Share This Article
Memakai masker adalah salah satu cara untuk membantu mencegah penyebaran virus COVID-19. Namun, bagi sebagian orang menggunakan masker membuat mereka tidak nyaman.
Mereka menganggap memakai masker hanya membuat mereka sulit bernapas dan semakin menambah masalah kesehatan.
Manfaat penggunaan masker
Melansir penjelasan dari WHO, masker harus digunakan sebagai bagian dari strategi tindakan komprehensif untuk menekan penularan dan menyelamatkan nyawa selama pandemi.
Penggunaan masker saja tidak cukup untuk memberikan tingkat perlindungan yang memadai terhadap COVID-19.
Jika COVID-19 menyebar di lingkungan sekitarmu, jangan panik dan lakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana, seperti menjaga jarak secara fisik, dan mengenakan masker.
Tak lupa juga menjaga ruangan berventilasi baik, menghindari keramaian, membersihkan tangan, dan batuk ke siku atau tisu yang tertekuk. Pastikan kamu harus selalu periksa informasi-informasi lokal di mana kamu tinggal dan bekerja.
Jadikan pemakaian masker sebagai hal yang biasa saat berada di sekitar orang lain. Penggunaan yang tepat, penyimpanan dan pembersihan atau pembuangan masker sangat penting untuk membuatnya seefektif mungkin.
Berikut dasar-dasar cara memakai masker:
- Bersihkan tangan sebelum kamu mengenakan masker, serta sebelum dan sesudah melepasnya, dan setelah menyentuhnya kapan saja.
- Pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu.
- Saat kamu melepas masker, simpan dalam kantong plastik bersih, dan cuci masker setiap hari jika menggunakan masker kain, atau buang masker medis di tempat sampah.
- Jangan gunakan masker dengan katup.
Apakah pemakaian masker membuat kadar oksigen turun?
Dilansir dari American Lung Association, mereka tidak membenarkan bahwa masker dapat membuat kadar oksigen rendah. Masker telah didesain agar pemakainya bisa bernapas sehingga tidak akan terjadi penurunan kadar oksigen.Â
Perlu kamu ketahui bahwa hingga saat ini belum ada bukti ilmiah memakai masker bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan kadar oksigen.
Namun, penggunaan masker N95 dalam waktu lama pada pasien gangguan paru-paru memang terbukti dapat menyebabkan penumpukan kadar oksigen dalam tubuh.
Oleh sebab itu, bagi kamu yang memiliki masalah paru-paru sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai pemakaian masker ya.
Penelitian pemakaian masker
Dilansir dari Medical Xpress, pernyataan bahwa masker mengurangi pasokan oksigen, menyebabkan keracunan karbondioksida hingga disebut melemahkan sistem kekebalan tubuh telah banyak diperbincangkan di berbagai sosial media.Â
Kemudian para peneliti di McMaster University di Kanada seperti dilansir dari laman Medical Xpress mulai menguji gagasan tersebut.
Mereka memberi 25 orang dewasa (rata-rata usia 76,5 tahun) oksimeter denyut portabel untuk mengukur kadar oksigen darah mereka saat memakai masker wajah, serta sebelum dan sesudah.
Namun, para peneliti tidak menemukan tanda-tanda hipoksia, atau berkurangnya oksigen darah.
Beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman memakai masker, tapi itu bukan alasan bahwa pemakaian masker bisa menurunkan kadar oksigen seseorang.
Baca juga: Pedoman Terbaru dari WHO: Pakai Masker di Ruangan dengan Ventilasi Buruk!
Tips agar terbiasa memakai masker
Melansir penjelasan dari OSF Health Care, meskipun memakai masker bisa jadi menyulitkan. Namun, hal itu diperlukan dalam menghadapi pandemi saat ini. Tidak semua masker dibuat sama dalam hal kenyamanan bagi individu. Jika Anda kesulitan memakai masker, coba tips berikut:
- Jika kesulitan menggunakan masker kain, cobalah masker kertas sekali pakai. Biasanya disebut masker bedah, ini mungkin lebih tipis dan lebih ringan daripada masker kain yang dapat digunakan kembali sambil tetap memberikan perlindungan.
- Jika loop telinga mengganggu, cari masker dengan ikatan dipasang di belakang kepala.
Jangan mudah menyerah. Semakin sering kamu memakai masker, akan semakin terbiasa.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!