Share This Article
Sariawan selama ini dikenal sebagai gangguan paling umum yang biasa terjadi di rongga mulut. Namun, beberapa kasus COVID-19 belakangan ini menemukan adanya gejala sariawan pada penderitanya.
Masalah sariawan dan rongga mulut secara keseluruhan ini disebut dengan COVID tongue. Selain sariawan, terdapat pula gangguan berupa perubahan warna dan pembengkakan lidah.
Gejala COVID tongue
Dalam laman nbcnews.com, Tim Spector, profesor epidemiologi genetik dari King’s College, Inggris, menyebut gejala COVID tongue sebagai berikut:
- Lapisan berbulu di lidah yang bisa berwarna putih atau kuning
- Lapisan berbulu ini tampak permanen dan tidak bisa digosok
- Munculnya gerigi di lidah
- Rasa sakit di lidah
Sementara itu, sebuah laporan yang diterbitkan British Journal of Dermatology menyebut 78 dari 666 pasien COVID-19 yang diperiksa mengalami masalah di rongga mulut mereka. Dari 78 orang ini ditemukan gejala sebagai berikut:
- 11 persen mengalami inflamasi bintil kecil di lidah
- 6 persen mengalami pembengkakan dan inflamasi dengan lekukan di sisi lidah
- 6 persen mengalami sariawan
- 4 persen mengalami belang di lidah
- 4 persen mengalami pembengkakan jaringan di mulut.
Kenapa COVID-19 bisa bikin sariawan dan masalah mulut?
William Schaffner, profesor bidang penyakit menular dari Vanderbilt University School of Medicine di Nashville, Amerika Serikat menyebut belum pernah melihat kasus COVID tongue ataupun sariawan yang muncul karena COVID-19.
Meskipun demikian, sebagaimana dikutip dari nbcnews.com, Schaffner berpendapat kondisi ini bukan terjadi karena mulut rentan terhadap virus corona. Melainkan bisa saja terjadi karena COVID-19 bisa menciptakan kondisi sistem imun yang berbeda.
Hal itu bisa dilihat dari beberapa penyakit lain yang memberikan efek serupa, seperti herpes labialis. Herpes ini bisa menghasilkan infeksi di mulut, gigi atau gusi.
Yang pasti, setiap orang memiliki reaksi yang berbeda-beda terhadap sebuah penyakit.
Bukan gejala baru
Timbulnya sariawan atau masalah di lidah karena COVID-19 ini sebenarnya bukan kasus baru. Menurut Tim Spector sebagaimana dilansir euronews.com, gejala ini sempat terjadi beberapa kali sebelumnya.
“Gejala ini sempat tidak terlalu diperhatikan oleh banyak dokter yang tidak menganggap kalau penyakit ini saling berhubungan. Tapi dengan adanya peningkatan laporan ini, tampaknya kondisi ini merupakan bagian dari sindrom COVID-19,” kata Spector dalam laman tersebut.
Saat ini, kata Spector, COVID tongue memang bukan kondisi yang umum. Hal ini disebabkan tidak sampai 1 dari 100 orang yang melaporkan masalah ini. Namun, kondisi ini bisa mengarah ke sana ketika orang mulai menyadari hubungan keduanya.
“Orang-orang mulai mengirimi gambar lidah mereka pada saya dan kami pun mulai menanyakan gejala ini pada masyarakat melalui aplikasi kami,” kata Spector.
Bagaimana cara membedakan dengan sariawan biasa?
Meskipun beberapa laporan menunjukkan bahwa sariawan bisa menjadi gejala COVID-19, tapi kamu tidak perlu panik dulu. Karena sariawan pun bisa menjadi gejala dari penyakit lain.
Karena itu, kemungkinan dari sariawan yang timbul sangat beragam. Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr Zubairi Djoerban menilai setiap orang harus memerhatikan gejala lainnya juga.
“Yang jelas jangan langsung menduga jika sariawan itu pasti COVID-19,” kicau dia dalam akun Twitter-nya.
Zubairi menyebut kamu bisa mendeteksi kalau sariawan itu merupakan gejala COVID-19 kalau disertai panas tinggi, batuk kering, diare hingga kehilangan penciuman dan konjungtivitis.
Perhatikan gejala lain
Dalam kicauannya, Zubairi meminta agar kamu tidak hanya terfokus pada sariawan saja. Ada banyak gejala lain yang sering muncul, seperti:
- Demam yang panasnya lebih dari 37,5 derajat
- Batuk kering
- Rasa lelah yang tidak berkesudahan
Selain itu, ada juga gejala serius seperti sesak napas, rasa nyeri di dada, rasa tertekan di dada, tidak bisa bicara, susah bangun dari tidur atau bahkan sukar duduk.
Demikianlah berbagai penjelasan tentang temuan baru yang mengaitkan sariawan dengan COVID-19. Tetap waspada dan jangan keburu panik, ya! Tetap perhatikan gejala lain yang bisa timbul karena penyakit ini.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!