Share This Article
Bagaimana sih cara membuat disinfektan untuk corona yang aman di rumah? Ternyata kita bisa manfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat, lho.
COVID-19 bisa menular saat kita menyentuh benda yang terpapar virus corona maka dari itu sangat disarankan melakukan disinfeksi secara rutin.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI juga sudah memberikan panduan cara disinfeksi yang aman dengan bahan yang mudah ditemukan.
Baca juga: Fakta di Balik Temuan Virus COVID-19 Bertahan 28 Hari di Layar Ponsel
Bahan-bahan untuk membuat cairan disinfektan
Sebelum membuat cairan disinfektan sendiri, kita harus siapkan bahan-bahan dan beberapa perlengkapannya terlebih dahulu.
Melansir panduan dari Kemenkes RI, berikut bahan-bahan yang bisa kamu jadikan sebagai cairan disinfektan adalah:
1. Larutan pemutih
Larutan pemutih ini mengandung zat aktif bernama hipoklorit. Beberapa merek yang mudah ditemukan di antaranya:
- Bayclin
- So Klin Pemutih
- Proklin, dll
Natrium hipoklorit (pemutih/klorin) dapat digunakan pada konsentrasi yang disarankan 0,1 persen atau 1.000 ppm (1 bagian dari pemutih rumah tangga dengan kekuatan 5 persen menjadi 49 bagian air).
2. Bahan disinfektan dari klorin
Kamu juga sering dong denger klorin atau kaporit yang kerap dipakai di kolam renang? Bahan dengan zat aktif hipoklorit ini, juga bisa dijadikan bahan membuat cairan disinfektan.
Kamu bisa menggunakan klorin dalam bentuk:
- Kaporit bubuk
- Kaporit padat
- Kaporit tablet, dll
3. Karbol atau lysol
Cairan berbahan karbol atau lysol punya kandungan zat aktif bernama fenol. Beberapa merek yang mengandung zat aktif ini di antaranya:
- Wipol
- Supersol
- Bebek karbol
- Wangi
- SOS Karbol Wangi, dll
4. Pembersih lantai juga bisa jadi bahan disinfektan
Produk pembersih dengan kandungan benzalkonium klorida juga bisa kamu jadikan bahan membuat cairan disinfektan. Beberapa merek dengan kandungan ini di antaranya:
- Super Pell
- So Klin Pembersih Lantai
- SOS Pembersih Lantai
- Harpic
- Dettol Floor Cleaner, dll
5. Disinfektan diamin
Bahan disinfektan diamin memiliki kandungan zat aktif bernama N-(3-aminopropyl)-N-Dodecylpropane – 1,3- diamine. Beberapa merek yang bisa dipakai yaitu:
- Netbiokem DSAM
- Microbac Forte
- TM Suprosan DA
- Steridine Multi
- Surface, dll
6. Disinfektan peroksida
Terakhir yang bisa kamu pakai untuk membuat disinfektan adalah bahan dengan kandungan hidrogen peroksida. Beberapa merek yang tersedia di antaranya:
- Sanosil
- Clorox Hydrogen Peroxide
- Avmor EP 50
- Sporox II, dll
Kamu bisa memilih bahan mana yang ingin kamu pakai di atas.
7. Peralatan dan bahan-bahan disinfektan lain
Selain bahan-bahan di atas, kamu juga sebaiknya menyiapkan peralatan lain, di antaranya:
- Air sebagai bahan campuran
- Sarung tangan, untuk melindungi kulit dari bahan aktif yang ada di cairan disinfektan
- Botol semprot yang digunakan untuk menyimpan cairan disinfektan
- Lap bisa lap kain biasa atau lap dari kain kanebo
- Pertimbangkan pelindung mata untuk potensi bahaya percikan
Baca Juga : Fakta-fakta Mutasi Virus Corona D614G: 10 Kali Lebih Mudah Menular
Cara membuat disinfektan dengan takaran tepat
Setelah menyiapkan semua bahannya, kini kamu bisa lanjut mengetahui cara membuat cairan bahan-bahan disinfektan.
Setiap bahan punya aturan takarannya masing-masing. Berikut cara membuat cairan disinfektan yang aman.
1. Larutan pemutih
Jika kamu membuat dari produk pemutih, kamu bisa encerkan 100 ml cairan pemutih dengan 900 ml air.
Namun konsentrasi campuran pemutih sebagai bahan-bahan disinfektan juga bisa dibuat tergantung pada tujuannya:
- Untuk membersihkan permukaan keras seperti pelat dan meja, rasionya 1:80. Itu setara dengan 1 cangkir (240 mililiter) pemutih dengan 5 galon (18,9 liter) air, atau 2,5 sendok makan pemutih dengan 2 cangkir air.
- Untuk membuat larutan 1:10 untuk mendisinfeksi fasilitas kesehatan yang mungkin tercemar oleh penularan, kita memerlukan 1 bagian pemutih untuk setiap 9 bagian air
Saat membuat cairan disinfektan menggunakan larutan pemutih, sebaiknya jangan tambahkan beberapa bahan-bahan ini karena berbahaya:
- Amonia. Saat dicampur dengan pemutih amonia dapat mengubah klorin dalam pemutih menjadi gas kloramin. Menghirup asap dapat menyebabkan batuk, sesak napas, dan pneumonia.
- Senyawa asam seperti cuka atau pembersih jendela. Saat bercampur larutannya menghasilkan gas klor. Paparan yang berlebihan dapat menyebabkan nyeri dada, muntah, dan bahkan kematian.
- Alkohol. Saat dicampur dengan putih, alkohol berubah menjadi kloroform. Menghirup kloroform dapat menyebabkan kelelahan, pusing, dan pingsan.
2. Cara membuat disinfektan dari bahan klorin
Berikut adalah jumlah kaporit yang dilarutkan dalam 100 liter air untuk membuat cairan disinfektan, berdasarkan kadar klorin yang terkandung:
Kadar Klorin | Disinfektan 3% | Disinfektan 6% |
17% | 17,65 kg | 35,30 kg |
40% | 7,5 kg | 15 kg |
60% | 5 kg | 10 kg |
70% | 4,28 kg | 8,57 kg |
90% | 3,33 kg | 6,66 kg |
3. Cara membuat disinfektan dari bahan karbol
Campurkan atau encerkan 30 ml cairan karbol dengan 1 liter air. Jika kesulitan menemukan alat takar, 30 ml ini setara dengan 2 sendok makan.
4. Pembersih lantai
Untuk membuat cairan disinfektan dari pembersih lantai, campurkan 1 tutup botol per 5 liter air, ya.
5. Cara membuat disinfektan dari bahan diamin dan peroksida
Untuk takaran dan cara menggunakannya, kamu bisa mengikuti petunjuk penggunaan setiap produk yang kamu beli.
Informasi penting yang perlu diperhatikan saat membuat disinfektan
Dalam membuat cairan dengan bahan-bahan disinfektan ini, kamu tidak boleh mencampurkan satu bahan dengan bahan lain, ya. Cukup pilih salah satu bahan saja! Selain itu, pastikan kamu menggunakan produk yang sudah memiliki izin edar.
Pastikan saat mencampur bahan, kamu menggunakan sarung tangan atau pelindung. Kamu bisa menyimpan bahan campuran tadi di botol dengan semprotan agar mudah menggunakannya.
Baca Juga : Asrama dan Tempat Umum Berpotensi Jadi Klaster Virus Corona, Cek Faktanya!
Tips aman saat membuat cairan disinfektan sendiri
Saat membuat sendiri laruran disinfektan di rumah, kamu harus selalu memastikan cara yang dilakukan aman ya.
Berikut beberapa panduan keamanan dalam membuat disinfektan menurut situs WHO:
- Disinfektan dan konsentrasinya harus dipilih dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan permukaan dan untuk menghindari atau meminimalkan efek racun pada anggota rumah tangga (atau pengguna ruang publik)
- Hindari menggabungkan disinfektan, seperti pemutih dan amonia, karena campuran dapat menyebabkan iritasi pernapasan dan melepaskan gas yang berpotensi fatal
- Jauhkan anak-anak, hewan peliharaan, dan orang lain selama pengaplikasian produk hingga produk kering dan tidak berbau
- Buka jendela dan gunakan kipas sebagai ventilasi. Menjauhlah dari bau jika menjadi terlalu kuat. Larutan disinfektan harus selalu disiapkan di tempat yang berventilasi baik.
- Cuci tangan kamu setelah menggunakan disinfektan apa pun, termasuk tisu basah.
- Tutup rapat saat tidak digunakan. Tumpahan dan kecelakaan lebih mungkin terjadi jika kontainer dibuka.
- Jangan biarkan anak-anak menggunakan tisu disinfektan. Jauhkan cairan pembersih dan disinfektan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
- Buang barang sekali pakai seperti sarung tangan dan masker jika digunakan selama pembersihan. Jangan bersihkan dan gunakan kembali.
- Jangan gunakan tisu disinfektan untuk membersihkan tangan atau sebagai tisu bayi.
- Alat pelindung diri minimum yang direkomendasikan saat melakukan desinfeksi di lingkungan non-perawatan kesehatan adalah sarung tangan karet, celemek kedap air, dan sepatu tertutup. Pelindung mata dan masker medis mungkin juga diperlukan untuk melindungi dari bahan kimia yang digunakan atau jika ada risiko terciprat.
Benda dan area yang perlu dilakukan disinfeksi
Jika kamu berencana melakukan disinfeksi pada rumah, berikut beberapa bagian yang tidak boleh kamu lewatkan:
- Lantai
- Remote TV atau AC
- Komputer
- Toilet
- Saklar lampu
- Sandaran tangan kursi
- Pegangan pintu
- Dan semua benda atau fasilitas yang sering disentuh
Berikut langkah-langkah melakukan disinfeksi yang aman:
- Gunakan sarung tangan yang dapat digunakan kembali atau sekali pakai untuk pembersihan dan desinfeksi rutin
- Bersihkan permukaan menggunakan sabun dan air, kemudian gunakan disinfektan
- Membersihkan dengan sabun dan air mengurangi jumlah kuman dan kotoran di permukaan. Sementara disinfeksi membunuh kuman di permukaan.
- Lakukan pembersihan rutin pada permukaan yang sering disentuh
Cara penyemprotan disinfektan yang dianjurkan
Meski risiko penularan yang terjadi melalui permukaan terbilang masih lebih kecil dibandingkan dari orang ke orang. Akan tetapi dilansir Wired, CDC tetap menyarankan mendisinfeksi permukaan benda yang sering disentuh di rumah setidaknya sekali sehari.
Ini penting, mengingat virus COVID-19 mampu bertahan hidup di permukaan seperti karton selama 24 jam, bahkan hingga dua atau tiga hari di atas plastik dan baja tahan karat.
Adapun cara penyemprotan disinfektan yang dianjurkan, adalah dengan membersihkan permukaan benda dari debu, atau kotoran lain memakai air sabun dan handuk tangan terlebih dulu.
Selanjutnya semprotkan disinfektan yang sesuai ke permukaan benda, dan terakhir lap menggunakan kain kering.
Cara menyimpan cairan disinfektan
Semua larutan disinfektan harus disimpan dalam wadah buram, di area tertutup yang berventilasi baik yang tidak terpapar sinar matahari langsung dan idealnya harus disiapkan baru setiap hari.
Di ruang dalam ruangan, penggunaan disinfektan secara rutin ke permukaan melalui penyemprotan tidak disarankan untuk COVID-19.
Jika disinfektan akan diterapkan, ini harus melalui kain atau lap yang direndam dalam disinfektan.
Apakah disinfektan dapat dipakai untuk badan?
Pemakaian disinfektan untuk badan, baik secara langsung maupun lewat bilik disinfektan tidak disarankan karena berisiko mengiritasi kulit.
Hal ini berbeda dengan antiseptik yang memang ditujukan untuk disinfeksi pada permukaan kulit dan membran mukosa.
Apakah bahan makanan harus disemprot dengan cairan disinfektan?
Jika permukaan benda yang sering disentuh harus rutin dibersihkan dengan larutan disinfektan, lalu bagaimana cara membersihkan bahan makanan dari toko bahan makanan, misalnya buah, sayuran, atau barang yang dikemas?
Tidak ada bukti hingga saat ini bahwa virus corona dapat ditularkan melalui makanan atau kemasan makanan. Coronavirus tidak bisa berkembang biak dalam makanan, mereka membutuhkan hewan atau inang manusia untuk berkembang biak.
Virus COVID-19 umumnya diduga menyebar dari orang ke orang melalui tetesan pernapasan. Saat ini, tidak ada bukti yang mendukung penularan virus COVID-19 yang terkait dengan makanan.
Sebelum menyiapkan atau menyantap makanan, penting untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 40-60 detik. Panduan keamanan dan penanganan makanan secara teratur harus diikuti.
Perbedaan hand sanitizer dan disinfektan
Selain cairan disinfektan, benda lain yang wajib dimiliki sebagai upaya mencegah tertular COVID-19 adalah hand sanitizer. Meski fungsinya mirip, namun hand sanitizer dan disinfektan masing-masing memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Dilansir Farmasi UGM, hand sanitizer umumnya mengandung antiseptik seperti alkohol 60-70 persen. Kadar ini jauh lebih rendah daripada yang terdapat di dalam disinfektan.
Sementara disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme (misalnya pada bakteri, virus dan jamur kecuali spora bakteri) pada permukaan benda mati, seperti furnitur, ruangan, lantai, dll.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.