Share This Article
Di tengah merebaknya COVID-19 varian Omicron di banyak negara, dunia sedang dihadapkan dengan risiko transmisi varian baru, yaitu IHU. Meski saat ini kasusnya tidak sebanyak Omicron, penyebaran vairan IHU juga harus tetap diwaspadai.
Lantas, seperti apa karakteristik varian IHU? Benarkah bisa memengaruhi efektivitas vaksin? Yuk, temukan jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Awal mula kemunculan varian IHU
COVID-19 varian IHU dipercaya pertama kali muncul pada November tahun lalu, terdeteksi dari pria berkebangsaan Prancis yang baru saja pulang dari Afrika. Penyebutan IHU pada varian ini mengacu pada nama tempat pria tersebut dirawat, yaitu Institut Hospitalo Universitaire.
Dari tanggal kemunculannya, IHU sudah lebih dahulu ditemukan dari Omicron, varian asal Afrika Selatan yang sedang menyebar cepat ke beberapa negara. Tercatat, IHU ditemukan beberapa pekan sebelum Omicron muncul, tapi masih belum memiliki penyebaran signifikan.
Baca juga: Florona Gabungan dari COVID-19 dan Influenza, Seberapa Bahaya?
Karakteristik varian IHU
COVID-19 varian IHU memiliki nama ilmiah B.1.640.2. Varian ini diketahui mempunyai 46 mutasi, 23 nya terjadi pada protein spike. Menurut World Health Organization (WHO), seperti dikutip dari Medpage Today, COVID-19 varian IHU saat ini masuk dalam kelompok ‘varian dalam pemantauan’.
Menurut penjelasan Maria Van Kerkhove, ahli epidemiologi penyakit menular WHO, IHU membawa perubahan genetik yang diduga bisa berdampak pada karakteristik virus. Risiko di masa depan memang ada, tapi belum diketahui secara pasti.
Menurut penjelasan Abdi Mahamud, Manajer Insiden WHO, ada kemungkinan IHU tidak menyebar setinggi varian lainnya. Meski, hal tersebut masih terus diteliti.
Namun, beberapa kajian juga menemukan fakta bahwa jumlah mutasi yang dimiliki IHU lebih banyak ketimbang Omicron. Ini yang kemudian membuat IHU dikhawatirkan resisten terhadap vaksin.
Varian ini diketahui ‘cukup berbeda’ dari versi awal virus SARS-CoV-2, ditakutkan bisa memengaruhi efektivitas sistem imun dan respons kekebalan pada tubuh.
Bagaimana dengan gejalanya?
Belum diketahui secara pasti seberapa parah gejala yang bisa muncul akibat COVID-19 varian IHU. Hanya saja, seperti dikutip dari New York Post, pasien di Prancis yang positif terinfeksi IHU tidak mengembangkan gejala berat atau parah.
Gejala yang dialami berupa gangguan pernapasan ringan sebelum mendapat diagnosis positif IHU. Pasien tersebut juga diketahui sudah melakukan vaksinasi sebelum terpapar virus.
Baca juga: Syarat Anak Bisa Sekolah Tatap Muka di Tengah Pandemi & Tips agar Tetap Semangat
Risiko penyebaran
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti seberapa agresif IHU dalam pola transmisinya. Namun, varian ini diyakini tak terlalu menjadi ancaman untuk global. Ini terlihat dari jumlah kasus yang masih terpusat di Prancis dan belum terdeteksi di banyak negara.
Jika dibandingkan dengan Omicron, ini tentu berbeda signifikan. Omicron, yang ditemukan setelah IHU, menyebar dengan cepat ke lebih dari 100 negara per awal Januari 2022.
Masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang aspek virologi atau epidemiologi dari IHU yang sekarang kasusnya tercatat hanya dialami oleh 12 orang.
Baca juga: Disebut Varian Baru COVID-19, Delmicron Bikin Heboh. Bagaimana Fakta Sebenarnya?
Penyebaran di Indonesia
Hingga awal Januari 2022, COVID-19 varian IHU belum masuk di Indonesia. Menurut penjelasan dr Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan, IHU belum terdeteksi di Tanah Air.
Pernyataan ini berdasarkan hasil whole genome sequences (WGS) yang menunjukkan tidak adanya varian tersebut. Namun, masyarakat tetap diminta untuk waspada, apalagi ada kekhawatiran IHU bisa berpengaruh pada efektivitas vaksin.
Soal itu, Siti mengatakan bahwa semua vaksin COVID-19 memiliki efikasi untuk tetap melawan virusnya, “Termasuk variannya ya,” ungkapnya.
Nah, itulah ulasan tentang COVID-19 varian IHU yang tengah menyita perhatian masyarakat dunia saat ini. Untuk meminimalkan risiko terpapar COVID-19, selalu terapkan protokol Kesehatan di mana pun kamu berada, ya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.