Share This Article
Ketika menjalani isolasi mandiri (isoman), penting untuk selalu memerhatikan asupan gizi. Hal ini dilakukan agar tubuh cepat pulih seperti sedia kala.
Lalu, bagaimana panduan gizi untuk pasien isoman yang penting untuk diketahui? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.
Baca juga: Isolasi Mandiri Sendiri di Rumah, Haruskah Tetap Pakai Masker?
Panduan gizi untuk pasien isolasi mandiri
Pada beberapa kasus, pasien COVID-19 yang memiliki gejala ringan atau tanpa gejala dapat menjalani isolasi mandiri. Namun, pasien COVID-19 tentu saja diharuskan untuk memenuhi kebutuhan gizinya setiap hari.
Menurut World Health Organization (WHO), nutrisi yang baik sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, terutama ketika sistem kekebalan tubuh sedang melakukan perlawanan terhadap penyakit.
Selain penting untuk kesehatan yang baik, makan-makanan bergizi seimbang dan sehat juga dibutuhkan untuk fungsi kekebalan tubuh secara normal. Nah, berikut ini adalah beberapa panduan gizi untuk pasien COVID-19.
1. Buatlah rencana makanan
Selama menjalani isolasi mandiri, pasien disarankan untuk membuat perencanaan makanan sehat. Sebaiknya atur makanan yang dapat mendukung sistem imun yang baik, yakni bersifat antiinflamasi, antioksidan dan probiotik.
Ketika menjalani isoman, sebaiknya perbanyak konsumsi buah dan sayur. Sebab, buah-buahan dan sayur adalah makanan terpenting untuk memasok vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sebaliknya, batasi makanan dan minuman yang tinggi akan kandungan gula dan garam. WHO sendiri merekomendasikan konsumsi garam kurang dari 5 gram per hari.
Sementara itu pada konsumsi gula, WHO merekomendasikan bahwa idealnya kurang dari 5 persen dari total asupan energi untuk orang dewasa. Jika kamu menginginkan untuk mengonsumsi makanan manis, sebaiknya prioritaskan pada konsumsi buah.
Perencanaan makanan ini sangat penting dilakukan, mengapa? Sebab hal ini dapat membantu pasien terhindar dari makanan yang justru dapat menurunkan imunitas.
2. Utamakan bahan segar
Pasien isoman juga diharuskan untuk bersikap strategis mengenai penggunaan bahan makanan. Sebaiknya, utamakanlah bahan segar.
Jika produk segar, seperti halnya buah-buahan, sayuran, serta produk susu terus tersedia, sebaiknya prioritaskan untuk mengonsumsi atau menggunakan produk tersebut terlebih dahulu dibandingkan dengan bahan yang berpengawet.
Baca juga: CDC Sebut Kasus Kematian akibat COVID-19 Terjadi pada Orang yang Belum Divaksin
3. Perhatikan porsi
Berada di rumah dalam waktu yang cukup lama serta beraktivitas secara terbatas dapat memicu makan secara berlebihan. Pada dasarnya, bukanlah hal yang mustahil untuk mendapatkan ukuran porsi makan yang tepat, yang terpenting adalah kamu harus memerhatikan jumlah asupan nutrisi.
Berdasarkan Panduan Praktis Penatalaksanaan Nutrisi COVID-19, berikut adalah kebutuhan gizi pasien COVID-19.
Kebutuhan energi:
- Pasien dalam pengawasan (PDP) kondisi stabil: 30-35 kkal/kgbb/hari
- Orang dalam pemantauan (ODP) dan PDP geriatri: 30 kkal/kgbb/hari
Kebutuhan karbohidrat:
- PDP kondisi stabil: 50 persen dari total kebutuhan energi
- ODP dan PDP geriatri: 50 persen dari total kebutuhan energi
Kebutuhan protein:
- PDP kondisi stabil: 20 persen dari total kebutuhan energi
- ODP dan PDP geriatri: 15 persen dari total kebutuhan energi
Kebutuhan lemak:
- PDP kondisi stabil: 30 persen dari total kebutuhan energi
- PDP geriatri: 35 persen dari total kebutuhan energi
Sementara itu, untuk kebutuhan mikronutrien (vitamin dan mineral) dipenuhi dengan pemberian sayur minimal 200 gram/hari, buah minimal 200 gram/hari, serta susu dan oral nutrition suplemen (ONS).
4. Konsumsi cukup serat
Serat dapat membantu sistem pencernaan yang sehat dan menawarkan rasa kenyang lebih lama. Hal ini dapat membantu mencegah untuk makan secara berlebihan.
Nah, untuk memastikan asupan serat yang cukup, usahakan untuk menyertakan sayuran, buah, hingga kacang-kacangan dalam menu makanan.
Di samping itu, pasien COVID-19 juga tidak boleh kekurangan vitamin A, C, D, serta vitamin E, Berikut ini adalah kebutuhan vitamin pasien COVID-19 per harinya.
- Pertama, Vitamin C: 1000 mg
- Kedua, Vitamin D: 600 IU (usia di atas 70 tahun), 800 IU (usia di bawah 70 tahun)
- Ketiga, Vitamin A: 650 RE (pria), 600 RE (wanita)
- Keempat, Vitamin E: 400 IU
5. Jangan lupa, jaga tubuh tetap terhidrasi
Selain panduan gizi yang sudah disebutkan di atas, penting juga bagi kamu untuk selalu memenuhi asupan cairan dalam tubuh. Sebab, tubuh yang terhidrasi dengan baik penting untuk kesehatan yang optimal.
Mengonsumsi cukup air mineral merupakan pilihan baik untuk menjaga hidrasi tubuh. Sementara itu, pilihan lain untuk menjaga asupan cairan dan elektrolit dalam tubuh adalah dengan meminum air kelapa.
Sebaiknya batasi konsumsi minuman berkafein, misalnya saja kopi. Sebab, minuman tersebut dapat berdampak negatif pada pola tidur.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai panduan gizi untuk pasien isoman. Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, jangan lupa selalu terapkanlah protokol kesehatan, ya.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!