.
Sekitar setengah dari responden mengatakan bahwa sakit leher meningkat menjadi 50 persen sejak mulai bekerja dari rumah.
Meskipun penelitian ini kecil dan cakupannya terbatas, namun pertanyaan penting telah diajukan pada pekerja. Kabar baiknya, ada beberapa solusi praktis untuk meminimalkan risiko kesehatan akibat work from home.
Solusi mengurangi risiko kesehatan akibat work from home
Perlu diketahui, bekerja dari rumah tak hanya memengaruhi kesehatan fisik, namun juga sosial dan psikologis. Untuk itu, terdapat beberapa solusi yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko kesehatan akibat bekerja dari rumah, seperti berikut:
Konsumsi makanan sehat
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC merekomendasikan untuk tidak melewatkan makan apapun, termasuk sarapan.
Untuk itu, pastikan selama bekerja dari rumah kamu sudah mengonsumsi makanan bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan susu rendah lemak.
Siapkan tempat kerja yang nyaman
Menyiapkan tempat kerja yang nyaman dapat mencegah berbagai penyakit, termasuk nyeri muskuloskeletal dan ketegangan pada mata. Pastikan menggunakan kursi dengan ketinggian yang memungkinkan kaki untuk beristirahat di lantai.
Selain itu, tempat yang optimal untuk monitor komputer adalah sejauh satu lengan dengan bagian atas monitor setinggi atau di bawah mata. Meningkatkan ukuran font secukupnya juga dapat membantu mengurangi kelelahan mata.
Baca juga: Beredar Permen Jahe yang Diklaim Bisa ‘Melarutkan’ Virus COVID-19, Hoax atau Fakta?
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!