Share This Article
Studi terbaru menemukan bahwa COVID-19 dapat menyebabkan kerusakan pada jantung. Kondisi ini bahkan disebutkan dapat terjadi pada orang yang tidak memiliki masalah jantung sebelumnya.
Dikutip dari laman Telegraph.co.uk, sebuah survei di 69 negara yang didanai oleh British Heart Foundation (BHF) menemukan 55 persen dari 1.261 pasien yang diteliti memiliki perubahan abnormal terhadap cara jantung mereka memompa.
Kaitan antara COVID-19 dan fungsi jantung
Salah satu masalah utama yang terkait dengan COVID-19 adalah jumlah peradangan yang disebabkan infeksi.
Dikutip dari Healthline, para pakar kesehatan mengatakan bahwa tingkat peradangan tersebut terjadi karena sebuah fenomena yang disebut ‘badai sitokin’. Ini merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menghasilkan respons yang terlalu besar terhadap virus.
Respons ini kemudian tak hanya menyerang virus, tetapi juga melukai sel-sel sehat yang memicu peradangan. Nah, peradangan inilah yang kemudian membuat banyak tekanan ekstra pada jantung dan membuatnya bekerja lebih keras.
Kinerja ekstra ini dilakukan jantung supaya pemompaan darah ke seluruh tubuh bisa lebih efektif melawan infeksi.
Faktor risiko masalah jantung pada pasien COVID-19
Tahukah kamu siapa saja kemungkinan orang yang terinfeksi COVID-19 dan dapat mengalami kerusakan jantung karenanya? Berikut faktor risikonya:
- Orang yang memang sebelumnya telah memiliki penyakit jantung. Mereka tentunya memiliki risiko lebih besar untuk mengalami komplikasi kardiovaskular dan pernapasan yang parah dari COVID-19
- Orang-orang yang sebelumnya tidak terdiagnosis memiliki penyakit jantung kemungkinan juga akan mengalami kerusakan pada organ tersebut akibat COVID-19
- Orang yang memiliki masalah serangan jantung. Hal ini dapat terjadi ketika otot jantung kekurangan oksigen, di mana pada pasien COVID-19 dapat dipicu oleh ketidakcocokan antara pasokan dan kebutuhan oksigen
Bagaimana COVID-19 dapat merusak fungsi jantung?
Sel dalam paru-paru dan jantung ditutupi dengan molekul protein yang disebut angiotensin-converating enzyme 2 (ACE 2). Dalam kasus ini, virus dapat secara langsung menyerang atau menginfeksi sel dalam sistem kardiovaskular.
Kerusakan pada jaringan jantung pada pasien COVID-19 dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
Kekurangan oksigen
Virus menyebabkan peradangan dan cairan untuk mengisi kantung udara di paru-paru, sehingga oksigen yang dapat mencapai aliran darah lebih sedikit.
Jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Pada orang yang memiliki riwayat masalah jantung, kondisi ini bisa sangat berisiko dan mengakibatkan gagal jantung.
Miokarditis atau radang jantung
Virus penyebab dapat menyebabkan “Cytokine Storm” pada orang-orang yang terinfeksi COVID-19.
Cytokine sendiri adalah salah satu protein yang dikeluarkan oleh tubuh dan berfungsi untuk “menyerang” virus yang menginfeksi tubuh. Cytokine berperan dalam menjaga imunitas tubuh manusia.
Sementara itu, cytokine storm adalah sebuah kejadian ketika jumlah cytokine yang dihasilkan oleh tubuh berlebihan, sehingga tidak hanya menyerang virus yang menginfeksi, cytokine justru menyerang tubuh sendiri.
Saat pasien COVID-19 terinfeksi virus, tubuh merespon dengan menyerang virus, sehingga menyebabkan inflamasi. Namun pada kasus cytokine storm, respon yang diberikan berlebihan, sehingga bisa berefek pada kerusakan jaringan otot secara langsung.
Jantung menjadi rusak dan meradang secara tidak langsung oleh respons sistem kekebalan tubuh sendiri.
Diskusikan lebih lanjut kepada dokter jika kamu memiliki riwayat masalah jantung dan curiga mengalami infeksi COVID-19. Pastikan kamu memberikan informasi yang valid supaya pengobatan yang diberikan bisa sesuai, ya.
Pantau perkembangan situasi pandemi di Indonesia melalui situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!