Share This Article
Jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar COVID-19 terus bertambah. Hal ini muncul wacana pemberian booster vaksin alias vaksin dosis ketiga untuk para nakes.
Vaksin memang membantu melindungi tubuh dari virus dan bakteri berbahaya, tapi bukan berarti itu membuatmu terbebas dari penyakit.
Bagi beberapa jenis penyakit, termasuk COVID-19, bisa jadi kamu memerlukan tambahan dosis vaksin untuk membangun kekebalan yang semakin kuat.
Baca juga: Fakta di Balik Hoax Vaksin Sinovac Bisa Memperbesar Alat Kelamin
Apa itu booster vaksin?
Perlindungan diri terhadap virus yang diperoleh dari vaksin dapat hilang seiring berjalannya waktu. Kondisi beberapa virus yang terus bermutasi dari waktu ke waktu, juga bisa membuat vaksin yang diterima menjadi kurang efektif.
Sebagian besar vaksinasi umumnya memerlukan tambahan suntikan untuk menangkal terjadinya infeksi secara lebih optimal. Dosis ekstra vaksin ini dikenal sebagai booster.
Apakah booster vaksin COVID-19 sedang dikembangkan?
Dilansir Healthline, jawabannya adalah ya. Produsen farmasi saat ini sedang dalam proses mengembangkan booster vaksin untuk mengatasi varian tertentu, seperti varian yang pertama kali terdeteksi di Inggris (B.1.1.7), Afrika Selatan (B. 1.351), dan Brasil (P.1).
Seperti virus lainnya, virus corona mengalami mutasi dari waktu ke waktu. Ini menyebabkan kekhawatiran tentang efektivitas vaksin terhadap varian baru.
Ketika virus bereplikasi, ia mungkin sedikit berubah dan menghasilkan mutasi. Tidak semua mutasi buruk atau berpengaruh pada penularan atau keparahan penyakit, namun terkadang mutasi ini memungkinkan virus menghindari jenis antibodi tertentu.
Bagaimana cara kerja booster vaksin?
Vaksin mengandung bentuk virus atau bakteri penyebab penyakit yang dilemahkan, atau bagian dari kuman ini. Atau mungkin dibuat dari blueprint genetik yang diubah untuk kuman, yang dapat membuat kamu sakit.
Suntikan vaksin akan memicu sistem kekebalan untuk menyerang benda asing yang menyerupai virus, seperti jika benar-benar terkena penyakit. Ini membantu sistem kekebalan ‘mengingat’ kuman penyebab penyakit tersebut.
Dilansir Web MD, penelitian telah menunjukkan bahwa suntikan booster melatih tubuh untuk mengenali virus atau bakteri dan mempertahankan diri.
Tergantung pada jenis vaksin dan produsennya, kamu mungkin mendapatkan booster berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun setelah suntikan pertama yang diterima.
Mengapa nakes dianggap perlu menerima booster vaksin?
Tenaga kesehatan menjadi garda utama dalam melawan pandemi COVID-19. Besarnya risiko yang mereka hadapi membuat pemerintah sejak awal menjadikan para nakes sebagai sasaran pertama penerima vaksin.
Jenis vaksin yang diberikan pada saat itu adalah produksi Sinovac yang membutuhkan dua kali penyuntikan dengan jarak waktu 14 hari. Namun tingginya jumlah kasus COVID-19 belakangan ini memunculkan wacana untuk pemberian dosis ketiga untuk para nakes.
Rencana tersebut diungkapkan mengingat meski sebagian nakes telah menerima dua kali dosis Sinovac, namun hal ini dianggap belum memberikan perlindungan yang cukup bagi mereka.
Para nakes memerlukan perlindungan tambahan demi mengurangi risiko terpapar COVID-19 di tengah pandemi yang belum juga berakhir.
Rencana vaksinasi dosis ketiga untuk para tenaga kesehatan
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, mengatakan pihaknya sampai saat ini belum bisa menyarankan pemberian vaksin dosis ketiga pada nakes. Pasalnya, belum ada penelitian yang dengan jelas meneliti soal manfaat dan efek samping dari hal tersebut.
“Belum ada bukti ilmiah mengenai suntikan ketiga yang berhasil mem-booster kekebalan tubuh, untuk hal ini saya kira perlu penelitian lebih dulu,” kata Zubairi, dikutip dari CNN Indonesia.
Pada dasarnya kasus nakes kewalahan dan banyak terpapar COVID-19 tidak hanya terjadi di Indonesia. Beberapa penyebabnya yakni karena vaksin memang tidak memberikan daya lindung 100 persen, serta nakes juga harus tetap bekerja merawat pasien.
Selama belum ada bukti ilmiah lebih lanjut mengenai manfaat dan khasiat vaksin dosis ketiga, maka para nakes disarankan tetap menjaga kesehatan demi sistem imun yang kuat.
Baca juga: 3 Alasan Lansia Tidak Diprioritaskan Mendapat Vaksin COVID-19
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!